PART 15 | INVITATION

232 26 0
                                    

•HOME SICKNESS•

•INVITATION•

Jiwoong

Hari ini sudah H-30 dirinya akan menikah dengan seowon. Seseorang yang telah menemaninya cukup lama sejak mereka kuliah di semester 4 hingga mereka sekarang sudah bekerja.

Dan berhubung Jiwoong melanjutkan pendidikannya lagi. Dirinya berpikir untuk mengundang beberapa orang dari universitas untuk menghadiri acaranya yang akan diadakan di Daejeon, tempatnya saat ini dan sang calon bermukim. Sehingga dirinya tidak perlu memberikan uang transportasi untuk para undangannya karena masih satu kota.

"Seowon. Kamu kemarin jadi kan pinjam data buat kita isi undangan?" tanya Jiwoong dengan dirinya masih menghadap komputer.

"Gak boleh katanya. Kamu undang yang kenal saja. Katanya begitu."

Seowon menghampiri Jiwoong dan melihat apa yang calon suaminya lakukan. Ternyata calonnya tersebut sibuk menuliskan nama undangannya.

"Masa gak jadi? Kita kan udah pesan semuanya untuk 200 undangan," kata Jiwoong sedih. Mereka masih kekurangan tamu undangan cukup banyak, sekitar 50 undangan masih belum memiliki nama.

"Kamu udah undang teman-teman kuliah kamu?" tanya seowon.

"Ada yang belum sih. Tapi kalaupun aku undang juga masih kurang, kita sekelas aja cuma 10 orang."

Seowon tampak berpikir keras mengenai hal ini. Mereka tak bisa mengurangi jumlah undangannya karena pihak WO sudah menetapkan 200 undangan dan mereka juga sudah membayar lunas.

Mereka akan merugi karena makanan dan souvenir akan terbuang sia-sia. Kalau makanan mereka bisa berikan ke orang lain, kalau souvenir siapa yang mau menerima.

"Aku coba tanyakan temen aku yang mungkin aja kenal beberapa anak sarjana ya?"

Seowon mengangguk mengiyakan. Dirinya masih berharap venuenya penuh meskipun kemungkinan besar hanya sebagian yang kenal dirinya dan ia kenal tamunya.

Seowon sendiri menatap kepergian Jiwoong dari kamar. Jiwoong sedang menelpon temannya sekarang sehingga ia pergi keluar kamar.

Seowon sendiri juga berpikir dan kembali mengingat siapa saja yang belum ia undang. Sayang sekali dirinya di tempat kerja tak akrab dengan banyak orang.

"Memang benar menjadi orang supel itu menguntungkan."

"Aku kenal beberapa anak sarjana. Aku coba tanyakan mereka ya apakah mereka mau atau tidak."

"Iya. Tolong ya. Kasihan seowon stres soal undangan yang kurang jumlahnya."

...

BinHao

"Zhang Hao. Ketua kelas kasih info lomba menulis artikel. Mau ikutan gak? Pembimbingnya dari anak master yang sudah pernah menang," kata Hanbin tiba-tiba di pagi hari.

Mereka baru saja bangun tidur dan Hanbin tiba-tiba mengajak Zhang Hao untuk lomba. Zhang Hao sendiri masih belum mengiyakan karena matanya masih agak berat.

"Mau gak Hao?" tanya Hanbin lagi.

"Terserah kamu. Aku ngikut aja," gumam Zhang Hao sembari melepaskan pelukannya dan perlahan duduk dari posisi berbaring.

HOME SICKNESS | BINHAO/HAOBIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang