***
Waktu menunjukkan waktu 12.00 dini hari, tepat pada hari ini 18 tahun lalu Azzurra di lahirkan, penantian yang panjang untuk menunggu Zurra lahir, Azam dan Andra sangat Excited menunggu adik kecil nya lahir ke dunia, bahkan Azam dan Andra sudah membuat rencana untuk membuat Azzurra adik paling bahagia semuka bumi ini.
Flashback.
"Kak, Azam ga sabar deh tunggu adek pulang, secantik apa ya dia kak," ucap anak kecil yang berumur 8 tahun.
"Iya sabar ya dek, kaka juga ga sabar liat adek cantik," sahut Andra sambil mengacak gemas rambut Azam.
"Kak nanti Azam mau ajak adek jalan jalan naik sepeda terus Azam ajak lomba lari," Andra yang mendengar celoteh itu hanya tertawa geli.
"Nanti ya tunggu adek nya besar dulu, kalo masih bayi ga bisa di ajak buat main, sekarang habisin dulu makannya." Jawab Andra dengan lembut Azam hanya menangguk mengerti.
Suara mobil Aldo mulai terdengar, Azam dan Andra sudah hafal suara mobil orang tuanya itu, tanpa lama lama Azam segera berdiri dari duduk nya lalu segera berlari ke arah pintu.
"Azam jangan lari nanti jatuh." Ucap Andra sedikit berteriak.
Adinda yang baru turun dari mobil tertawa melihat Azam yang sudah tidak sabar untuk melihat Adik nya.
"Bunda, biar Azam yang gendong sini bunda." Azam sangat semangat sekali saat tau Zurra hadir.
"Nanti ya gendong nya sekarang kita masuk dulu." Sahut Aldo yang baru saja selesai memarkirkan mobil nya.
*di kamar
"Bunda, bunda kok tangan adek kecil bun?" Adinda dari tadi tidak berhenti tertawa mendengar kan pertanyaan pertanyaan aneh dari Azam, anaknya yang satu ini sangat bawel dan banyak tanya.
"Kan masih bayi sayang makanya tangannya kecil nanti kalau sudah besar tangannya juga besar kaya tangan Azam." Jawab Adinda sambil menaruh Zurra di atas kasur.
"Ohh gitu, terus terus namanya siapa bun?" Tanya Azam sekali lagi.
"Namanya Azzurra Adytama Prabyntang."
"Wah namanya bagus banget bun, Azam panggil nya bocil aja boleh ga bunda."
"Iya sayang suka suka Azam mau di panggil apa, Azam sudah makan sayang?"
"Udah tadi bun sama Andra pas denger suara mobil papah langsung lari dia keluar, kaka juga hehe." Sahut Andra yang baru masuk kamar dan manruh tas milik bunda nya di atas meja.
"Kaka beli? Apa bi Siti yang masak?"
"Bu Siti masak bun, kan kata bunda kita ga boleh sering sering beli makan di luar ga baik."
"Pinter anak bunda, yaudah Azam lanjut makan sayang, kaka juga sana lanjut makan nanti sakit ga makan, kalo adek nya udah bobo bunda ke meja makan nemenin kalian makan."
Flashback off.
Adinda melihat Zurra sendu, dirinya teringat pada Azam dan Andra, dulu sangat bahagia sekali dengan kehadirannya Azzurra dirinya sangat bangga dengan Andra kelembutan hatinya dan belaian kasihnya saat mendidik Andra mampu membuat Andra tumbuh menjadi baik dan mampu melembutkan hatinya.
Adinda selalu mengajar kan anak anaknya bahwa hidup tidak selalu di kelilingi orang baik, namun harus menjadi baik di antara orang orang jahat karena kalau bukan diri sendiri siapa lagi hanya Nita yang berbeda di keluarga ini, dia sangat keras dan tidak suka di atur sangat berbanding dengan Andra, Azam, dan Azzurra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obat Untuk Luka | End
Romance"Ra sakit banget rasanya." Gavin nyaris gila di tinggal Zurra, tubuhnya seperti tidak ke urus rambutnya sangat berantakan, mukanya sembab tak karuan, hidup Gavin benar benar kacau. 🩹🩹🩹 Tentang gadis yan...