45. i'm back

20K 741 49
                                        

•HAPPY READING•

***

Pria berkacamata hitam menyaksikan pria paruh baya yang di tembak dan terjatuh dari atas gedung hingga mati, ia menyaksikannya dengan menggunakan teropong. Satu tangannya memegang teropong sedangkan satu tangannya lagi ia masukkan ke dalam saku celananya

"Aaron!"

Tiba tiba seorang pria muncul dari belakangnya, memanggil pria itu dengan nama Aaron. Ya, pria berkacamata hitam itu adalah Aaron.

Aaron menurunkan tangannya yang memegang teropong lalu berbalik ke belakang. Keril, pria yang memanggilnya tidak lain adalah keril.

Ekspresi Aaron datar dan tatapannya tajam. Sedangkan keril tersenyum kecil.

Keril melangkah mendekati Aaron sembari tersenyum lebar. Begitu sampai di depan Aaron langkahnya terhenti.

"Hai, cintanya Alexa" ucap keril

Aaron melempar terpopongnya ke arah keril sedangkan keril menangkapnya, sementara Aaron langsung melangkah pergi melewati keril yang ada di hadapannya tanpa berlama lama keril langsung menyusul Aaron sembari tersenyum lebar.

Aaron dan keril berjalan keluar dari gedung, di luar terparkir tiga mobil mewah berwarna hitam dan ada banyak pria yang berdiri di dekat mobil. Saat Aaron dan keril datang mereka langsung membungkuk menundukkan kepalanya hormat.

Keril membukakan pintu mobil untuk Aaron. Sebelum masuk Langkah Aaron berhenti, ia menoleh menatap keril dengan ekspresi datar dan tatapan tajam namun tatapanya tertutupi oleh kacamata hitam yang ia kenakan namun raut wajahnya sudah jelas terlihat sikap dinginnya.

"Urus mayatnya" pintah Aaron

Keril tersenyum. "Siap" ucapnya

Tanpa berlama lama lagi Aaron masuk ke dalam mobil dan keril langsung menutup pintu mobil. Tiga mobil hitam itu langsung pergi meninggalkan gedung.

Keril berjalan ke gedung sebelah. Di sana anak buahnya sedang berdiri di dekat mayat pria paruh baya yang baru saja mereka lenyapkan.

Keril datang dengan ekspresi datar. Menyadari keril datang semua anak buahnya langsung membungkuk hormat.

Keril melangkah mendekati mayat pria paruh baya yang tak bernyawa lagi, ia berlumuran darah. Keril tersenyum miring, ia berjongkok di samping pria paruh baya itu sembari tersenyum miring.

"Kasihan sekali. Tapi aku bisa apa" ucap keril sembari tersenyum. "Aaron Is a bad guy, He will eliminate anyone who dares to disturb his queen" lanjut keril tersenyum lebar

Ia menatap pria paruh baya yang sudah tak bernyawa itu dengan tatapan tajam. "Sudah waktunya kau tidur tanpa bangun. God bless you" ucap keril

Tanpa membuang buang waktu keril kembali berdiri. Ia berbalik.

"Pria tua yang bosan hidup karena telah melakukan banyak dosa akhirnya ia memilih mengakhiri hidupnya" ucap keril, ia mengucapkan penyebab kematian pria paruh baya itu dengan cerita yang ia buat buat sembari tersenyum miring.

"Baik Tuan"

Semua anak buahnya membungkuk hormat. Setelah itu keril melangkah pergi di susul beberapa anak buahnya sementara anak buah lainnya mengurus mayat pria tua itu.

***

Kini telah menjelang malam, langit langit di penuhi dengan bintang bintang dan sinar bulan sabit yang menerangi bumi.

Aaron berada di rumahnya, lebih tepatnya di rumah di mana ia membawa Alexa dalam keadaan pingsan. Rumah yang jauh dari kota, tak bisa di jangkau lebih tepatnya tak ada bisa yang melacak lokasi rumahnya, itu sebabnya Malik tidak bisa melacak lokasi Alexa dan Aaron waktu itu.

Aaron [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang