Happy reading
Sea kini sedang di ruang tamu tanpa berhenti menangis walaupun Teo tetap berusaha menenangkan adek kecilnya tersebut
"Sea udah ya nangis nya?" Ucap Teo dengan memeluk tubuh sea yang di pangkuannya
"Hiks Abang hwaa!! Sea takut hiks" ucap sea dengan Isak tangisnya
Teo kali ini sedang menahan emosi yang sangat besar karena sea yang sudah mengubur masa lalu itu dalam dalam tetapi di bongkar dengan paksa oleh pelaku
"Al sialan!! Gak bisa banget jauhin adek gw setelah kejadian itu?" Batin teo yang terus mencoba sabar
"Abang hiks Abang gak hiks bilang ke ayah kan? Hiks" ucap sea kepada abangnya dengan memegang kaos Teo dengan sangat kuat
"Gak kok Abang gak bilang ke ayah!!" Ucap Teo dengan mengelus rambut sea lembut
"Udah ya cepet mandi gih terus kita ke RS lagi ya" ucap Teo dan sea hanya mengangguk lalu segera menghapus air matanya lalu segera berlari ke kamarnya
Teo hanya bisa menghela nafas jika mengingat kejadian yang menimpa adek nya hingga trauma dan ia terpaksa memindahkan sekolah sea agar tidak bertemu dengan setan seperti Al
"Sabar Teo!!" Ucap Teo dengan mencoba lebih tenang
Sea pun keluar dari kamarnya dengan memakai hoodie nya yang lumayan oversize
"Beneran mau pake itu?"ucap Teo khawatir dengan sea
"I-iya bang" ucap sea dengan gugup
Mereka pun langsung pergi ke RS dengan mengendarai motor lalu sedikit melaju
Di sepanjang perjalanan menuju RS sea terus merasa ingin menangis tetapi ia menahannya agar nanti ayahnya tidak khawatir dan bertanya macam macam
"Sudah sampai" ucap Teo lalu segera turun dari motor dan diikuti oleh sea dari belakang
Ddrrtt....
Ddrrtt.....Suara ponsel sea yang berdering dan membuat langkah sea terhenti tanpa memberi tahu Teo ia pun pergi untuk mengangkat telfon tersebut
"Hallo ini siapa?"
"Ini saya Daren kepsek kamu"
"Dapet no gw dari mana?"
"Dari guru kelas mu"
"Kenapa telfon?"
"Saya mencemaskan kamu dan guru bilang ayah mu sakit"
"Ya, kenapa?"
"Kirim alamat kamu"
"Ya!"
Sea pun langsung menutup telfon tersebut lalu mengirim lokasinya dan Daren hanya melihat pesan sea
"Ga jelas banget" ucap sea lalu menyusul abangnya
"Habis dari mana sea? Ayah Panik asal kamu tahu!!"ucap ayah sea dengan menatap wajah putranya
"Sea gapapa yah"ucap sea dengan tersenyum lalu mencium pipi ayahnya
"Sayang!! Ayah sama Abang" ucap sea dengan memeluk kedua orang tersebut
"Sayang sea juga"ucap Teo dan ayahnya dengan serempak
|Malamnya|
Malam ini sea sendirian di rumah karena abangnya bilang ia akan menjaga ayah untuk malam ini dan ia sedang libur
"Di kamar sendirian gabut juga ternyata" ucap sea dengan memandang ponselnya
Ting..
Ting...Sea langsung membuka pesan yang masuk di ponselnya dan itu dari kepseknya yaitu Daren
Daren: kau di rumah mu kan?aku ada di luar
Pict:
Sea hanya melihat chat tersebut lalu berjalan untuk menjemput Daren dan Daniel di bawah
"Pak!!" Teriak sea, Daren yang sedang menggendong Daniel yang tidur pun tersenyum saat mendengar teriakan sea dan ia pun langsung berlari kearah sea
"Daniel bobo?" Ucap sea lalu ia pun menggendong Daniel untuk di tidurkan di kamarnya dan Daren mengikuti sea dari belakang
Setelah sampai di kamar sea pun langsung menidurkan Daniel dengan perlahan dan melepas jaket Daniel
"Mana koper koper Lo?"ucap sea kepada Daren yang terus tersenyum kepadanya
"Nih gw bawa dua koper yang satu punya gw dan satunya punya Daniel" ucap Daren dengan menaruh koper tersebut di samping almari
"Tumben gak pake saya dan kamu" ucap sea menyindir Daren
"Kan jauh dari sekolah gpp dong sayang!!" Ucap Daren lalu menarik pinggang sea dan membuat sea jatuh di pelukannya
*Contoh pict
Sea pun kaget dan terus memandang wajah daren lumayan lama dan membuat Daren ke geer an
"Gw ganteng ya? Sampe gak kedip natap nya?" Ucap Daren lalu mencium bibir sea sekilas dan langsung melepas pelukan itu
" Gausah GeEr Lo duda" ucap sea lalu segera tiduran di samping Daniel dan bermain ponsel
Next??
Btw bagus gak chapter ini? Jangan lupa vote amd komen ya!! Biar author lebih semangat post nya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
That naughty student is mine || bxb END
Fiksi RemajaSea seorang murid yang bandel tetapi ia juga bersikap lembut jika bersama anak kecil, dai selalu di benci oleh semua guru karena sikapnya yang susah di atur Hingga suatu keadaan yang membuatnya bertemu dengan anak kecil yang lucu yang berjalan send...