~ Part 08 ~

428 25 0
                                    

Kini mereka berada di ruangan Verren, bunda lika pun juga sudah hadir ditengah tengah mereka bermain bersama kuyal, kucing Gerald.

Satria memotong buah apel yang niatnya menjadi buah tangan untuk Verren, malah jora yang asik memakannya. Maklumin aja pemuda itu sedang gamon bawaannya pasti makan mulu.

Heaven dan Verren pula rebahan di atas brankar yang sama, memainkan game online. Moga aja gak roboh.

"Ver " panggil heaven dibalas deheman singkat Verren disebelahnya.

"Lo kenal Aizha? " pemuda itu sama sekali tak mengalihkan pandangan dari gamenya.

Verren menghentikan sejenak permainan nya, menyadari perkataan heaven cukup serius.

"Aizha? " pemuda itu hendak memperjelas nya membuat heaven mengangguk.

"Kenal, teman lo yang pake kacamata itu kan" nada pemuda itu kembali acuh, merasa pembahasan ini tak cukup penting baginya.

"Serius lo, sejak kapan? " kali ini Heaven yang antusias.

Verren mengangkat bahunya acuh. Menghabiskan waktu memikirkan sejak kapan mereka kenal, bukan?

"Kok lo nggak pernah cerita? "

"Lo gak nanya"

Oke cukup. Berhadapan dengan manusia kutub seperti Verren memang butuh kesabaran extra. Kalau saja Verren itu seperti Satria sudah pasti Heaven akan menabok kepalanya.

"Kenapa? " tanya Verren balik

Heaven bungkam, bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin kan dia mengatakan kejadian tadi, dimana Verren akan dinikahkan dengan Aizha sesuai persetujuan bunda lika dan keluarga Aizha, sedang wanita itu sendiri masih belum buka suara akan masalah hal itu.

Beruntung nya suara pekikan satria dan jora mengalihkan perhatian Verren dari pertanyaan itu.

"Jora lo dah makan tiga. Itu buat gue!! " pekik satria berusaha merebut sepotong apel yang berakhir ditangan jora.

"Pelit banget lo kera sakti. Lo tau gue butuh tenaga extra biar bisa cewek baru lagi" sungut nya.

"Pelit? Matamu! Di awal kan udah sepakat gue 2 potong lo 2 potong, napa malah lo makan empat empat nya?! "

"Jora gamon Sat, pikiran nya ikut oleng. Bener gak yal? " celetuk Gerald tanpa mengalihkan matanya dari Kuyal.

"Eh excusme status kita sama" gerald memutar bola matanya.

Bunda lika ikut nimbrung "Jora lagi gamon, ama siapa? " terlihat antusias

Mampus- batin keempatnya

"Emm i-itu anu..

"Temen sekolah" heaven menyeletuk cepat.

Jora bernapas lega, the best sahabat nya itu. Satria tak menyia-nyiakan situasi jora yang sedang lengah, ia merampas potongan apel itu dengan sekali hap memasukkannya kedalam mulutnya.

Jora hendak protes sebelum suara bunda lika mengintruksinya.

"Jora sini" jora duduk disebelah wanita itu setelah kursi itu ditepuk nya beberapa kali.
Jora mengerjab, melihat coklat yang baru saja bunda lika berikan padanya. "Tante juga udah ngalamin tapi kalo udah makan coklat pasti mendingan"

Senyuman jora terbit "Gue gak jadi gamon deh, maunya nikah ama bunda lika aja"

"What?!! "

Uhuk uhuk.. Satria bahkan sampai keselek mendengar nya.

"Ngadi lo? " pemuda itu melap kasar bibirnya.

"Nggak, bunda lika kan sosweet perhatian lagi" mereka merinding ngeri menatap raut jora.

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang