Happy reading
Sea kini sudah sampai di jln mawar seperti yang sea inginkan tetapi Al sudah pergi karena perintah sea
Sea pun langsung berjalan tanpa alas kaki untuk ke rumah Daren dengan perasaan kesal apalagi cuaca sedang panas panasnya
"Iiihhh!!! Panas banget sih!! Minimal hujan kek!!" Ucap sea lalu mengembungkan pipinya
Tiba tiba pun cuaca langsung mendung "anjir!? Langsung terkabul!!" Ucap sea lalu cepat cepat berlari kearah rumah Daren
Sea pun memencet bel rumah daren tetapi tak ada seseorang pun yang membuka pagar rumah Daren yang lumayan besar tersebut
Sea pun terus memencet bel rumah Daren tetapi usaha sea pun nihil, hujan pun turun dengan lebat juga disertai petir yang menggelegar
Kini sea sedang duduk di tanah dan bersandar di pagar dengan perasaan takut karena petir
Sea pun terus menutup kedua telinganya dengan menangis "hiks takut... Hiks pak Daren..." Isak sea tanpa berhenti menangis
Sea terus saja berada di tempat tanpa merubah posisi duduknya ataupun bergeser sedikit pun, sea terus saja menangis
"Hwa!!!! Ayah!! Sea takut!!" Sea pun semakin menangis karena petir yang sangat kencang menggelegar di gendang telinga sea
Sea hampir 2 jam berada di sana dengan badan yang bergetar karena kedinginan juga cuaca yang semakin memburuk dan angin yang berhembus kencang
Sea pun mengangkat kepalanya yang terus menunduk sedari tadi, sea pun melihat mobil yang akan berbelok berhenti tepat di depannya
Dan keluarlah Daren dengan membawa payungnya lalu menghampiri sea "hwa!!! pak Daren!!" Ucap sea dengan nada yang bergetar dan wajah yang pucat
Daren pun tanpa banyak bicara langsung saja menggendong sea lalu membawanya masuk mobil
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kini sea sudah berada di meja makan dengan handuk yang melilit tubuhnyaDaren pun datang dengan membawakan sea teh hangat lalu menaruhnya di depan sea "tuh di minum" ucap Daren
Sea pun langsung mengangguk "i-iya p-pak d-dar- uhuk.. uhuk!!" Jawab Sea dengan nada yang bergetar juga batuk
Daren pun langsung menatap sea dengan ekspresi marah "makanya jangan hujan hujanan!!!" Ucap Daren kepada sea
Sea pun menatap Daren dengan hidung juga pipinya yang memerah karena ia sakit "i-iya.." ucap sea lalu meminum teh hangat itu
Setelah selesai minum pun sea langsung di bantu Daren kearah kamarnya tetapi tiba tiba pintu kamar Daniel pun terbuka dan muncullah Daniel dengan membawa boneka bear yang lebih besar dari ukuran tubuhnya
"Appa!!!" Ucap Daniel lalu berlari dan memeluk kaki sea dengan erat
Daren pun tersenyum kearah Daniel "Daniel... Papa nya mau mandi dulu... Kamu main sendiri aja ya??" Ucap Daren
"T-tapi aniel tangen cama appa!!" Ucap Daniel dengan memasang wajah marah kearah Daren "Daniel..." Ucap Daren
"Iihh... Daddy nyebeyin bannet cihh!!!" Ucap Daniel kepada Daren
Daren pun langsung pergi meninggalkan Daniel yang berlari mengikuti Daren dari belakang
Kini Daren juga Daniel sedang duduk di karpet dan menunggu sea selesai mandi dengan bercanda ria
Sea pun akhirnya keluar dari kamar mandi dengan memakai Hoodie milik Daren yang kebesaran dan menutupi tubuhnya hingga sampai pahanya sea juga tak memakai celana dan ia hanya memakai celana dalam
"Appa!!! Aniel peyukk!!!" Ucap Daniel dengan merentangkan tangannya kearah sea
Sea pun langsung tersenyum lalu langsung duduk di karpet samping Daniel dan memeluknya "Daniel kangen papa?" Ucap sea
Daniel pun memeluk sea dengan erat "heum... Aniel cangat tangen appa" ucap Daniel
Daren pun merasa cemburu dengan Daniel (cemburu sama anak sendiri :)) Daren pun langsung menarik pelan baju hangat yang Daniel gunakan hingga ia melepas pelukannya
"Punya gw!!" Ucap Daren, Daniel pun merengek dan terus menerus berusaha meraih sea "appa!!!!" Ucap Daniel meminta tolong pada sea "appa unya aniell!! Potonya unya aniel!!!!!" Sambung Daniel
Daren pun langsung mengangkat tubuh Daniel dan mendudukkannya di sampingnya, Daren pun langsung bergegas memeluk sea "punya Daddy!!! Wlee..." Ucap daren dengan menjulurkan lidah pada Daniel
Next?????
KAMU SEDANG MEMBACA
That naughty student is mine || bxb END
Teen FictionSea seorang murid yang bandel tetapi ia juga bersikap lembut jika bersama anak kecil, dai selalu di benci oleh semua guru karena sikapnya yang susah di atur Hingga suatu keadaan yang membuatnya bertemu dengan anak kecil yang lucu yang berjalan send...