~ Part 06 ~

511 31 0
                                    

Menit berganti jam berganti hari bahkan  beberapa bulan telah berganti sejak kejadian dimana Aizha datang ke rumah physco tersebut sekarang peristiwa itu seakan hanya menjadi cerita lama di antara mereka berdua tidak ada yang berubah drastis setelahnya baik aizha maupun Verren.

Pemuda itu masih belum bisa keluar dari lingkaran traumanya bahkan sampai sekarang mereka duduk di bangku SMA kelas 3.

Hanya beberapa kali saja Aizha pernah berpapasan dengan pemuda itu terakhir kali yang ingat ketika ia mendapat kabar tentang adik Verren yang bernama Varo dinyatakan meninggal itu pun beritanya hanya ia tahu dari status WA milik Bunda Lika yang sampai sekarang masih tersave di hpnya.

Lain halnya dengan heaven and the geng. Semenjak mereka dan Verren bertemu gegara HP hubungan mereka semakin akrab Bahkan bukan hal yang mengherankan lagi kalau hifan dan teman-temannya menginap di rumah Verren begitupun sebaliknya.

Sekalipun terkadang trauma Verren Mereka sudah terbiasa melihat hal itu. Pernah sekali jora mendapat jahitan di lengannya akibat berusaha menenangkan Verren namun justru malah dia yang dapat imbasnya. Alhasil mereka semua yang kewalahan karena Jora tidak berhenti menangis dan ngamuk saat lengannya ingin dijahit, tau gitu nggak usah jadi jagoan lo.

Tapi meskipun seperti itu mereka tidak ada jera-jerahnya juga untuk bergaul dengan Verren bahkan sekarang mereka berada di belakang gedung sekolah SMA Rajawali tempat biasanya Verren keluar atau bolos bersama mereka mengingat sekolah mereka yang berbeda alhasil heaven dkk harus sering berkunjung pada sekolah temannya itu.

"JORA ANJINGG! "

"JAN MACAM MACAM LO YAA" teriak satria histeris.

Jora yang melihat wajah ketakutan dari Satria malah asik tertawa dan terus mengejar pemuda itu. Bukan, satria bukan takut pada Jora melainkan ia takut pada hewan yang berada digendongan pemuda itu yakni kuyal si kucingnya Gerald. Ketahuilah Satria adalah salah satu spesies manusia yang paling takut pada hewan imut itu.

"Meong..meong.. " suara kuyal membuat Satria merinding

"Ngomong apa dia Jor? " tanya Satria hati-hati

"Katanya muka lo mulus sat. Bagus jadi tempat cakaran" kekh jora berbohong

Dan tololnya Satria mau-maunya percaya dengan ucapan Jora. Satria berlari ke arah gerak bersembunyi di belakang lengan pemuda itu yang sedang asyik membaca Wattpad.

"To-tolongin gue Ger kucing lo kena rabies"
"Mana ada kuyal rabies. Sono lo! ganggu aja bacaan gue ilang nih" gerutu Gerald

"Ayo sini sat mumpung kuku kuyal belum di potong" ajak jora menambah nambahi

"Huaa Heaven tolongin guee" rengek satria

Jora malah semakin tertawa, yakin minta tolongnya sama Heaven? Heaven aja geli ama kuyal.  katanya lihat bulu lebat dan hidung peseknya kuyal aja udah bulu kuduk nya merinding karena geli apalagi liat mukanya Kuyal yang udah kayak ngajak tawuran tangan heaven rasanya ingin menyembelih hewan itu.

"Lo mendekat Jora. Gue. Tebas. Pala. Lo! " tekan Heaven membuat nyali jora ciut

"Wlee" ejek Satria menjulurkan lidahnya merasa puas

"Iya iya gue mundur" pasrah Jora. Kalau bukan karena Heaven udah mampus tuh muka Satrla, sesekali mengalah nggak papa lah.

*****

Di sisi lain Verren yang berada dikelas duduk paling pojok tempat yang menurut nya sangat strategis untuk melakukan banyak hal contohnya tidur?

Tapi kali ini dia hanya memandang gadis yang berada dihadapannya yang juga tak henti henti nya menatapnya. Kiara yakni gadis itu adalah salah satu sahabat terdekat Varo yang sekaligus pacar dari mantan ketua geng nya.

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang