Lisa sedang di sibukkan dengan beberapa pasien yang sudah beberapa kali keluar masuk, dan dengan beberapa kendala yang berbeda, Lisa harus selalu sigap jika ada yang benar benar membutuhkan nya.
Sama halnya dengan Lisa, kini jennie pun sedang sibuk dengan pasien yang baru saja kecelakaan beruntun di salah satu pusat kota, mengakibatkan jennie Harus tetap stay di rumah sakit,
01:00 siang kini pekerjaan di berhentikan karena harus beristirahat, jennie merebahkan dirinya pada sofa ruangan pribadi dengan mata yang di pejamkan.
Begitu lelah, ingin rasanya dia langsung tidur Tapi semua itu tidak bisa karena mau bagaimana pun itu sudah menjadi tugasnya sebagai dokter.
Setelah sebulan berlalu kini Jenlisa dan kedua orang tuannya sudah kembali ke new Zealand mereka sudah bersepakat akan pulang setahun sekali untuk mengecek pemakaman sang nenek manoban.
Pintu ruangan jennie di buka dengan perlahan namun jennie sadar akan pergerakan itu dan dia membuka matanya senyumannya berkembang sangat lebar memperlihatkan jennie yang berhati kecil tak seperti sebelum sebelumnya yang terlihat sangat tajam
" Hon". Jennie merentangkan kedua tangannya dan Lisa memeluk itu dengan menindih sedikit tubuh mungil jennie
" Capek hemmm?". Jennie mengangguk dalam pelukan itu dan Lisa hanya terkekeh saja
" Siapa suruh sok Sokan ganti jurusan dulu hemm". Lisa melepaskan pelukan itu dan beralih duduk di sebelah sang calon istri
" Kan aku cuman mau nge bantai kamu, lagian aku sukses kan huuu" . Lisa terkekeh dan mengangguk sebagai jawaban Karena memang nyatanya seperti itu
" Emang paling pinter deh istri ku haha". Jennie mendelik saja
" Calon kali mas,keburu banget ya ". Lisa dan jennie sama sama tertawa
Terkadang hanya seperti ini jam istirahat Mereka,dan mereka sama sama menikmati itu, baik jennie maupun Lisa mereka sama sama menikmati sisa hidup dengan selalu bersama.
" Hon".
" Hemm?'. Lisa menatap jennie dengan tangan kirinya yang tersalur untuk mengusap pipi gembul itu
" Gimana hati kamu sekarang?". Perbincangan ini sudah serius raut wajah Lisa belum pernah berubah setiap kali jennie bertanya seperti ini
" J". Panggil Lisa dengan memiringkan tubuhnya dan menatap Lebih dalam mata jennie
" Iya hon". Jawab jennie dengan mengelus tangan tegar yang masih berada di pipinya
" Buat iklhasin gak semudah itu, bahkan sebulan udah berlalu, aku juga udah menyibukkan diri dengan semua pekerjaan bahkan sampe gak bisa bedain lagi rasanya capek sama kantuk, nenek udah terlalu lama nemenin hidup aku dan untuk sekarang hati aku belum bisa buat iklhasin semuanya j, kalo pun tuhan mau aku nebus sesuatu dengan imbalan nenek bisa kembali,aku bakal lakuin itu j". Jennie terdiam mendengar itu dia sadar akan seberapa besarnya rasa cinta cucu ke nenek
" Kalian mungkin bakal berfikir aku terlalu melebih-lebihkan, tapi harus ingat satu, aku itu hidup cuma sama nenek setelah ayah meninggal, sedangkan ibu gak tau dimana letaknya, apa dia masih hidup atau udah meninggal, kehidupan aku gak berguna j, tapi untuk sekarang aku bakal berusaha buat belajar lebih lagi aku cukup sempurna sekarang dengan adanya kamu dan keluarga kamu, aku seneng ". Ucap Lisa dengan senyuman kecilnya Jennie menatap Lisa dengan mata yang berkaca-kaca
" Aku bakal selalu jadi penyempurnaan kamu hon". Lisa tersentuh mendengar itu
" Kamu terlalu baik ". Jennie memeluk tubuh jangkung itu dengan eratnya
" Love you j". Lisa membalas pelukan itu sama eratnya
" Hiks love you more hon'.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
anak sekolah
Rastgelejennie yang super bandel plus manja bertemu dengan ketua OSIS yang paling kalem dan gak banyak tingkah... siapa yang bakal tertarik duluan? ceritanya ini lokal ya .... semoga sukaaa👍