Aaron Moore, merupakan anak tunggal dari keluarga yang paling di hormati, memiliki kekuasaan dan kekayaan yang tiada habisnya. Setelah kematian kakeknya ia menggantikan posisi kakeknya sebagai pemimpin mafia. Aaron adalah dewa kematian bagi para mus...
Acara ulang tahun Martin telah tiba. Malam ini cerah, langit di penuhi ribuan bintang.
Acaranya berlangsung di Aula hotel mewah, para tamu berdatangan dan membuat aula jadi begitu ramai. Banyak penjabat pejabat tinggi yang datang termasuk yang pernah menjadi rekan bisnis AK company.
Saat para tamu mulai berdatangan keluarga Mayra pun juga datang. Namun yang membuat Mayra, Fatir dan Mareta bingung dan bertanya tanya itu karena di depan pintu aula ada staff yang membagikan topeng pada setiap tamu yang datang, lebih tepatnya seluruh tamu di suruh memakai topeng.
Mayra bingung dan bertanya tanya, ia tahu mengenai semuanya tapi mengenai topeng ia sama sekali tidak tahu.
Fatir dan Mareta tak berlama lama dan langsung mengambil topeng yang mereka inginkan lalu masuk, Deren yang ada di depan pintu Aula menyapa mereka, sedangkan Mayra juga mengambil topeng, saat ia melihat Deren Mayra menghampirinya.
"Hai Kakak ipar" sapa Deren pada Mayra
"Hai". Balas Mayra sembari tersenyum lebar. "Ohya,Kok tiba tiba harus pake topeng gini?" Tanya Mayra pada Deren
"Gw sih ngikut aja" jawab Deren
"Siapa yang nyaranin?"
"Albert, dia mau semua tamu pake topeng jadi gw cuman nyediain topeng dan mastiin semua tamu dapet"
Mayra terdiam bertanya tanya, Aaron mengubah rencana acara yang ia buat tanpa membicarakan dulu padanya. Mayra terlihat kesal.
"Terus Albert nya mana?" Tanya Mayra
"Ada di ruangan sebelah, mau gw anter?"
"Ga usah. Lo lanjut aja"
"Okeyy"
Mayra melangkah pergi ke ruangan yang Deren maksud.
Saat sampai Mayra membuka pintu tanpa mengetuk. Di dalam ada Aaron yang sedang memakai jas hitamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat Mayra masuk Aaron menatap Mayra dengan tatapan tajam dan ekspresi datar.
"Kamu ngubah tema acaranya?" Tanya Mayra
Aaron hanya diam dan tak menjawab pertanyaan Mayra, ia seolah olah mengabaikan Mayra.
"Albert aku nanya, kamu selalu aja mutusin sesuatu tanpa ngomong sama aku"