Mereka semua telah terkumpul di lapangan tandus, tempat berkumpulnya satu angkatan. Mereka berbaris sesuai kelasnya masing-masing.
"Okay anak-anak kita sudah berhasil belajar selama dua hari ini" Ucap pak Nana.
"Banyak sekali tentunya lika-liku yang terjadi di antara kita setenda kan? Apalagi kalian di kelompokkan dengan orang yang kalian tak kenal satu sama lain" Ucap pak Nana.
"Bapak hanya berharap, setelah ini kalian bisa mengenal satu sama lain temen-temen kalian ya" Ucap pak Nana.
"Baik, bapak akhiri berdoa menurut kepercayaan masing-masing mulai" Ucap pak Nana.
"Berdoa selesai, terimakasih selamat istirahat dan kembali pulang ke rumah kalian masing-masing" Ucap pak Nana.
Mereka semua berjalan meninggalkan hutan yang menjadi tempat tinggalnya selama dua hari.
Kemudian berjalan menuju orang tua mereka yang menjemputnya, terkecuali dengan Ohm.
"Abang!!!" Teriak Love.
Ohm tersenyum melihatnya, ada neneknya juga disana.
"Kalian ngapain kesini?" Tanya Ohm yang bersalaman dengan neneknya.
"Jemput kamu lah" Ucap Neneknya.
"Pesen grab ya?" Tanya Ohm.
"Iya, nenek yang pesenin. Nenek keren loh bang sekarang udah ngerti" Ucap love.
"Wihh nenek gaul" Puji Ohm.
"Harus dong, nenek harus gaul. Yaudah love bantu kakak kamu bawa barangnya" Perintah Neneknya.
Ohm tersenyum kemudian memberikan beberapa barangnya yang dirasa ringan untuk love angkat.
"Yaudah ayo kita pulang" Ajak neneknya.
Ohm, love dan neneknya menaiki mobil grab tersebut dan pergi meninggalkan hutan itu.
......
Rumah Perth
"Gimana campingnya?" Tanya Papahnya seraya membuka pintu rumahnya.
"Good, not bad" Ucap Perth.
"Oh iya siang ini om Sean mau main kesini" Ucap Papahnya.
"Ngapain dia kesini?" Tanya Perth.
"Main aja sih" Ucap Papahnya.
"Ck. Kalo dia kesini mending aku pergi pah" Kesal Perth yang kemudian berjalan menuju kamarnya.
Papahnya menghela napas panjang dan membuangnya kasar.
.......
Rumah Ohm
"Wah gitu bang? Seru banget kegiatannya" Heboh Love.
"Love, abangnya bawain makanan gih" Perintah Neneknya.
"Okay nek" Ucap Love yang kemudian beranjak menuju dapur.
"Ada kejadian aneh nggak Paw?" Tanya Neneknya.
"Nggak ada sih nek" Bohong Ohm, padahal dirinya pernah sempat menghilang di hutan tapi dia memilih untuk menutupinya dari sang nenek agar neneknya tak khawatir.
"Nih bang" Ucap Love yang kemudian memberikan sepiring nasi berisi lauk-pauknya juga.
Ponsel Ohm seketika berbunyi, menunjukkan Perth yang meneleponnya.
"Bentar" Ucap Ohm yang kemudian beranjak pergi ke luar.
.......
Kamar Perth
KAMU SEDANG MEMBACA
OHMPERTH (END)
Teen FictionDua geng yang selalu bertengkar setiap kali bertemu, perasaan benci selalu tumbuh kepada diri mereka masing-masing setiap harinya. Namun, bagaimana bisa keduanya jatuh cinta? Cinta yang setiap hari makin tumbuh dalam keduanya. Siapa yang harus men...