NEW ZEALAND
Di dalam ruangan pemilik rumah sakit yang sekaligus menjadi prof pelatihan nya , Lisa terlihat berbincang sedikit Dengan beberapa pujian yang dia dapatkan
" kamu cukup bagus dalam memaparkan apa yang saya tanyakan..dan saya juga cukup salut dengan semua kemampuan kamu , ". Lisa tersenyum dengan ramah merasa tersanjung
" Saya yakin kamu memang sudah sangat cocok menjadi dokter di sini".
" Saya yang akan menghandle semuanya jika kamu belum terlalu percaya dengan kemampuan kamu Lisa ". Lisa mengangguk mengerti dengan senyuman yang tak luntur
" Apalagi kehadiran kamu membuat beberapa suster jadi lebih bersemangat ahahah". Lisa terkekeh saja mendengar prof nya
" Kamu hebat jadi jangan pernah takut Untuk melangkah lebih jauh lagi".
" Iya prof,saya akan berjuang".
" Bagus". Lisa tersenyum saja
" Sudah waktunya makan siang silahkan istirahat... setelah itu kamu boleh pulang karena hari ini saya juga tidak ada pekerjaan yang terlalu banyak Disni". Ujar Alexander dengan suara beratnya dengan tangan yang mulai membuka jas dokter nya
Lisa berdiri dari duduknya dan membungkuk sopan
" Saya permisi prof, sekali lagi terimakasih atas bantuannya". Alexander tersenyum merasa senang dengan Lisa
" Hati hati". Lisa membereskan sedikit barang bawaan tadi yaitu berkas
Ceklek
" Da...". Suara itu tertahan saat ingin mengucapkan satu kalimat dia termenung di menatap Lisa yang kini berbalik menatap matanya dalam
" Baby". Lisa menoleh saat mendengar panggilan Alexander kepada wanita bertubuh mungil dengan kulit putih rambut hitam pekat dan setelan jas dokter nya
" Sini Sayang". Lagi lagi panggilan itu membuat Lisa termenung dengan berbagai pemikirannya
" Langsung pulang saja ne... ingin tidur". Alexander berkata tanpa melihat perubahan raut wajah antara keduanya
" Sayang?". Lisa mengerjapkan matanya mencoba mencari kewarasan dalam otaknya
" Lisa? Kau boleh pergi sekarang.. takutnya waktu jam istirahat mu akan berakhir". Ucap Alexander merasa aneh dengan kedua orang yang masih sama sama mematung dengan pikiran Mereeka
" Ahh iya prof...saya pamit dulu ". Lisa melirik sih wanita mata kucing yang kini perlahan berjalan mendekati Alexander dan
Tatapan Mereka bertemu lagi tapi kali ini Jennie membuang pandangannya begitu saja.
" Uhh lelah hemm baby?". Wanita itu memeluk Alexander dengan erat membiarkan Lisa yang mematung di tempat
" Hemm". Deheman wanita itu semakin membuat jantung Lisa ber pompa cepat merasa desiran rasa cemburu
Ceklek
Lisa berdiam di depan pintu ruangan Alexander dengan mata yang di pejamkan kuat melawan rasa rindu dan juga cemburu yang tiba-tiba datang menyerang.
Pemikiran Lisa di penuhi oleh
Jennie?
Baby?
Sayang?
Apa jangan jangan prof Alexander itu pacar baru Jennie yah walaupun beliau udah tua tapi gak keliatan tua
Atau ini suami Jennie?
Atau Daddy Jennie?
Tapi bukannya Tante dara udah pisah dari suaminya.. terus kenapa ini prof mukanya gak kelihatan Korea Korea nya? Batinya berfikir keras
KAMU SEDANG MEMBACA
anak sekolah
Diversosjennie yang super bandel plus manja bertemu dengan ketua OSIS yang paling kalem dan gak banyak tingkah... siapa yang bakal tertarik duluan? ceritanya ini lokal ya .... semoga sukaaa👍