58

4.5K 270 0
                                    

Happy reading

"Sea..." Ucap daren dengan mengelus lembut tangan sea, sea sudah di rumah sakit tetapi sea sama sekali belum sadar

Daren kini sudah menangis karena takut sea kenapa napa "sea.... Sadar sayang.." ucap Daren lembut tanpa berhenti menangis

Suster pun memasuki ruangan sea "maaf pak, dokter memanggil bapak" ucap suster tersebut dengan tersenyum ramah

Daren pun mengangguk "baik sus" ucap daren lalu mencium dahi sea sekilas "saya pergi dulu ya?" Ucap daren lalu meninggalkan ruangan itu













Kini Daren sudah di ruangan dokter dengan perasaan takut yang menyelimutinya dan membuat hatinya tak tenang

"Baik dengan keluarga sea betul pak?" Ucap dokter itu kepada Daren

"Iya dokter" ucap Daren dengan menyeka air matanya

Dokter pun membuka surat keterangan dan menatap Daren sekilas lalu menatap kertas itu kembali "jadi pak..., Mas sea mengalami benturan yang lumayan serius di bagian perut dan itu membuat mas sea hampir kehilangan janin nya tetapi untuk mas sea untung nya hanya terdapat bekas pukulan juga memar yang kemungkinan cepat hilang" ucap dokter itu lalu memasukkan kembali surat itu kedalam amplop

Dokter pun memberikan surat keterangan itu kepada Daren "pak.... Saya beritahu untuk mas sea lebih menjaga kesehatan diri juga jangan terlalu lelah karena janinnya masih terlalu lemah" ucap dokter

"Baik dokter saya akan kontrol sea" ucap daren dengan tersenyum ramah kepada dokter "saya permisi dok" sambung daren lalu berlari ke arah ruangan sea

Daren pun bisa melihat sea yang sudah sadar dengan tatapan yang kosong, Daren pun segera berjalan kearah sea lalu memeluk sea erat "sea... Kamu jangan ngilang ngilang lagi ya?? Saya panik saat kamu hilang" ucap Daren

Sea pun langsung membalas pelukan daren "hiks pak Daren... Janin sea baik baik aja kan? Hiks" ucap sea tiba tiba

Daren pun melepas pelukan itu lalu mengangguk "kamu kemana aja sayang?? Kok bisa jauh banget sih hilang nya heum??" Ucap Daren tetapi sea pun terlihat mengatur nafasnya

Akhirnya sea pun bercerita semua apa yang terjadi dengan perasaan yang sedikit tak tenang, setelah mendengar cerita itu pun daren langsung saja melaporkan kasus itu ke polisi

"Sea... Makan okey?" Ucap daren dengan menyuapi sea bubur tetapi sepertinya sea tak nafsu

Daren pun menghela nafasnya "sayang.... Makan okey??" Ucap Daren dna sea pun menggeleng

Daren akhirnya kembali menaruh bubur itu di meja "yaudah kalau ga makan... Kamu minum ya??" Ucap Daren dengan memberikan sea air

Sea pun mengangguk "pak Daren... Kangen ayah pak..." Ucap sea menatap Daren dengan mata berkaca kaca

Daren pun tersenyum kearah sea lalu mengelus rambut sea "sstt... Kamu ga boleh sedih nanti ayah kamu ikut sedih kalau ngeliat anak kesayangannya sedih!! Harus happy okey?" Ucap Daren

Sea pun diam dengan menunduk "pak... Kangen Abang" ucap sea lalu Daren pun mengangguk faham "kalau begitu... Kamu tunggu sebentar ya disini??" Ucap Daren lalu mencium dahi sea dan langsung saja keluar ruangan

Sea pun menatap Daren yang keluar dari ruangan dengan perasaan sedih "kangen ayah sama bunda..." Ucap sea lirih lalu ia pun menangis tanpa sepengetahuan Daren









"Gimana sih Lo!!"

"Ya maaf bang!! Gw ga tahu dia bakalan pergi keluar kawasan rumah gw"

"Udah udah kalian ga malu apa diliatin tau!!"

Kini Daren, Teo juga Dao pun sedang menuju ruangan sea dengan Teo yang perasaannya sudah tak tenang

Teo pun sudah mempunyai prinsip setelah ayahnya meninggal "apa pun itu jika berhubungan sama sea, gw ga peduli sama kekasih gw ataupun anak gw "

Saat sudah dekat di ruangan sea Teo langsung berlari dan langsung memasuki ruangan itu

Dao juga Daren hanya menunggu di luar agar dua saudara saling berbicara satu sama lain

"Sea? Kamu gapapa heum??" Ucap teo lalu memeluk sea

Sea pun langsung membalas pelukan Teo dengan sangat erat "hwaa!!! Abang, sea kangen ayah bunda hiks" sea pun mencurahkan isi hatinya kepada Teo DNA Teo pun tetap menjadi pendengar terbaik bagi bayi yang berhati lembut yang sangat ia cintai melebihi apa pun

Teo pun akhirnya bisa menyuapi sea bubur dengan menyeka air mata sea yang sesekali jatuh "ssttt.... Udah ya jangan nangis.." ucap Teo dan sea pun mengangguk

Setelah percakapan antar saudara berakhir kini sea sudah tertidur nyenyak karena Teo menemaninya

Teo pun keluar dari ruangan dengan kemeja yang basah di bagian dada karena air mata sea "Daren.. jaga adek gw ya?" Ucap Teo

"Lo mau kemana??" Ucap Daren kepada Teo "gw mau beli in sea makanan yang dia suka dulu" ucap Teo lalu bergegas pergi dan meninggalkan Dao bersama Daren

"Lah.... Lo ga dibawa sama bang Teo?" Ucap Daren dengan menatap Dao tetapi Dao dengan santai menggeleng "ga, Teo itu punya prinsip yang ga semua orang bisa ubah kecuali sea yang nyuruh" ucap Dao dengan tersenyum tipis

Daren yang mendengar itu pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu dengan perasaan bingung "hah?? Maksudnya?" Ucap daren tetapi Dao menggeleng cepat dan bermain ponsel

Nextt??????

That naughty student is mine || bxb ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang