LOLLAPALOOZA

208 24 1
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah berada di Kantor Bighit. Lebih tepatnya, aku akan mengadakan meeting bersama Ceo, manajer Sejin, penyelenggara acara dan para staff pendukung.

Saat aku mendapat kabar ini pertama kali, aku speachless. Aku tak tau di kehidupanku sebelumnya, apa yang sudah ku lakukan sehingga Tuhan memberiku hal yang luar biasa seperti ni.
Kalian tahu, aku diundang untuk menjadi salah satu bintang pengisi acara di festival tahunan Chicago, Amerika Serikat. Yup...Lollapalooza.

Yang lebih luar biasanya, aku akan berada di panggung utama di hari terakhir festival. Aku akan menjadi orang Korea Selatan pertama yang menjadi pengisi acara. Seorang diri. Maksudku tanpa member ku. Aku akan konser solo perdana disana selama 1jam lebih.

Aku tak memungkiri bahwa konser solo ku ini membuatku gugup. Pertama kali aku harus tampil sendirian, yang selama bertahun-tahun kami selalu tampil bersama. Ini tidak mudah. Tekanan juga semakin banyak. Kadang aku menjadi sangat frustasi

Yoongi memerankan perannya sebagai kekasih dengan sangat baik. Di tengah kesibukannya, dia masih menyempatkan waktu mengunjungiku di tempat latihan. Membawakan banyak makanan enak dan tentu saja kopi

Aku dan Yoongi tahu, ada banyak suara yang mengatakan bahwa kami berkencan dan hidup bersama. Tapi tak ada cukup bukti, jadi gosip itu seperti angin lewat.
Kurasa Yoongi tak begitu peduli. Bahkan jika bukti itu mereka dapatkan, aku sangat yakin kekasihku itu tak akan mau repot-repot klarifikasi.

Aku bersantai di rumah Yoongi saat ini. Melihat dia yang sibuk di dapur miliknya adalah hiburan untukku. Dia mengatakan akan memberiku makan siang spesial sebelum aku berangkat ke Chicago. Yup...ini hari tenang ku. Persiapan ku sudah 70%. 2 hari lagi aku akan kesana untuk mempersiapkan panggung yang akan ku gunakan.

"Bae, aku lapar." kataku.

"Tunggu 5 menit lagi, aku tinggal plating dan selesai." Jawabnya.Dia tak berhenti bergerak.

"Chagiya, kemarilah." teriaknya.

"Wow, daebak. Kau koki andalanku. Aku yakin rasanya seindah tampilannya." Pujiku.
Melihat Beef steak dan saos yang menggiurkan aku tak sabar untuk menyantapnya.

"Bagaimana? kau suka?" Tanyanya.

"Hmmm. ini enak sekali. Ku rasa aku bisa makan ini setiap hari." Jawabku sambil terus mengunyah.

"Oke, asal kau mau tinggal disini." Jawabnya enteng

"Oh..kurasa aku bisa memakan menu lain." ralatku.

Ku lihat dia hanya menggelengkan kepala dan tersenyum. Sudah berulang kali dia meminta tinggal bersama. Tapi itu suatu keputusan besar. Aku tak ingin gegabah.

Membersihkan bekas makan siang kami selalu menjadi kewajibanku. Suga tak pernah mau melakukannya. Di dorm dulu, dia juga bersikap begitu. Entah kenapa, dia selalu mau untuk memasak. Tapi tidak untuk membereskannya.

"Hoba, aku berharap konsermu sukses."

"Yah, aku juga berharap begitu. Aku juga ingin album mu cepat rilis." Kataku sambil memijat dahinya yang berada di pangkuanku.

"Kurasa, aku tidak bisa menemanimu disana nanti. Aku ada kerjaan."

"Tak apa, selesaikanlah urusanmu. 2minggu bukan waktu yang lama."

"Dulu, kau pergi selama 10 hari, kau uring-uringan berpisah denganku. Sekarang kau terlihat baik-baik saja tanpaku." Suga merajuk.

"Bukankah kau yang mengatakan kita akan menghadapi apapun. Termasuk LDR. aku hanya berusaha membiasakan diri." Jawabku.

"Hoseok, aku tak kan pernah melepasmu."

"Aku juga tak berniat untuk melepaskan diri dari mu." Jawabku yakin


"YOONGI-YA HENTIKAAAN." teriakku saat dia mulai mengendus perutku.

"Aku merindukanmu sayang." Dia menarik wajahku dan menciumku sangat dalam.

Kurasa dia mulai gila. Ini siang hari dan dengan tak tau dirinya, dia melucuti semua pakaianku. Dan dengan bodohnya aku tak pernah bisa menolaknya. Yoongi terlalu mempesona.




Blood, Love & TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang