~ Part 13 ~

433 22 3
                                    

Selalu saja memang terjadi keributan di pagi hari. Contohnya seperti sekarang di apartemen Aizha dan Verren. Beberapa kali apartemen mereka dipencet tak sabaran oleh seseorang. Entah siapa yang berkunjung se pagi ini? .

Pintu kamar Verren masih tertutup rapat. Apakah pemuda itu masih tertidur?. Mau tak mau Aizha dengan perasaan dongkol berjalan ke pintu utama apartemennya hendak membukanya. Tak ada harapan jika menunggu Verren yang membuka nya.

Baru saja Ia membuka pintu tersebut. Detik selanjutnya ia kembali membanting pintu itu setelah tau yang datang ternyata geng Heaven?!.

"ASTAGFIRULLAH" kaget satria dan Jora serempak.

Verren yang mendengar suara gaduh dari luar, akhirnya keluar dari kamarnya. Ternyata pemuda itu sudah bangun bahkan sudah lengkap memakai seragam sekolahnya. Pemuda itu menatap aneh Aizha yang mondar-mandir di depan pintu sesekali mengintip dari celah yang ada di sana.

"Ngapain lo panggil mereka?" Geram Aizha. Gadis itu langsung memberi spekulasi bahwa pemuda itulah yang memanggil geng Heaven datang kesini.

Tidak ingin repot-repot meladeni tingkah gadis itu. Verren membuka pintu dengan santainya membuat Aizha gelagapan sendiri dan langsung bersembunyi di belakang punggungnya.

"Saloomm" sapa keempatnya.

"Lama banget bukanya! Kram kaki gue" gerutu heaven menyerobot masuk.

"Pagi bu boss" sapa Satria pula mengacak rambutnya Aizha.

Gerald masuk tanpa mengatakan apa apa sebab fokus membaca Wattpad sedang kuyal berada di kepalanya. Terakhir si Jora, pemuda itu merangkul Aizha tanpa beban lalu menyeretnya keluar dari persembunyian nya.

"Sans elah kita semua udah tau kok. Basi malah" ucapnya.

"Sebagai bu bos baru. Buatin sarapan dong, laper nih" pintanya memasang raut sok imut nya.

Aizha menyentak kasar tangan pemuda itu yang melingkar di pundaknya. Sumpah tangannya gatal hendak menabok wajah mereka satu persatu.

"Masak yang enak enak Aizhaa" teriak satria kurang akhlak.

Verren ikut bergabung bersama yang lain. Tumben sekali padahal selama ini ia tak pernah ingin menyentuh masakan Aizha yang sudah berstatus sebagai istri nya sendiri.

Tak butuh waktu lama Aizha kembali dengan membawa roti bakar dan juga susu sebagai pelengkap. Jangan tanyakan kenapa ia tidak membuat nasi goreng seperti biasanya. Bisa encok jika membuat porsi nasi goreng untuk mencukupi kelima pemuda rakus itu.

"Thanks Zha" Gerald dan heaven tak lupa berterima kasih.

"Janji deh tiap hari bakal ke sini lagi" cengir Jora tanpa dosa sedang Satria telah melahap rotinya.

"Twau gwini wenaknya pwunya iwstri. Dwari sd gwue nikah aja" ucap Satria dengan mulut yang dipenuhi roti.

"Emang ada yang mau ama lo?" Tanya heaven menohok.

"Eh excusme ya gini gini Taylor Swift ngantri buat jadi pacar gue" ngawurnya mendapat tatapan jijik dari temannya.

"Dih"

"Taylor citayem yang ada" ejek jora menimpali.

Ting tong..

"Biar gue yang buka" Aizha berlalu menuju pintu apart nya.

Ia sedikit terkujut melihat kehadiran Syera yang menyapa dengan senyum manisnya.

"Siapa-- MasyaAllah bening banget" puji Satria spontan melihat Syera.

Kelima pemuda itu ikut menatap gadis yang terlihat asing dimata mereke. Tanpa tau situasi Syera tiba tiba memeluk Verren membuat yang hadir kaget bukan main melihatnya apalagi saat Verren dengan santai membalas pelukan itu didepan Aizha yang langsung menunduk. Seakan tak peduli pada perasaan gadis itu.

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang