Rumah megah Lisa sudah di penuhi dengan kedatangan orang-orang.Malam ini pengajian dan beberapa rangkaian lainnya sedang di lakukan, dengan Lisa yang hanya mampu diam di sebelah jennie dan dara.
Elusan lembut di lengan kanannya membuat Lisa menatap jennie yang memasang senyuman, Lisa dengan berat hati menyunggingkan senyuman karena untuk sekarang dia hanya berfikir kosong. Tak ada lagi dokter Manoban yang berwibawa.
" Saya turut berdukacita dokter Manoban". Alexander lah yang menjadi orang terdepan untuk memimpin acara dan dia pun yang meladeni setiap orang atau para dokter yang datang karena Lisa Sama sekali tak memperdulikan sekeliling nya tatapan kosong dan seketika mulut yang membisu membuat Mereka orang orang merasa iba karena yang mereka tau Lisa adalah orang yang begitu humble dan sopan
" Terimakasih sudah datang, dan maaf untuk saat ini Lisa tidak mampu menyaring apapun dari ucapan kita ". Mereka terkekeh sopan mengerti maksud Alex
" Sekali lagi terimakasih".
Acara mulai di buka dengan lantunan ayat-ayat, saat Yasin di bacakan Lisa menutup erat matanya teringat Semua hal indah dengan sang nenek, perlahan pertahanan tubuh Lisa melemah dan jatuh pingsan di bahu mungil milik jennie
Jennie terlihat panik namun dara memberikan kode bahwa itu tak apa, setidaknya dengan begini Lisa bisa beristirahat sejenak.
.
.
Terlihat nafas Lisa yang perlahan teratur menandakan dirinya telah terbangun dari pingsan, samar-samar suara lantunan terganti dengan suara beberapa orang berpamitan dan juga bisikan yang dia yakini itu tertuju untuknya.
Jennie menatap Lisa yang masih setia menutup matanya, jennie sudah sangat gila dengan Lisa Yang seperti ini dia merasa jika raga Lisa yang hanya tertinggal disini sedangkan jiwanya telah mengikut dengan sang nenek yang sekarang sudah tenang di sana.
" Ayah pasti seneng ketemu nenek". Gumaman suara itu dapat didengar oleh jennie dan para sahabatnya yang lain
" Li". Jennie mengusap air matanya lagi yang kembali turun bohong jika dia tak bersedih dengan kabar berpulang nya nenek manoban namun kesedihan itu semuanya di pendam sedari tadi hanya tak ingin terlihat lebih lemah karena lisa saat membutuhkan penguat bukan malah jadi penguat
" Lisa". Jisoo memanggil Lisa lagi namun mata itu tetap tertutup rapat
Lisa sadar betul dengan sekelilingnya namun entah kenapa matanya sangat malas terbuka dan juga lembutnya paha jennie membuat nya semakin mengantuk dan satu hal lagi Lisa juga sadar bahwa semua orang sedang khawatir dengan nya
" Dia ngigau mungkin". Ujar june dengan mata yang lekat menatap wajah Lisa yang terlihat lelah
" Gak sanggup hiks .... liat dia gini itu lebih nyakitin hiks". Mereka tau bagaimana perasaan jennie juga yang pasti khawatirnya bukan main
" Yang sabar aja ya...Lisa pasti bakal bisa iklhasin semuanya". Jennie hanya mampu mengangguk di dalam pelukan Irene
" Kalian makan gih.. isi perut dulu Jangan kosong, cukup Lisa yang harus kita jaga,kalo semuanya sakit nanti yang bikin dia senyum siapa?". Dara datang dengan ahyeon di gendongan
" Kak". Ella kecil berlari kecil dan berjongkok manis di hadapan Lisa yang sudah terlelap tidur
" Kak Lisa masih sakit jadi harus tetap bobo, Ella mainn sama kak Som atau juga kak jhop aja ya". Ella bergeleng dan mendudukkan dirinya dengan terus menatap teduh Lisa lalu mengelus pipi itu
" Ella mainn sama Daddy saja nee". Dara berkata mencoba membujuk putri kecilnya itu
" No mommmmmmyyy". Rengekan itu membuat jennie terkekeh saja sama seperti nya pikir jennie
KAMU SEDANG MEMBACA
anak sekolah
Aléatoirejennie yang super bandel plus manja bertemu dengan ketua OSIS yang paling kalem dan gak banyak tingkah... siapa yang bakal tertarik duluan? ceritanya ini lokal ya .... semoga sukaaa👍