♧Andai sejak awal ku tahu akhirnya begini Ku tak akan mau mencintaimu tlah sedalam ini Entah apa salah dan dosaku hingga Tuhan pertemukanku denganmu Hancurkan diriku.♧
******
Setiap orang pasti memiliki kisah cintanya masing masing bahkan memiliki versi yang berbeda beda, mencinta secara sepihak atau mencinta sendirian mungkin ada, cinta bertepuk sebelah tangan juga mungkin ada, mencintai dalam diam juga mungkin ada bahkan dincintai tapi serasa tak dicintai pun ada. Contohnya Haikal mungkin dia memborong semuanya kecuali mencintai dalam diam. Sabtu malam mungkin dia habis bahagia berteriak teriak menyanyi meluapkan dan melupakan semuanya tapi pagi dia seperti biasa pura-pura bahagia.
Jika oranglain mungkin sudah meninggalkan kekasihnya yang ketahuan masih menjalin hubungan bersama mantanya, tapi Haikal dia tetap diam seolah tidak tau apa yang tengah disembunyikan dari kekasihnya karena tugasnya hanya mencintai Heni dia tidak punya hak apapun atas apa yang membuat kekasihnya bahagia. Bodoh emang.
Haikal hanya tau dari desas desus kampus soal hubungan Heni yang balikan bersama Zidan dan bahkan digadang-gadang Zidan itu toxi orangnya tidak mungkin jika hubungan Heni dengan Zidan tidak ada namanya 'keterpaksaan' Haikal marah, dia sakit hati jika suatu saat nanti Zidan berani bermain tangan pada kekasihnya mungkin untuk selingkuh Haikal masih diam, tapi kalau Zidan sudah bermain tangan atau mengangkat tanganya pada Heni, dia tidak akan segan-segan menjadikan laki-laki tiang listrik itu menjadi tiang geprek olehnya.
Kalau diadu siapa paling tampan dan royal mungkin Haikal akan kalah tapi perihal cinta sederhana dan mengumbar kata romantis yang membuat siapapun meringis Haikal jagonya.
"Jatuh cinta itu nggak perlu ngeluarin duit gedean, cukup dua rebu buat beli cilok terus makan sambil senda gurau aja sudah cukup membuat hati seseorang bahagia, bang." Siapa yang mengatakan hal itu? Ya sudah pasti Ayah, karena itu pengalaman Ayah sewaktu masih pacaran sama Ibu.
Sewaktu Ayah sama Ibu masih jamannya pacaran saja Ayah cuma bawa kacang kulit terus makan sebungkus berdua sama Ibu, sambil mengobrol untuk membangun suasana bahagia. membicarakan bagaimana jika keduanya menikah terus punya anak apakah ada yang mirip keduanya atau tidak, Namun buktinya anak-anak Ayah, Ibu hampir menyamai kayak Bang Naka yang penyayangnya mirip Ibu kuatnya mirip Ayah.
Bang Adnan si brandal pasar yang mewarisi playboy dan gayanya yang tidak pernah rapih mirip Ayah yang kalau berpakaian selalu ngasal, terus Haikal yang jahilnya, romantisnya kelakuanya mirip Ayah dan terakhir si bontot Rafa yang entah mirip siapa, tidak-tidak Rafa lebih ke ibu mulai dari mata teduhnya sikap lembutnya kemampuan memasaknya nyebelin-cuek begitu juga Rafa jago masak.
Haikal terus melihat kearah perempuan yang begitu santai bersama seorang laki-laki tanpa menyadari jika ada yang tengah mengawasi, .dirinya hanya bisa mengawasi dari buk taman kampus jarak mereka lumayan jauh.
"lo kenapa diem aja ngeliat heni sama zidan?" Tanya Jay siapa lagi temennya Haikal kalo bukan Jay si lumayanan kalau Haikal kenyang makan sesuatu yang penting jangan makan kayu sama batu aja. Haikal merogoh ponselnya disaku jaket denimnya untuk menghubungi Heni. Jay hanya menyimak apa yang akan dilakukan laki-laki itu.
Terlihat perempuan itu merogoh ponselnya dari dalam tas lalu menoleh kearah laki-laki didekatnya seolah melontarkan pertanyaan sedetik kemudian perempuan itu mengangkatnya.
[Halo Kal?]
[Lagi dimana?]
[Aku... aku lagi diruang teater nungguin rosa, kenapa emang?]
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Haikal
Ficción GeneralRumah singgah pun kalau tidak dijagai dengan baik dia akan runtuh, rumah singgah memang memberikan banyak kebahagiaan. Meskipun pada akhirnya kebahagiaan itu akan hilang. _Haikal Alfahri