- 15 -

41 8 0
                                    

---

Something unforgiven.

---

Sudah hampir dua puluh menit pria itu bergerak gusar di dekat gerbang utama Universitas Yonsei. Sering juga buang muka dari beberapa orang yang menatapnya heran. Dia bukan mahasiswa, dosen, atau siapa pun yang berkaitan dengan kampus. Pria itu tampak bingung dan ragu, jujur saja membuat para mahasiswa di sana bertanya-tanya. Namun, dari pada memikirkan pandangan orang, pria itu lebih mengkhawatirkan nasibnya sendiri.

Bagaimana jika dia memaksakan diri masuk ke dalam sana?

Dia tidak tahu seluk beluk kampus itu, bagaimana dia akan selamat tanpa menyasar?

Yang terpenting, bagaimana reaksi Hayoon jika melihatnya nekat menginjakkan kaki di kampus ini?

Oh, tidak! Dia pasti akan habis di tangan wanita itu.

Tapi dia tidak punya pilihan lain, bukan?

Berkali-kali menguatkan diri dengan kalimat itu tak kunjung membuatnya melangkah masuk. Tapi jika begini terus, tak akan ada yang berubah. Cuti kerja yang dia ajukan juga akan terbuang sia-sia.

Baiklah, kali ini dia harus memantapkan diri. Dia harus berani melangkah masuk melewati gerbang. Song Hyeongjun harus berani.

Sepasang mata bundar itu mulai berbinar saat mengambil langkah pertama memasuki gerbang. Walau akhirnya kembali kebingungan dengan arah. Entah kemana dia harus melangkah, Hyeongjun bahkan tak tahu letak gedung rektorat. Terlanjur masuk ke lingkungan kampus, Hyeongjun memutuskan bertanya kesana-kemari. Tentu saja dengan senyum ramah pada siapa pun yang dia tanyai.

Setelah satu dua orang yang berhasil membuatnya semakin hilang arah, Hyeongjun akhirnya benar-benar dibantu oleh seorang mahasiswi. Melewati gedung fakultas Human Ecology, kemudian sampai di lingkungan jurusan pangan dan nutrisi. Sekarang Hyeongjun hanya tinggal mencari ruangan Hayoon.

Setelah mengirim mahasiswi itu pergi dengan penuh terima kasih, Hyeongjun kembali melangkah dengan tekad. Begitu netranya mengedar, Hyeongjun langsung menangkap seorang pria yang tampak begitu bersinar. Entah apa yang ada padanya, pria berwajah mungil itu ternyata mampu membuat Hyeongjun ternganga. Seolah baru saja melihat artis papan atas dengan aura yang begitu menyilaukan. Hyeongjun sampai tak sadar pria itu berjalan ke arahnya.

Pria yang sejak tadi menjadi pusat perhatian satu orang, tentu saja terkejut saat hendak melewati Hyeongjun. Zhang Hao tersenyum ramah pada Hyeongjun, bahkan membungkuk sopan. Lalu kembali melanjutkan langkahnya, saat Hyeongjun baru saja tersadar dari lamunan.

 Lalu kembali melanjutkan langkahnya, saat Hyeongjun baru saja tersadar dari lamunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red Thread Of Fate » (Kim Jiwoong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang