EOMMA

216 18 0
                                    

Hari ini, tepat tahun kedua aku dan Yoongi berkencan. Perasaan ku masih sama seperti pertama kali kami memutuskan dating. Debarannya masih sama. Aku bahagia dan lengkap saat bersamanya.

Taehyung dan Jungkook adalah orang pertama yang mengetahui hubungan ini. Tapi aku yakin mulut mereka tertutup rapat. Karena terbukti tidak ada orang lain yang mengetahuinya selain Eomma dan nuna ku.

Mejiwo secara tak sengaja mendengar saat aku bertelepon dengan Yoongi. Saat itu aku sedang berkunjung ke rumah orang tua ku. Nuna ku itu sangat kepo. Jadi saat aku menyebut Chagiya, dia langsung mengintrogasiku. Dan yah, akhirnya dia tau, bahwa panggilan sayang itu ku tujukan kepada Yoongi.

Keesokan harinya, aku menemui eomma ku. Aku akan berterus terang kepadanya. Saat dia mendengarnya aku melihat dia terdiam cukup lama. Tangannya bergetar. Dan suaranya tertelan. Dia tak sanggup bicara. Kurasa ibuku sangat terkejut. Aku bersimpuh di kakinya, memohon maaf padanya. Ibuku memelukku dan menangis kencang. Setelah itu dia pergi ke kamarnya.

Aku merasa marah kepada Mejiwo. Dia yang menyuruhku jujur kepada ibuku. Dan lihat akibatnya.
Saat aku mengutarakan kekesalanku padanya. Mejiwo dengan sangat meyakinkan bahwa ibu hanya terkejut.

Hari ini aku harus kembali ke Seoul. Tapi ibuku belum mau berbicara padaku. Jadi aku memutuskan menemuinya setelah ayahku pergi.

"Eomma."

"Ne Hoseok."

"Ku mohon jangan mendiamkanku eomma. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bermaksud mengecewakanmu. Hanya saja, ini terjadi padaku." Aku menangis di pangkuannya.

"Nak, kau tau. Ibu adalah fans no.1 mu. Kebahagiaanmu adalah yang utama bagi ibu. Hoseok-ah. Apa kau bahagia dengannya?" Tanya Ibuku.

"Aku merasa dia membuat ku waras eomma. Dia yang mendukungku selama ini. Aku sangat bahagia walau hanya duduk di sebelahnya eomma. Apa yang harus ku lakukan agar kau tidak kecewa padaku?"

"Ibu tak pernah meminta kepada Tuhan untuk diberi anak yang sempurna. Tapi Tuhan dengan sangat baik memberi dirimu dan Mejiwo untuk menjadi anak Ibu. Kalian anak yang luar biasa. Kalian menjadi kebanggaan ibu. Nak, ibu menerima mu dengan tangan dan hati yang terbuka. Ibu merestui mu." Jawab ibu ku dengan air mata yang deras mengalir.

Aku semakin menangis mendengarnya. Selain bahagia aku juga merasa aku sudah mengecewakannya sekalipun ibuku mengatakan tidak.

"Bangunlah Hoseok. Kau tau, kemarin nuna mu sudah melakukan ini. Jadi ibu mohon berdirilah."

"Kamsahamida Eomma."Aku memeluknya lagi dan berpamitan pergi.

Aku mencari Eunni ku. Aku tak percaya dia melakukan itu untukku. Aku harus berterima kasih kepadanya.

"Nuna." Panggilku.

"Mwo." Jawabnya dengan sangat cuek.

"Gomawo." Aku menubruk tubuhnya.

"Yak, Jung Hoseok. Aku bisa jatuh." Teriaknya marah.

"Tidak akan. Aku akan menjagamu. Gomawo Nuna. Kau Nuna terbaik di dunia."

"Kau juga namdongsaeng terbaik ku. Apapun itu, seburuk apapun dan seberat apapun itu. Aku akan selalu ada untukmu." Ucapnya.

"Terima kasih. Aku sangat bersyukur memilikimu."

"Hoseok, meskipun aku sudah memberikan dukunganku. Aku harap kau bisa menjaga semuanya. Tidak usah terburu-buru. Nikmati saja alurmu."

"Aku mengerti. Sudah saatnya aku pergi. Jaga dirimu Nuna"

"Ne. Hati-hati."

"Bye"

"Bye"

Blood, Love & TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang