~ Part 09 ~

413 26 4
                                    

Pagi hari tepatnya di SMA Rajawali sudah nampak tegang. Banyak para siswa mengerumuni lapangan disana. Tempat terjadinya perkara yang membuat hampir seaentro sekolah heboh.

Pasalnya seorang pemuda yang ada di list misterius baru saja ditembak oleh salah satu cewek primadona di sekolahnya. Syera Monisca dan Alverren abra zhygwen.

Wajahnya yang tertutupi tudung jaketnya menatap kosong bunga yang dipegang Syera untuknya. Ingin rasanya dia pergi dan berlalu dari situasi itu namun perkataan Gerald kemarin terus saja berputar di benaknya.

Jangan pikir Verren akan dengan mudah menyetujui keputusan Bunda Lika dan membiarkan perasaan Jora begitu saja. Sedang dirinya mendapatkan keuntungan dari keputusan tersebut. Bukankah hal itu terlalu egois?

Tidak. Ini semua tidak akan terjadi dan ia telah memikirkan jalan keluarya.

Pemuda itu menerima bunga tersebut walau tak ada perubahan perasaan sama sekali dihatinya. Siswa siswi yang melihat nya berteriak histeris, bukankah ini pertanda pemuda itu menerimanya?

"Thanks Ver" Syera memberikan senyuman terbaiknya.

Semburat merah di pipi gadis itu tak tertahankan, kala para sahabatnya mulai menggodanya. Kiara mengacungkan jempol pada Verren atas tindakan pemuda itu.

Tak ingin terlalu lama menjadi tontonan disana membuatnya meninggalkan tempat tersebut tanpa meninggalkan sepatah kata sedikitpun.

Semoga ini benar

****

Waktu pelajaran selesai. Hampir semua siswa telah meninggalkan kelasnya. Tak terkecuali seorang pemuda jakung, memakai jaket hitam kesayangannya dengan telinga disumbat headset.

Langkah pemuda itu terhenti, menunduk kebawah melihat tangannya yang digenggam seseorang. Mendapati Syera yang tersenyum canggung padanya hingga kedua lesung pipi nya tercetak.

Melepaskan sebelah headset ditelinga nya.

"Mau langsung pulang? " hampir saja dia berlalu begitu saja kalau tak teringat hubungan mereka yang ternyata sudah resmi berpacaran sejak pagi tadi.

Mau tak mau Verren berdehem, meluangkan sedikit waktunya pada gadis itu. Satu alisnya terangkat seakan mengatakan kenapa?

"Nggak, cuman mastiin aja" mengerti kode spesies makhluk es itu.

Verren ber oh pendek menjawabnya membuat mereka kembali dilanda kecanggungan.

Tapi Syera bukan tipe cewek pendiam. Oleh karena itu dia kembali mencari topik.
"Oh iya gue punya sesuatu buat lo" dia merogoh sakunya, mengeluarkan gelang couple untuknya dan Verren.

Menurut. Kala gadis itu memasang sendiri gelang tersebut ditangannya.

"Oke udah" puasnya dengan hasilnya sendiri.

Verren menatap sejenak wajah Syera kemudian beralih pada gelang yang terpasang rapi itu.

Merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan, ia memutuskan untuk pamit.

"Gue duluan" Syera sedikit tersentak akan permintaan itu. Namun menyadari, sosok Verren memang lah seperti ini.

"O-oh iya tiati" gadis itu mengusap sikunya, canggung.

"Thanks" tak lupa Verren mengucapkan kata itu dengan sedikit mengangkat lengannya, memperlihatkan gelang tadi.

Hanya dengan tingkah sederhana itu, mampu membuat jantung Syera berdetak lebih cepat.

Titik AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang