Selamat datang kembali.
Tudep lebih seru!!
🩹🩹🩹
Dia ingin mengabari Gavin tetapi Gavin sudah menelepon Zurra dan Zurra segera mengangkat telponnya.
"Halo kak? Baru aja gue mau ngabarin ish."
"Kelamaan lo bocil, lagi dimana btw?"
"Lagi sama Reyhan nih kak bocah jamet, tadi habis dari makam nya kak Azam, terus ga sengaja ketemu Rey di jalan eh malah narik tangan gue gitu aja gatau mau di bawa kemana ini." Zurra menjelaskan dari A-Z agar Gavin tidak salah paham.
"oh gitu, yaudah mana si Reyhan nya."
"Nih pacar gue mau ngomong." Zurra menyodorkan handphone ke Reyhan.
"Halo." Reyhan menerima handphone nya lalu menempelkan di telinganya.
"Pulang nya jan malem malem ye Han, hati hati lo bawa cewe gue, balik di bawah jam sebelas kalo lebih abis lo sama gue."
"Iya elah santai, nanti gue balikin minjem bentaran doang." Reyhan memberanikan diri untuk bicara oleh Gavin, yang dia tau Gavin itu sangat galak nyata nya memang sedikit galak.
"yaudah lo jangan ngebut ngebut, inget pesen gue tadi, udah ya gue tutup, bye."
"Oke bye." Sambungan di putuskan sepihak, Reyhan langsung mengembalikan handphone ke pemiliknya.
"Masih lama ga sih Rey?"
"Dikit lagi, sabar ngapa gue turunin juga lo." Zurra mencubit pinggang Rayhan kencang yang di cubit hanya meringis dan mohon ampun.
🩹🩹🩹
Reyhan segera memarkir mobilnya dan menyuruh Zurra keluar lalu mengajak ke tempat makan.
"Makan dulu kita bro."
"Idih ngapain anjrit gue lagi males makan sumpah," balas Zurra.
"Ga usah banyak bacot deh." Reyhan pun menarik tangan Zurra memasuki tenda makan tersebut lalu memesan dua porsi bebek goreng dan langsung duduk di bangku yang tersedia
"Di sini sambel nya paling juara, Ra. Gue kalo galau lari nya ke sini," ucap Reyhan yang di susul dengan tawa nya, jujur Zurra sangat kesal mendengar tawa Reyhan.
Tak sengaja Zurra melihat satu rumah lumayan besar di pinggir jalan seperti rumah yang Zurra dan Azam impikan dulu, dulu ada dua bocah yang ingin mempunyai sebuah rumah mewah dan di dalam rumah itu hanya ada mereka dan para pelayan, sayangnya imipan itu hancur tiba tiba saat Azam pergi meninggalkan Zurra.
"Eh Rey lo tau ga itu rumah siapa?" tanya Zurra mendadak.
"Pasti lu liatin rumah putih mewah itu kan?" Tebak Rayhan.
"Iya Rey, rumahnya bagus gue suka, coba aja tuh orang mau ngasih rumah itu ke gue secara cuma cuma," ucap nya tanpa dosa.
"Ngaco lu, kalo rumah itu di kasih ke lu gua duluan kali yang lock," balas Rayhan.
"Dih lo mah udah konglomerat lo bisa kali beli tu rumah sepuluh," kini Rayhan tertawa, Zurra tidak salah hanya saja lucu melihat ekspresi wajahnya .
"Iya lu lima gua lima ya Ra hahaha." Kini tawanya menggelegar.
"Lo kata permen anjir." Ya Tuhan Zurra ini polos atau bagaimana tak lama akhirnya dua pesanan mereka pun datang.
"Udah ayo makan dulu abis ini gue mau ngajak lo ketempat rahasia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obat Untuk Luka | End
Romance"Ra sakit banget rasanya." Gavin nyaris gila di tinggal Zurra, tubuhnya seperti tidak ke urus rambutnya sangat berantakan, mukanya sembab tak karuan, hidup Gavin benar benar kacau. 🩹🩹🩹 Tentang gadis yan...