?

766 60 13
                                    

no character pov ; just author pov.

───────────────────────

Namja manis itu menggeliat pelan dan mengernyit merasakan sebuah terpaan napas yang hangat dan cukup teratur di keningnya, saat ia membuka mata samar-samar ia melihat seseorang bertubuh sedikit lebih besar darinya yang tengah terpejam, lalu ia mencoba mengucek kecil matanya dan berusaha menetralkan kembali pandangannya.

Ia menatap kebingungan siapa pria disampingnya ini, rambutnya putih dan memiliki dada yang bidang.. tunggu, dadanya terekspos.

Seketika Hoseok menatap dirinya sendiri dan menyadari akan suatu hal, ia mengenakan sebuah kemeja kebesaran berwarna biru langit, sedangkan namja itu mengenakan celana kainnya 'saja', wajah Hoseok pun merona melihatnya, ia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

Flashback

Hoseok berlari terengah ke sebuah hutan untuk mencari alamat sekolah yang ia cari, ia kebingungan, bagaimana bisa ada sekolah di tengah hutan, ini memang dia yang tidak tahu jalan atau memang sekolahnya ini... tidak terlihat? Bahkan hampir satu jam lebih Hoseok berlari kesana kemari sesuatu petunjuk yang di berikan sekolah tersebut.

'Dari jalan raya, lurus sampai perempatan kecil dan berbelok ke kanan lalu lurus sampai bertemu tiga pertigaan belok ke kiri, setelah itu masuklah semakin dalam di jalan lurus ini, temukan cahaya merah di terangnya rembulan.'

Tunggu, sepertinya ada yang janggal, kenapa bukan matahari?!

Hoseok seketika menggerutu, jangan bilang sekolah itu hanya terlihat di malam hari?! Dia benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa ia akan mengajar di sekolah yang aneh ini, atau dia lebih baik -

*srakk! bufhh!*

"Kamjagiya!!"

Hoseok berteriak keras karena terkejut saat sesosok lelaki dengan rambut panjang berwarna coklat berada dihadapannya tiba-tiba.

Namja itu sedikit mengendus Hoseok lalu mengernyit dan terkekeh kecil sembari bersedekap.

"Kau.. Manusia.. Tapi.. Aromamu berbeda dari manusia lain, kau memiliki.. Kekuatan sihir?"

Seketika Hoseok ingin tertawa mendengarnya.

"Di jaman modern ini?! Yang benar saja, kalau pun memang iya, wah aku beruntung sekali tidak tinggal di jaman dulu, pasti aku sudah di pasung."

Ujarnya sembari terkekeh, melupakan fakta bahwa sosok dihadapannya ini adalah orang asing.

"Eh tunggu! Kau siapa?! Aneh sekali tiba-tiba muncul dihadapanku!"

Sosok itu tersenyum remeh lalu mendekatkan wajahnya kearah Hoseok.

Ia tiba-tiba menunjukkan taringnya dan dua telinga aneh muncul di kedua sisi kepalanya.

"Astaga! Kau iblis!"

"Ck... Mana ada iblis punya telinga.."

Sosok itu memijit pelipisnya lelah, Hoseok ini benar-benar polos atau bodoh?

"Eh- lalu apa?? Kau ini makhluk apa?!"

"Sudahlah, tidak ada gunanya berbincang denganmu, aku peringatkan, sebelum bulan penuh, atau sebelum sesuatu menangkapmu di hutan ini kecuali aku, cepatlah tinggalkan tempat ini dan jangan pernah kembali, lakukan ini sebelum kau menyesal."

Hoseok tidak mengerti maksudnya, ia hanya mengangguk patuh, tapi saat ia ingin melontarkan pertanyaan, tiba-tiba sosok itu menghilang begitu saja.

"Ommo, dia benar-benar iblis ya?!"

Hoseok Bottom + All MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang