🙏

2.4K 250 12
                                        

Lisa membaringkan tubuhnya di sebelah jennie, setelah makan siang tadi jennie dan Lisa mulai membicarakan permasalahan mereka berdua hingga selesai.

" Jadi kita balikan?". Tanya Lisa menatap jennie dengan menyampingkan tubuhnya

" Kita baikan hon bukan balikan". Lisa menatap sang kekasih dengan kening berkerut

" Berarti kita gak pacaran lagi gitu?". Jennie dengan kesal mencubit lengan Lisa

" Emang kapan kita putus, stupid". Hardiknya membuat Lisa terkekeh saja

" Aku mau pulang deh... nanti Daddy nyariin".

" Tunggu". Lisa segera duduk saat melihat jennie mengikat rambutnya

" Apa?".

" Aku mau ceritain tentang kebodohan aku ke kamu". Jennie tertarik dengan omongan itu dan langsung memposisikan dirinya menghadap Lisa

" Aku kira awalnya kamu itu Udah punya kekasih". Jennie menaikan sebelah alisnya

" Siapa?".

" Prof Alexander ". Senyum Lisa dengan sedikit makian pada dirinya sendiri karena pernah berfikir tolol seperti itu

" Hahahaha".

" Ya Tuhan kocak banget kamu hahahah". Lisa hanya bisa terkekeh saja saat jennie tertawa terbahak-bahak

" Kocak kan". Jennie menggangukkan kepalanya

Lisa mengelus lembut rambut jennie dan tetap memasang wajah bahagia dia senang akhirnya kebahagiaan nya telah datang.

" I love you j".

" I love you too hon".

Mereka sama sama tersenyum dengan mata yang sudah menyipit .

------

3 tahun berlalu kini kehidupan jenlisa dan semua sahabat nya sama sama bahagia mereka semua sukses dengan kemampuan masingmasing.

Tapi ada hal buruk yang baru saja menimpa Lisa dia Harus kehilangan?

" Kenapa harus secepat ini sih hiks".

" Sabar Li". Irene mengelus rambut Lisa yang masih memeluk erat tubuh wanita yang sudah pucat pekat

' ikhlas sih semuanya Li". Nayeon memeluk tubuh rapuh Lisa dengan di ikuti yang lainnya

" Kenapa harus secepat ini nay, gua belum bahagia in dia". Taeyung datang dengan mata yang sudah di banjiri tangisan pilu

" Li". Lisa menoleh dan semakin menangis

" Tae, gua sendiri sekarang hiks'.

" Semuanya pergi ninggalin gua Tae". Taeyung berjalan cepat dan memeluk tubuh sahabatnya itu

" Hiks". Ruangan serba putih itu menjadi saksi pilunya tangisan semua orang

" Kenapa harus secepat ini sih ninggalin Lisa "
Hiks". Somi mendekat dan memeluk tubuh kekasihnya yang sekarang semakin pilu sedangkan Lisa terus menerus menangis

" Kita keluar dulu ya...kamu sesak nanti kalo nangis terus". Naeyon mengangguk dan mengikuti somi yang menuntunnya keluar

" Maaf, tapi jenazah harus segera di mandikan". Lisa menggeleng kuat dengan taeyung yang terus-menerus menguatkan dengan berbagai ucapan

" Sus... langsung bawa saja". Dokter itu menkonfirmasi untuk segera di bawa ke ruang lain agar bisa segera mungkin di makam kan

" Secepat ini kebahagiaan gua ? Gua belum cukup Tae".

anak sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang