2. Obrolan singkat

151 11 0
                                    

🩹🩹🩹

"Zurra di cariin tuh!!" Teriak salah satu teman sekelas Zurra.

"Di cariin siapa?" Zurra menoleh ke arah sumber suara dan menatap bingung.

"Gatau tu liat aja." Jawabnya, Zurra segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu kelas. "Bentar ye Ran, Nya," mereka mengangguk dan fokus mengerjakan tugas fisika itu sebelum bel pertama berbunyi.

Zurra tersentak kaget ketika melihat siapa yang ada di depan kelas, lalu Zurra segera manarik Gavin untuk duduk di bangku depan kelas.

"Hai sayang, nih mamah nyuruh kasih lo tapi kalo coklat gue yang ngasih." Sapa Gavin lalu tersenyum dan menyodorkan satu tas kotak bekal.

"Ini apaa?" Tanya Zurra dengan bingung lalu mengambil kotak bekal dari tangan Gavin.

"Buka aja, makan coklat nya nanti aja ya, kalo mau di makan sekarang makan roti nya aja." Zurra mengangguk mengiyakan dan membuka kotak bekal yang Gavin berikan.

Zurra senang bukan main saat tau bekal pertama adalah isinya sandwich selai coklat, susu karamel dan satu coklat batang kecil, dan di kotak bekal kedua berisi nasi goreng putih berserta ayam mentega, lalu Zurra mengambil satu potong roti dan di makan oleh Zurra.

Gavin yang gemas pun mengacak rambut Zurra dan mencubit kecil pipinya.

"Abisin biar ga sakit perut nya." Ucap Gavin seraya menepuk halus rambut nya, Zurra pun segera menyelesaikan makan nya.

"Iya kak iyaaa, maaf ya kak selalu ngerepotin lo terus." Zurra merasa tidak enak pada Gavin dan mamah nya.

"Ngomong apa sih lo bocil. Ngomong ngomong, lo gaada acara ngumpul kan, nanti pulang bareng gue ya?" Tawar Gavin, dia berharap Zurra tidak ada acara ngumpul dengan temannya karena sudah 3 hari belakangan ini Gavin selalu pulang sendiri.

"Kayanya si gaada, emang lo hari ini gaada kumpul sama temen lo kak?"

"Gaada, kalo ada gue bakal tolak, yaudah kalo gitu nanti lo pulang bareng gue ya." Dan Zurra hanya tertawa kecil mendengar ucapan Gavi.

"Pacaran aja lo berdua."

Zurra sontak kaget Ketika Zidan ada di sampingnya.

"Dih hahaha kagetan kaya bayi tidur." Ledek Raja, lalu Raja dan Zidan tertawa geli.

"Lo tuh bertiga sama aja ya suka banget ngagetin orang." Zidan hanya mencibir yang Zurra katakan.

"Sana lo berdua pergi! Kasian tuh Reyhan kaya orang bego sendiri." Gavin yang melihat pertengkaran ini hanya menggelengkan kepala.

Lalu Zidan dan Raja bergegas masuk kedalam sebelum Zurra ngamuk, dan dua sejoli itu pun mendengar dua anak itu mengamuk pada Rayhan.

"BOCAH MONYET MAKSUD LO APAAN NINGGALIN KITA BERDUA DI PINGGIR JALAN," ucap Raja dengan wajah kesalnya, namun bukannya semakin marah Raja malah tertawa ketika melihat wajah Rayhan

"Apa dek mau ribut?!" Rayhan berdiri lalu menenteng tas milik Anya dan di susuli tawa.

"Monyet tas gue, turunin." Rayhan yang melihat muka Anya memerah hanya tertawa kecil.

"Sumpah anjing lo tega banget fakk ninggalin gue sama Raja di pinggir jalan mana belom sarapan." Eluh Zidan dengan wajah dramatis.

"Makanya punya mobil rajin di jajanin, gembel si ngedorong kan jadinya, gue si ogah dorong anjing pagi pagi gini, MAKANYA BESOK BESOK KALO GUE BILANG PAKE MOBIL GUE YA MOBIL GUE NYUK," entah apa yang lucu mereka bertiga tiba tiba tertawa.

Obat Untuk Luka | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang