17. Bertahan atau menyerah

72 5 0
                                    

hai gaiss happy reading 🫶🏻🫶🏻🫶🏻🤗🤗🤗

***

"Eh anjir ini Zurra kemana dah kaga balik balik," tanya Awan dengan khawatir, Kevin hanya biasa saja sambil memainkan game nya tidak perduli dengan Azzurra.

"Ntar juga balik elah emang dia anak kecil," jawab Kevin dengan santai.

"Ck, keterlaluan lo," decih Awan, jelas Kevin tidak terima jika di giniin.

"Maksud lo apa?" Sahut Kevin dengan emosi.

"Ya lo yg maksudnya apa Kep, ga nyangka gue lo sejahat ini," tekan Awan dengan nada tinggi, Kevin paling tidak suka jika lawan bicaranya beranda tinggi.

"ANJING, AZZURRA JAHAT SIALAN JAHAT ASAL LO TAU."

"BUKTINYA MANA ANJING MANA," Awan balas Kevin dengan nada tinggi juga, di tengah tengah keributan Gavin terus menerus memanggil Azzurra.

***

"Mana adek gue Cho mana," Andra yang baru saja sampai di Indonesia pun langsung pergi ke rumah sakit.

"Adek lu kanker ginjal Ndra, stadium akhir, dan ini udah lumayan parah Ndra, kemarin sempet di rawat di sini, kayanya dia abis kecelakaan dah Ndra makanya drop lagi," jelas Nicho pada Andra.

"Adek lu belum lama periksa juga Ndra, tapi dia minta buat ga ngasih tau lu, dia takut lu khawatir gua udah janji buat ga ngasih tau lu, gua terpaksa ngasih tau lu karena ini demi kebaikan dia." Hati Andra benar benar sesak, Zurra sangat tak ingin merepotkan siapa pun persis seperti Azam.

Kaki Andra lemas, tubuhnya terjatuh, penyakit yang sama dengan Azam, dia bingung kemana harus mencari ginjal itu.

Andra berdiri dan memilih untuk pulang ke rumah, dia ingin tahu kondisi rumahnya sekarang tidak memakan waktu lama Andra sudah sampai di depan komplek rumahnya dan menancap gas hingga sampai depan rumah.

Sangat ramai, sepertinya sedang mengadakan pesta, dia baru ingat hari ini hari ulang tahun Anita.

Andra diam diam melangkahkan kakinya menuju kedalam, dia melihat Anita dan bundanya sedang ngobrol berdua Andra tidak sengaja mendengar pembicaraan itu.

"Gimana Bun? Azzurra gaada kan? aku gamau ya dia ada di sini, yang ada ancur acara aku."

"Ka-" Belum selesai Dinda menuntaskan omongan nya, namun sudah ter potong oleh seseorang.

"Apa apaan nih, Zurra sakit di rawat di rumah sakit malah kalian ngadain pesta, gaada otak ya kalian," Andra pun pergi menuju kamar Azzurra, gelap itu yang Andra lihat pertama kali.

Andra pun menyalakan lampu kamar Azzurra, kamar nya sangat berantakan padahal dulu Azzurra paling tidak suka jika kamar nya berantakan.

Perlahan Andra mengamati kamar Azzurra, banyak tisu berserakan yang sudah terpakai, yang ternyata penuh dengan darah.

Andra mulai duduk di pinggiran kasur Azzurra, dia salah fokus dengan buku kecil di samping tempat tidur Azzura yang terlihat biasa saja, Andra pun melihat salah satu isinya.

Tuhan, Zurra lelah terus terusan seperti ini papah ga sayang sama Zurra lagi, badan Zurra sakit kalau harus di pukul terus tambah sama penyakit ini, mau cerita ke kak Gavin tapi Zurra gamau bikin dia sedih, cerita ke kak Andra pasti nanti papah sama bunda yang di marahin, nanti Zurra pasti tambah di siksa, sakit Tuhan... kapan kak Azam bawa Zurra pergi kak? Zurra rasanya ga kuat, Zurra mau nyerah, Kak Andra Zurra minta maaf dulu jahat sama Kaka, Zurra mau bilang langsung tapi gengsi...

Obat Untuk Luka | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang