Haikal alfahri
|Hen udahaan yuk
17:20
Heni tersedak dengan pesan yang dia terima pagi ini minumannya muncrat kemana mana beruntungnya tidak mengenai skripsinya. Hatinya dag dig dug ser saat mendapat notif pesan dari Haikal.
|aku tau semuanya.
17:20
Maksud kamu? Kita udahan?|
17:21
Tak ada balasan apapun yang didapat Haikal justru malah melihat pesannya begitu saja, "gue bener bener harus minta putus sama jidan karena selama ini dia juga berselingkuh dengan Nara." Dan Heni ternyata merasakan pahitnya diselingkuhi dia pikir Heni akan tetap jadi wanita satu-satunta bagi jidan tapi ternyata tidak.
Haikal mencoba merebut kembali ponsel yang ada ditangan Rafa karena bocah itu benar-benar mengirimi Heni pesan memanf kurang ajar sekali anak itu. Rafa berlarian dia menyalankan kameranya dan memvidiokan Haikal yang tengah mengejar dirinya Rafa dengan cekikikan berusaha menjauh, "lihat ges ada cebong gaul lari-larian."
Adnan hanya menikmati keributan dengan mulut yang sudah menggeos satu toples kripik emping sesekali cekikikan melibat kelakuan adek-adeknya, hari minggu memang membuat rumah bagaikan panggu sandiwara, "Adnan lo bantuin gue ntar dikira beneran gue yang minta putus lagi." Kesalnya meminta pertolongan Adnan yang nampak tak perduli seolah di mendukung kelakuan si bontot.
"Permisi gopud."
Mereka berdua berhenti saat mendengar suara abang gopud, mereka bertiga saling pandang satu sama lain seolah bertanya tanya, "siapa yang mesen gopud?" Tanya Adnan bangkit dengan terus mengempit toplesnya, "jangan bilang lo mencet gopud juga ya, Raf? Kalo iya itu lo, duit dari mana gue bayar congek!" Geram Haikal menunjuk Rafa yang ada dipinggir piano dekat tangga. Adnan sudah membuka pintu dan ternyata benar tukang gopud yang datang.
"Nggak ada yang mesen gopud mas, kita kere semua." Ucap Adnan memasukan empingnya kedalam mulut, "tapi alamatnya beneran ada disini, mas." Adnan menoleh kearah Haikal yang sudah berada didekatnya, "lo mesen gopud?" Haikal menggeleng karena pasalnya dia tidak memesan gopud atau paketan apapun bahkan diponselnyapun Rafa tidak membuka aplikasi gopud juga.
"Abang yang beliin." Suara Naka yang baru datang dibelakang Abang gopud pun membuat Adnan dan Haikal tercengang, Haikal meraih satu plasti besar itu sementara Naka dan Abang gopud tengah melakukan transaksi pembayaran, "wih bang Haikal yang belanja gopud?" Tanya Rafa mencoba ingin melihat namun tak dibolehin oleh Haikal, "jauh jauh lo ini punya gue."
"Punya kita."
Naka datang dan mengambil alih plastiknya dan meletakanya dilantai bertanda mereka lesehan, "kok rameh?" Tanya Ibu datang dari dapur alasan Ibu tidak merelai Rafa dan Haikal tafi karena Ibu sudah tau dan sudah terbiasa toh pada akhirnya juga mereka bakal baikaan lagi jadi biarin aja, "Abang nggak sayang uangnya kok banyak banget belinya?" Tanya Ibu Naka tersenyum sembari mengeluarkan isinya, "sekali kali buk, Ibu sini duduk kita makan sama-sama."
"Kalian duluan aja Ibu mau kekamar ambil cucian kotor." Naka mengangguk, "wah chikin mayo yang ada dibagian repnya Mark." Ucap Adnan menepikan toplesnya dan menyicipi chiken mayones, "gila beler rasanya." Haikal yang tengah memakan spageti mendadak geram dengan Adnan yang banyak omong rasanya ingin sekali dia menyumpal moncongnya itu. "Ini sih lebih enak mie ayam ujung gang sono."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Haikal
General FictionRumah singgah pun kalau tidak dijagai dengan baik dia akan runtuh, rumah singgah memang memberikan banyak kebahagiaan. Meskipun pada akhirnya kebahagiaan itu akan hilang. _Haikal Alfahri