Jhope sampai di apartementnya hampir tengah malam. Dia bahkan melupakan makan siang dan malamnya. Menghabiskan waktu di pinggiran Sungai Han benar-benar membuatnya kembali waras. Kesalah pahaman ini akan segera di luruskan.
Jhope sangat mencintai Yoongi. Dia bisa memahami kemarahan Yoongi ini karena dia sangat mencintai Jhope. Jhope bertekad besok akan menemui Yoongi. Dia benar-benar berharap besok menjadi hari yang baik untuknya.Dini hari, Jhope merasa badannya tidak enak. Dia merasa menggigil. Ini bisa dipastikan karena perut yang dibiarkan kosong dan angin sungai Han membuatnya demam.
Jhope bangkit dari tempat tidur berniat mencari obat pereda demamnya. Tapi kepalanya benar-benar sakit. Semuanya menjadi gelap.V saat ini sedang berada di rumah Jungkook. Mereka bermain game online bersama. Suara dering handphone mengganggu keasyikan mereka.
"woy bro." Sapa Taehyung.
"Taehyung-ah, hmm...kau sedang apa." Tanya Jimin.
"Aku sedang bermain game online bersama JK. Ada apa?"
"V,aku sangat cemas. Hobi hyung tak membaca pesanku dari sore. Bahkan sekarang nomornya mati. Aku khawatir sesuatu terjadi padanya."
"Lalu?" Tanya V.
"Bisakan kau pergi memeriksanya untukku. Aku belum bisa kembali ke korea." Pinta Jimin.
"Apakah kau yakin dia ada di rumahnya?"
"Aku tidak yakin. Hanya tolong cobalah." Desak jimin.
"Yah, aku akan pergi. Kirimkan password apartemennya."
"Oke."
V dan Jungkook bergegas menuju apartement Jhope. Mereka menerobos masuk setelah mendapat pesan berisi password dari Jimin.
Mereka langsung menuju kamar Jhope. Saat menemukan Jhope tergeletak, V mengangkat tubuhnya dan membaringkannya di ranjang."Dia pingsan, Jungkook kita ke Rumah Sakit sekarang." Kata V.
"Lebih baik kita sadarkan Hobi hyung dulu. Aku akan menyiapkan air hangat." Kata Jungkook sambil berlalu.
"Hyung, kau kompres dia. Biar demamnya turun. Aku akan membuatkan bubur." perintah Jungkook.
V mengompres dahi Jhope dengan handuk hangat. Sesekali dia mengecek suhu tubuhnya.
V melihat Jhope mulai sadarkan diri, saat Jhope membuka matanya. V langsung memeluknya erat-erat."V, kau disini." Jhope terkejut.
"Ne, ada Jungkook juga. Kenapa kau bisa pingsan?" Tanya V.
"Kepala ku sakit banget." Keluh Jhope.
"Hyung, kau sudah sadar? aku buatkan bubur, makanlah." Kata Jungkook.
"Biar ku suapi, kau istirahatlah Kook." kata V.
"Oh...baiklah. Aku di Ruang Tengah. Panggil aku jika kau membutuhkan sesuatu hyung."
"Arasso."
V sangat telaten menyuapi Jhope. Saat Jhope mulai tertidur lagi setelah meminum obatnya, V berulah kali mengecek suhu tubuhnya. Dia lega karena panasnya sedikit demi sedikit menurun.
Pagi hari saat Suga bangun, dia melihat handphonenya tidak ada notifikasi apapun dari Jhope. Pengaruh alkohol sudah benar-benar hilang, kini dia merasa bersalah pada Jhope. Dia berencana akan mengunjungi apartement pacarnya.
Suga datang dengan beberapa makanan dan buah di tangannya. Dia langsung masuk ke dalam apartement Jhope. Suga terkejut melihat Jungkook meringkuk di sofa ruang tamu.
"Yak...Jungkook-ah." Suga berusaha membangunkan tidur Jungkook yang seperti mayat.
" Yoongi Hyung, annyeong." sapa Jungkook setengah mengantuk.
"Kenapa kau ada disini?" Tanya Suga.
"Jimin hyung memintaku memeriksa Hobi Hyung. Ternyata Hobi hyung pingsan semalam." Terang Jungkook.
"Pingsan? dimana dia sekarang?"
"Ada di kamarnya. V hyung menemaninya sejak semalam."
"Mwo? V?"
Suga bergegas menuju kamar Jhope. Saat membuka pintu, dia melihat pemandangan yang benar-benar tidak diharapkan. Disana, Jhope tertidur dengan dahi terkompres handuk. Jemari Jhope digenggam erat oleh V yang tertidur di pinggir ranjang.
Suga benar-benar muak sekarang.----------------------------------------------------------------------
Hay gaess...
sory banget ya, aku agak lama update-nya. Selain sedikit sibuk, tiba-tiba aja mampet ni otak. ilang mood juga.Tapi aku pastiin story Sope ini bakal tamat.
Nantikan cerita ku tentang Vhope ya. Aku udah bikin alurnya. So, please tungguin notifikasi dari aku y.
salam
정 호석 의 아내
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood, Love & Tears
FantasíaSemua tidak ada yang menyadari, bahwa 10 tahun membawa mereka kepada hubungan dan rasa yang sangat rumit. Persahabatan, persaudaraan dan Cinta menyatu menjadi sebuah dilema. Pada awalnya, semua terlihat baik-baik saja, tapi setelah kesadaran memuku...