- 2013 -
He is kind.
---
Tak akan ada yang menyangka seorang kutu buku seperti Hayoon akan berpacaran dengan murid paling tampan disekolah. Hayoon masih 13 tahun, dengan gejolak remaja yang menggebu. Maka saat si lelaki populer itu mengajaknya berpacaran, Hayoon tak bisa merasa lebih senang lagi.
Sudah hampir satu bulan ini sepasang kekasih itu tiba-tiba mencuri banyak perhatian. Perlakuan manis dari si lelaki kepada Hayoon yang semakin membuat gadis lugu itu jatuh cinta. Perasaannya meledak-ledak bagai kembang api ditahun baru, semakin menyenangkan setiap harinya. Hayoon masih mengenakan seragam SMP, saat cinta pertamanya mekar bagai taman bunga di musim semi.
Siang ini, Hayoon sengaja tidak menghubungi lelaki kesukaannya. Dia berencana mengejutkan kekasihnya yang saat ini sedang berada di laboratorium. Kelas mereka berbeda, jadi jam pelajaran mereka pun berbeda. Hayoon tampak buru-buru merapikan bukunya agar bisa sampai di laboratorium sebelum jam pelajaran kelas sebelah usai. Hayoon berencana mengejutkan sang pujaan hati.
Laboratorium ada di ujung koridor, Hayoon sudah melihat murid-murid berhamburan ke luar. Dia segara bersembunyi di balik pilar, mengintip lewat kaca transparan. Itu dia, kekasihnya masih ada di dalam, berbincang dengan ketiga teman. Di sela-sela waktu, Hayoon menyempatkan diri menatap kagum pada lelaki berbalut jas putih yang lengannya dilipat setengah. Tak heran lelaki itu populer, dia sangat tampan.
Hayoon kembali menyembunyikan diri, begitu lelaki familiar ke luar dengan tiga teman populernya. Senyum semakin lebar terukir, tat kala suara kesukaannya terdengar bercanda. Tawa yang selalu merdu di telinga Hayoon.
Hayoon semakin menanti, ketika suara sayup-sayup dari mereka terdengar semakin jelas.
"Sialan! Kalau gini caranya kita bisa kalah dong!"
"Iya nih! Kita harus cari cara biar mereka putus!"
"Lagian kok bisa betah banget sih sama Hayoon cupu itu?"
Hayoon sontak membeku.
Tawa setelah kalimat mengejek itu terdengar merdu, persis seperti tawa yang tadinya dia suka. Bedanya sekarang terasa menyakitkan, entah kenapa. Menusuk tiap senti tubuhnya dengan keraguan. Tidak mungkin. Kekasihnya tidak mungkin tega mengatai Hayoon cupu. Lelakinya itu orang yang manis, Hayoon percaya itu.
Tapi apa yang dia dengar selanjutnya, benar-benar meruntuhkan kepercayaan yang selama ini dia genggam erat.
"Sumpah sebenernya gak betah banget! Liat nanti kalau udah genap satu bulan. Aku langsung putusin dia!"
Mereka semua tertawa. Entah apa yang lucu. Hayoon tak pernah merasa ada yang lucu dari setiap kata yang dia dengar.
"Berengsek! Si cupu itu keliatannya udah cinta mati sama kamu!"
"Hahaha! Kelewat gampang ambil hati orang kayak dia!"
"Sialan. Gampangan banget!"
"Kayaknya kita salah pilih target deh..."
"Makanya kalau ngasih dare itu dipikir dulu! Hahaha! Siapin uang kalian, aku pasti menang!"
Cukup.
Hayoon kelewat paham dengan situasi ini. Hayoon tak perlu mendengar lebih lagi. Dia juga sudah tak mau mendengar. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Tak pernah dia sangka, cinta pertama akan sangat menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Fate » (Kim Jiwoong)
FanfictionSong Hayoon bersumpah, tak akan pernah mau berurusan dengan pria populer mana pun karena trauma masa lalunya. Maka dari itu, Hayoon selalu menghindari Kim Jiwoong. Kim Jiwoong, pria populer yang selalu mampu membuat gadis mana pun menjerit hanya den...