Setelah perjalanan lumayan jauh akhirnya mereka sampai cafe yang mereka tuju, lalu mereka segera turun dan mencari tempat duduk.
"Di dalem aja enak terus adem WiFi nya juga kenceng," bisik Raja pada kedua temannya.
"Pengen nya lo mah, liat aja si Rania duduk di mana" balas Zidan, lalu mereka mencari kawanan Zurra dan tak lama mereka menemukan Rania yang sedang duduk berdua dengan Zurra sambil ngobrol, tanpa basa basi mereka langsung sokap.
"We anjayy sendirian aja neng," ledek Reyhan. "Apa lo pacar gue galak," balas Zurra. "Aduhh takut aa neng," tak lama Zurra menoleh dan mendapatkan Reyhan sedang berpose imut.
"Jelek lo kaya gitu," sindir Zurra dengan ekspresi yang kesal.
"Ngomong ngomong ini crush gue kemana," ucap Raja tanpa sadar menyebutkan kata crush, sontak Zurra dan yang lain menoleh.
"OALAHHHHHHH," ucap mereka kompak.
"Ada apa ni anjeng rame bener malu bego malu tempat umum," omel Anya yang merasa malu karena temannya yang sedikit miris akhlak.
"Nya kiw kiw," Rania ngedipin mata dan menyorot ke Raja.
"Bentar lagi sould out nih anjayyyy," ucap Zurra meledek.
"Wah wah parah Rey dia ga bilang kita Rey, ntar pulang turunin aja di deket lampu merah yang tadi," Zidan seketika menjadi kompor di sini.
"Boleh ide bagus," ucap Reyhan menyetujui, kini Raja hanya diam malu karena rahasianya terbongkar.
"Ada apaan si setan lo pada gue sambit pake buku nih," ancam Anya. "Itu raja suka sama lo," Anya tersedak air liur nya sendiri sontak kaget mendengar perkataan Zurra, Anya benar benar kaget sekarang dia meyakinkan kuping nya bahwa dia tidak salah dengar.
Anya menoleh ke arah Raja dan melihat posisi Raja sedang tersenyum lebar ke arah Anya.
"Udah Ja, tembak aja siapa tau jodoh," Rania memanas manasi keadaan yang sedikit menegangkan bagi Raja.
"Besok gue tembak pake pistol," jawab Raja seperti tidak ada dosa.
"Ye bego besok nya lo masuk penjara permanen," sahut Zidan lalu memukul tangan Raja, yang di pukul hanya meringis kesakitan, percayalah bahwa pukulan Zidan lebih sakit dari pada pukulan mamah, karena Zidan kalo mukul pakai tenaga dalam.
"Asli gue baru tau Ja, lo suka sama gue soalnya gue pikir lo suka sama Rania, gue liat lo deket banget sama Rania," Anya kembali bersuara setelah sekian lama diam.
"Gue cuma buat manas manasin lo doang si," Rania membulatkan matanya sempurna lalu mendapatkan pukulan kedua kalinya.
"Maksud lo gue jadi kelinci percobaan lo ya anjir, Ra. Parah Ra, gue di jadiin kelinci percobaan hiks," adu Rania pada Zurra dia mencoba dramatis seperti yang di film film.
"Wah parah lo Ja, Rania anak kesayangan mak bapaknya di jadiin kelinci padahal dia manusia, jadi yang bener kelinci apa manusia?" Tanya Zurra, lalu mereka tertawa dengan perkataan Zurra, memang seru jika lagi kumpul seperti ini rasanya Zurra ingin memberhentikan waktu sebentar untuk merasakan ini.
"Udah sana lo pada pesen minum ntar kita di kira cuma numpang duduk doang anjrit," titah Rania.
"Gue caramel susu aja," sebelum Anya bertanya Raja langsung menyebutkan pesanan nya. "Sabar anjrit gue belum ngeluarin buku note nya." Jika kalian tidak tahu di circle mereka setiap berkumpul pasti ada yang selalu mencatat pesanan mereka, bukan Anya saja peraturan ini berlaku untuk semua yang ada di dalam circle itu, sekarang jadwal nya Anya mencatat pesanan mereka, jadi nanti mereka tinggal panggil pelayan dan menyebutkan pesanan yang yang mereka tulis, tujuan mereka seperti ini agar tidak ribet karena mereka kalau memesan sesuatu pasti lama.
"Gue capuccino dingin aja, bentar biar gue tebak pasti Zurra es vanilla latte," tebak Reyhan, memang pria satu ini suka memperhatikan Zurra diam diam sepertinya, Zurra giggles dan mengangguk mengiyakan.
"Lo apaan dan?" tanya Anya. "Gue pengen greentea dingin extra ice ajs males ngopi," jawab Zidan.
"Buset udah dingin extra ice lagi bener bener lo dan," protes Rania kepada Zidan namun yang di protes hanya terkekeh kecil, lalu pandangan Anya beralih ke arah Rania.
"Gue pengen apaan ya, wishkash ada ga wishkash," canda Rania. "Oke udah jelas ya gais sekarang Rania bukan kelinci bukan manusia melainkan kucing terimakasih," ucap Reyhan berhasil membuat mereka tertawa lagi.
"Gue bingung anj, samain aja kaya Jura dah," pesanan Rania telah di catat oleh Anya.
"Gaada yang nambah lagi ya? Gaada yang mau di ubah kan, oke semua pesenan udah ke catet, gue bacain satu satu Raja caramel susu, Rayhan cappucino dingin Zurra es vanilla latte, Zidan greentea dingin extra ice, Rania vanilla latte juga, gue kopi luwak white, oke udah deal ya?"tanya Anya untuk memastikan bahwa pesanan mereka tidak berubah.
"Ada gue mau nambahin sesuatu," ucap Raja mendadak. "Apa?" tanya Anya yang kembali duduk.
"Rasa cinta ku padamu," sontak mereka disana tertawa dengan perkataan Raja."Setan gue kira apaan dasar Raja," Anya berdiri mencari pelayan dan memanggilnya, sebelum Reyhan dan yang lain datang pelayan menawarkan mereka pesanan tapi mereka memilih menunggu temannya.
Setelah Anya menyebutkan pesanan kepada pelayan dia kembali duduk dan memasukan kembali buku note nya.
Lalu mereka membicarakan anak baru di sekolah, bukan Syahnaz melainkan Nara gadis manis pendiam yang berasal dari bandung dia sekelas dengan Gavin, tak lama pesanan mereka datang hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menunggu.
"Gue ngeliat dia sendirian mulu kaya orang kebingungan mau gue ajak ngobrol takut di kira so asik," ucap Zidan lalu menenggak minuman greentea miliknya.
"Gue malah ngerasa ni anak kaya nya emang males aja berbaur," tambah Raja.
"Tapi gue pernah ngobrol sama dia,emang dia tu anaknya lembut gue suka sama cara dia ngomong, beda sama Syahnaz baru gue ajak ngomong udah ketus duluan," ucap Anya panjang, emang Syahnaz dan Alya anak baru di sekolah yang satu kelas 10 dan yang satu kelas 12.
Notifikasi dari handphone Zurra berbunyi, dia menyalakan hp nya beberapa menit yang lalu.
Kak Gavin ☀️
Cill
Nanti pulang kabarin ya, biar gue yang jemput lo👍🏽
Zurra membalas pesannya singkat karena tidak enak dengan teman-teman nya, jika hanya dia yang memegang ponsel di sana.Tak terasa waktu menunjukkan 04:30, yang artinya mereka sudah sejam lebih di cafe itu membahas hal hal random atau sebagai nya.
"Kapan kapan ngumpul lagi lah jarang kita ngumpul gini," celetuk Zidan sambil mengenakan jaket nya karena bersiap untuk pulang.
"Atur waktu aja kapan tinggal gas aja," balas Rania yang sibuk dengan lipbam nya.
"Gue si yes aja asal semua bisa, suntuk gue di rumah terus," sahut Zurra yang sibuk dengan ponselnya untuk mengabari Gavin.
"Kalo gue ga sibuk hayukkkk," jawab Anya.
"Kalo Anya ikut gue pasti ikut."
"Ye Jamal tembak dulu baru lo ngomong gitu," sahut Reyhan yang berhasil membuat mereka tertawa.
"Bener, bener Han gue setuju, gue ga terima kalo sahabat gue lo gantung kaya jemuran baju," ucap Zurra sedikit menekan kata gantung kepada Raja, mereka tertawa lagi.
Akhirnya mereka berdiri dan bersalaman untuk pulang.
🩹🩹🩹
Lanjut agy pan kapan ya wakakaka, makasih ya udah mau baca oul masih jauhhh kok end nya doain aja biar cepet end.
see u!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Obat Untuk Luka | End
Romance"Ra sakit banget rasanya." Gavin nyaris gila di tinggal Zurra, tubuhnya seperti tidak ke urus rambutnya sangat berantakan, mukanya sembab tak karuan, hidup Gavin benar benar kacau. 🩹🩹🩹 Tentang gadis yan...