11 siang
Kini Lisa hanya berdiam di dalam cafetaria yang berada dekat dengan universitas nya.
Untuk nenek dan juga taeyung mereka berdua sudah berangkat sejak 3 jam yang lalu, dan untuk prim Lisa kembali menghela nafasnya kasar.
Bayangan malam itu saat prim mengajak nya untuk memulai hal baru entah mengapa membuat Lisa merasa marah, atau mungkin karena dia dan Jennie pun memang belum mengakhiri hubungan.
" Tunggu". Lisa teringat sesuatu sehingga lekas memejamkan matanya berupaya mengingat lagi beberapa kata yang sempat Jennie ucapakan sebelum mereka benar-benar berpisah jarak
Janji bakal nyari aku suatu hari nanti,aku bakal nunggu keberhasilan kamu.
Janji harus setia sama satu nama
Deg
Jantungnya berdetak kuat seperti merasakan sesal karena pernah berfikir untuk mencari orang baru.
Lisa hanya baru sadar bahwa orang yang selama ini dia galau kan juga sedang berjuang kuat untuk kesetiannya.
Hanya menunggu Lisa datang dan membawanya pergi untuk berbahagia..
Hanya itu yang di inginkan wanitanya, tapi Lisa terlalu berfikir terlalu jauh dan menyerah dengan mudah.
" Astagfirullah hampir aja aku ambil kesalahan". Lisa mengusap wajahnya kasar setelah berhasil mengingat semua ucapan akhir Jennie
" Kamu masih nungguin aku kan j?".
" Aku bakal cariin kamu lagi setelah aku bener bener sukses di new Zealand".
Puk
Seseorang menepuk punggung Lisa dengan lembut
" Prim".
" Hai". Seperti biasanya prim menyapa dengan nada bahagia sedangkan Lisa hanya bernafas dengan ragu
" Langsung ke intinya aja..". Ujar Lisa dengan mata yang tertuju tepat pada kedua bola mata prim yang masih setia memasang senyumannya
" Maaf ya..kalo semalam aku cuman diam tanpa ngejawab apapun ". Prim tersenyum hangat dengan tangan kanannya yang perlahan bergerak ingin menyentuh tangan kiri Lisa
Dukk
Tangan prim terbentuk dengan meja karena Lisa menarik tangan yang ingin prim sentuh.
Lisa rasa dia sudah terlalu jauh, semalam saja dia sudah sangat bodoh memberikan prim peluang untuk mengisi hatinya yang tak pernah kosong.
Karena Jennie masih ada disana
Lah bukannya Jennie di new Zealand?
Hehe bercanda
" You ok?". Lisa memilih mengangguk saja mendengar kalimat itu
" Maaf... Jennie masih ngisi hati aku sepenuhnya". Ucapan Lisa bagai pedang untuk prim yang sudah terlalu berharap
" Dia Udah kembali?". Tanya prim dengan tatapan sendu
" Dia gak pernah pergi prim... Jennie selalu disini". Lisa menunjuk dadanya menandakan bahwa sang kekasih selalu ada dalam hatinya
" Tapi dia gak pernah ada Disisi kamu Lisa!". Obrolan mereka semakin keras
" Jangan bodoh Li! Please".
" Kamu cuman terlalu berlebihan dalam menyikapi semuanya, JENNIE kamu itu gak bakal pernah datang".
" Kamu bodoh kalo harus selalu gini ... nungguin seseorang yang gak pernah mikirin kamu ".
KAMU SEDANG MEMBACA
anak sekolah
De Todojennie yang super bandel plus manja bertemu dengan ketua OSIS yang paling kalem dan gak banyak tingkah... siapa yang bakal tertarik duluan? ceritanya ini lokal ya .... semoga sukaaa👍