~ Part 22 ~

352 21 0
                                    

Para siswa-siswi yang berlalu-lalang nampak melemparkan tatapan aneh pada seorang gadis yang berjalan di koridor menuju kelas mereka. Bukan tanpa sebab, pasalnya sepanjang perjalanan Gadis itu tak henti-hentinya mengoceh dan menggerutu. Entah sedang kesal dengan siapa?. Gadis itu tak lain adalah Salsa.

Kaki Gadis itu berhenti di depan salah satu tempat di depan kelas yang biasa dijadikan tempat nongkrong sebelum bel masuk. Lalu mengambil duduk di sebelah pemuda yang tengah melamun disana.

Menyadari kehadiran seseorang di sebelahnya. Jora berbalik dan mendapati seorang gadis dengan wajah cemberutnya sedang mencak-mencak tidak jelas.

"Napa lo?" tanya Jora heran.

"Gak tau bete!" kesal Salsa.

Jora menopang dagunya menggunakan sebelah tangan untuk menatap Salsa dari samping "Coba cerita"

"Nih kan, tadi pagi aku datang ke rumah Bang Heavan buat numpang ke sekolah kan. Tapi katanya ada syaratnya, buatin dia telur mata sapi dulu" jelasnya.

"Hm terus lo buatin?" tanya Jora meladeni.

"Iya aku buatin telurnya dan kebetulan ada sapi yang lewat. Tapi waktu aku mau congkel matanya sapinya malah ngamok"

"Terus Heaven gimana?" tanya Jora lagi berusaha menahan tawa nya.

"Bang Heaven ninggalin aku jadinya aku yang dimarahin sama yang punya sapi. Padahal kan bang Heaven yang minta" kesal Salsa.

Tak ingin membuat Salsa semakin kesal. Jora sebisa mungkin menahan tawanya sembari memalingkan wajahnya dari gadis itu. Ada ternyata spesies manusia seperti Salsa ini?

Setelah kekesalannya mulai mereda. Salsa mengamati Jora dari arah samping yang terlihat kembali melamun.

"Kalau Kak Jora kenapa dari tadi melamun terus?"

"Gue cuman kepikiran sebenarnya jodoh gue itu udah lahir apa belum? Kok nggak nongol-nongol sih"

"Kak Jora kan cowok. Yah dicari dong, siapa tau jodoh Kak Jora itu lagi aqiqah sekarang" polos Salsa.

"Oh atau gini aja. Gimana kalau Kak Jora ama temen Salsa aja dijamin cakep deh" ucapnya menawari.

Jora hanya mengamati Salsa yang begitu antusias memperlihatkan deretan teman-temannya yang berada di galeri foto gadis itu.

"Semuanya bukan tipe gue" lelah Jora melihat foto-foto tersebut.

"Masih ada satu lagi. Ini dijamin Kak Jora gak bakal nyesel"

Salsa mulai kembali mengutak atik ponselnya. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Ponselnya ia sodorkan dihadapan Jora dan langsung saja membuat pemuda itu melotot.

"Cantik kan" ujar Salsa.

"Itu Lucinta Luna ogeb" ngeri Jora menjauhkan ponsel tersebut.

"Tapi kan cantik"

Memang salah Jora sejak awal mau meladeni gadis bego itu. Bukannya senang malah tambah bad mood.

Kembali kepada kegiatan mereka masing-masing. Jora melamun dan Salsa yang terus mengamati wajah pemuda itu.

"Kak Jora" panggil Salsa dan kali ini dibalas deheman malas oleh Jora.

"Kenapa yah kalau didekat Kak Jora jantung aku berdetak cepat" polos gadis itu.

Mendengarnya membuat Jora langsung berbalik dan menatap intens Salsa.

"Coba deh" titah Salsa dan tanpa persetujuan langsung menarik tangan Jora hingga menyentuh bagian dadanya.

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang