•HOME SICKNESS•
•ORIENTATION DAY•
"Yah shampo aku habis," gumam Hanbin kesal.
Ia lalu mengintip keluar dan melihat teman sekamarnya masih mempersiapkan pakaian untuk hari pertama kuliah.
"Hao, kamu punya shampo tidak? Aku ganti nanti sore," tanya Hanbin mengejutkan Zhang Hao.
"Shampo? Ada." Zhang Hao langsung mengaduk tasnya untuk mencari perlengkapan mandinya. Ia kemarin tidak mengeluarkan shampo karena sebelum berangkat sudah keramas.
"Ini. Dan gak usah diganti, ini hanya shampo." Zhang Hao memberikan botol sampo miliknya lalu Hanbin menerimanya sembari tersenyum.
"Makasih."
Hanbin kembali melanjutkan mandinya yang tertunda. Sedangkan Zhang Hao mendadak merasa linglung melihat sebagian bahu Hanbin yang tidak mengenakan apapun.
"Astaga Hao," gumam Zhang Hao menepuk-nepuk pipinya lalu kembali mencari ikat pinggangnya.
"Shampo milik Hao baunya harum sekali," gumam Hanbin merasakan dirinya seperti mandi bunga. Aromanya lembut sekali dengan dominasi aroma mawar dan Citrus, ditambah dengan aroma kayu Cendana dan melati yang samar-samar. Aromanya sangat unik namun ia suka sekali.
"Hanbin, itu sarapanmu." Zhang Hao menunjuk meja belajar Hanbin dengan nasi kotak di atasnya.
"Iya. Makasih ya!" Hanbin lalu segera sarapan sebelum akhirnya bersiap untuk berangkat.
"Hanbin, tungguin aku ya!" Zhang Hao meminta pada Hanbin agar dirinya tidak ditinggal.
"Iya."
Zhang Hao yang mendapatkan konfirmasi langsung segera mandi. Dan Hanbin di luar merapikan kamar mereka.
"Ada ruang kosong di sini. Mungkin aku minta izin Hao buat bikin kebun hidroponik," kata Hanbin melihat ruang kosong. Sebenarnya ruang ini diperuntukkan untuk ruang cuci. Namun karena mereka tak memiliki mesin cuci jadi ruangan ini hanyalah ruangan tak berguna.
Dan sebuah kebetulan dirinya sejak kecil ingin berkebun. Namun karena dirinya dulu tinggal di tengah kota, hal itu mustahil terjadi.
"Hanbin~ katanya gak ditinggal??" kata Zhang Hao panik karena Hanbin tidak ada.
"Aku di sini!"
Zhang Hao langsung berjalan ke sebuah pintu kaca buram di sudut ruangan. Dan ia baru tahu mereka punya ruang cuci.
"Hao, aku ingin pakai ruangan ini untuk berkebun hidroponik. Apa boleh?" tanya Hanbin dan Zhang Hao mengangguk tanpa keberatan.
"Ok. Makasih Hao.." balas Hanbin lalu merangkul Zhang Hao pergi dari tempat itu.
...
"Hanbin, aku takut." Zhang Hao agak bersembunyi melihat kerumunan yang ramai sesak.
"Gapapa. Ada aku, ayo!" kata Hanbin lalu menggandeng Zhang Hao membelah kerumunan. Mereka harus mencari nama mereka di papan, nama tersebut adalah nama mereka masuk di kelas mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME SICKNESS | BINHAO/HAOBIN [END]
Fanfiction"They're curing each other from home sickness with their presence to each other." Warn! BXB Fanfic *Update tiap akhir pekan (bisa Jumat, Sabtu atau Minggu) Zhang Hao memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan meninggalkan tanah kelahirannya de...