~ Part 03 ~

716 41 10
                                    

Heaven membolak-balikkan gawai berlogo apel yang telah digigit ditangannya yang ia temukan di tempat di mana ia bertemu psikopat tadi. Tidak ada kata perkenalan di antara mereka dengan psikopat itu, hanya berpandang mata satu sama lain beberapa detik kemudian psikopat itu pergi tanpa meninggalkan kata sedikit pun untuk mereka.

Namun tak sengaja Satria mendapat ponsel di balik rumputan tempat psikopat tadi berdiri. Mereka beranggapan kalau ponsel tersebut milik pemuda tadi, entah karena tak sengaja jatuh atau mempunyai alasan?

"Jadi gimana?" Tanya Heaven

"Gimana apanya?" Jadi ke rumah nenek gue?" Tanya Satria balik

"Nggak..nggak usah gigi gue udah baikan" tolak Jora cepat

"Bilang aja lo takut"

"Nggak yah! Sejak kapan di kamus gue ada yang namanya takut sama nenek-nenek"bantahnya

"Nenek Gayung sama nenek lampir aja berlutut apalagi cuma nenek lo"

Heaven berdecak mendengarnya, mulai lagi goblok mereka kambuh

"Maksudnya ni hp mau diapain?" Kesal Heaven

"Buat gue. Buat gue aja"heboh Jora dan Satria

"Gue duluan, lagian lo udah punya" serobot Jora

"Sejak kapan gue punya iphone? Nggak..nggak gue duluan" protes Satria

"Yah plis dong satria bima sakti lo bisa minta ama nenek lo. Lah gue? Nenek gue udah dikubur"

Dark

"Itu sih nasib lo, pokoknya punya gue" ujar Satria merampas HP tersebut dari Heaven.

Bibir jora memayun melihat Satria yang tersenyum kemenangan seakan mengejek dirinya. Heaven yang melihat hal itu merangkul pundak jora dan menepuknya beberapa kali.

"Yang sabar jor. Orang sabar cepat dipanggil Tuhan" gurau Heaven membuat jora bertambah lemas.

"Biarin tuh kera sakti yang ambil entar tuh psikopat datangin nggak usah bantuin"

Mendengar hal itu membuat Satria panas dingin, kenapa nggak kepikiran dari tadi? Buru-buru Satria memberikan hp tersebut pada Gerald yang sedritadi hanya diam melihat kucing yang sudah tergolek lemas di rerumputan.

"Buat lo aja Ger, lo kan punya banyak kucing" ngeri Satria

"Lo mau buat kucing gue jadi tumbal?!" Ucap Gerald tak terima

"Terus gimana dong?" Tanya Satria panik sendiri

Kali ini Jora yang tersenyum puas melihat raut wajah panik dari Satria. Tangan Heaven mengambil alih HP tersebut dari gelar membuat yang lain memandangnya ngeri.

"Yakin lo?" Tanya jora membuat Heaven mengangkat kedua alisnya.

" kalau lo didatengin?"

"Gue samperin terus kenalan" jawabnya santai

Jora dan Satria serempak mencibir, sifat aslinya muncul lagi. Sok-sok paling santai ntar disinggung sedikit emosinya berhari-hari nggak kelar.

"Perlu kita ingetin kalau dia physco?"

"Nggak usah, justru kalian yang harus inget. Gue Heaven nggak bakal takut selagi gue nggak buat masalah"

*****

Suara bising dari salah satu kelas di SMA Batavia tak membuat seorang gadis berambut ikat satu terusik sedikitpun, seakan bacotan teman-teman sekelasnya itu adalah musik setiap hari baginya.

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang