PEMBATALAN PENUNDAAN

174 18 0
                                    

Aku menemui manajer ku, Hobum Hyung di kantornya. Dia cukup terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba.

"Yooo..Hoseok." Sapanya sambil memelukku.

"Kau sibuk hyung?" Tanyaku.

"Kesibukanku bisa ku tunda saat aku kedatangan super star." Godanya.

"Aku ingin berbicara denganmu."

"Ada apa? Duduklah."

"Hyung-nim, aku ingin menyelesaikan On the Street ini secepatnya."

"Kita sudah bekerja keras untuk itu Hoseok-ah."

"Aku tau, tapi aku bermaksud mengajukan wamil secepatnya."

"MWOOOO, kau gila?"

"Aniyo."

"Seokjin baru saja berangkat, ini bahkan belum genap sebulan. Aku takut diserang Army."

"Kurasa tidak, bahkan banyak Army mengatakan ingin member secepatnya berangkat. Agar cepat kembali juga. Aku merasa ini waktuku."

" Bukankah kau berniat melakukan challenge."

"Tentu, aku bisa mengerjakannya beberapa hari. Aku sudah membuat jadwal dan nama-nama yang akan aku ajak Challenge."

"Tidakkah kau merasa kau bekerja terlalu keras? Seharusnya Official yang menekan mu, tapi kenapa aku malah merasa kau yang menekan kami?" Ujar Hobum Hyung bersungut-sungut.

"Mianhae...aku hanya ingin semua sesuai dengan jadwalku. Lebih cepat lebih baik."

"Aku akan bicara dengan PD Nim terlebih dahulu. Aku akan mengusahakannya. Jangan khawatir."

"Kamsahamida Hyung."

"Hoseok, apakah kau ingin minum denganku? Kita bisa melakukannya."

"Ach...tidak. Aku akan segera pergi. Terima kasih Hyung."

"Ach baiklah. Berkendaralah dengan aman."

"Arasso."

Aku meninggalkan kantor Bighit. Tapi di Lobby aku tak sengaja bertemu dengan Leader ku. Kami memutuskan untuk makan siang bersama.

" Apakah tidak apa-apa kau terlambat kesana?" Tanyaku.

"Aku hanya akan menyerahkan rekaman lagu mixtape ku. Itu bisa menunggu."

"Owh."

"Ngomong-ngomong, kau ada perlu apa kemari?"

"Aku berbicara dengan Manajer Hyung."

"Tentang?" Tanya Namjoon kepo.

"Aku mengajukan pendaftaran wamil." Aku melihat Namjoon berhenti mengunyah. Dia nampak terkejut.

"Apakah jadwal mu sudah selesai?"

"Yah, aku mempercepatnya."

"Jadi kau bekerja keras karena ingin segera pergi?"

"Benar."

"Wae."

"Tidak ada alasan."

"Kau punya. Ayo katakanlah."

".........."

" Kau bisa mempercayaiku."

"Aku hanya lelah dan wamil adalah istirahat paling tepat untukku."

"Kau terlalu keras pada dirimu sendiri."

"Aku baik-baik saja."

"Aku mengerti. Aku akan mendukung mu apapun itu."

"Gomawo Leader."

"Ya, tiba-tiba aku merasa aku juga harus segera pergi (wamil)."

"Hahahhahahaha. Andai kita bisa berangkat bersama, mungkin akan menyenangkan. Sayang sekali itu tidak bisa terjadi. Kau masih banyak pekerjaan bukan?" Tanya Jhope.

"Yah...aku belum menyelesaikan mixtape ku. Jadwalku masih sangat menumpuk." Keluh Namjoon.

"Lakukanlah dengan baik. Aku yakin kau bisa."

"Tentu. Terima kasih untuk dukungannya."

"Yeah...bro."

"Namjoon-ah. Aku harus pergi sekarang." Pamit Jhope.

"Oke...oke. Pergilah. Luangkan waktumu untuk kami sebelum kau pergi."

"Baiklah. Bye."

"Bye."

Aku berharap, semua berjalan seperti mau ku. Tidak ada yang bisa ku lakukan dengan baik akhir-akhir ini. Perpisahan ku dengan Suga sangat berdampak padaku. Kacau. Aku merasa tidak bisa menjadi diriku sendiri. Aku sangat buruk.

Wamil adalah pilihan terbaik untuk menjauh dari kekacauan ini. Aku butuh waktu sedikit lebih lama untuk melupakan.

Tidak...aku tidak menyesali keputusanku. Aku hanya butuh waktu untuk benar-benar melepaskannya. Itu hak ku bukan?

Blood, Love & TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang