Ohm dan Perth sedang berada di dalam perpustakaan, tepatnya di pojok perpustakaan yang merupakan tempat sepi dan enak untuk bolos pelajaran.
Ohm terduduk disana dan meluruskan kakinya sedangkan Perth tertidur dengan paha Ohm yang di jadikan tumpuan.
"Lo mau minta saran apa Perth?" Tanya Ohm.
"Gua mau ikut olimpiade sains, menurut lo gimana?" Tanya Perth.
"Bisa dan sanggup?" Tanya Ohm.
"Kalo bisa, ya bisa. Tapi kalo sanggup itu susah Paw.." Keluh Perth.
"Kenapa hm?" Ucap Ohm yang kemudian mengusap rambut Perth perlahan.
"Makan waktu banyak, nanti kita nggak bisa berduaan deh" Keluh Perth.
Ohm tertawa kecil mendengarnya.
"Udah ikut aja" Ucap Ohm.
"Kenapa?" Tanya Perth.
"Gue bakalan temenin lo seleksi, gue punya banyak waktu kok" Jawab Ohm.
"Se--rius?" Gugup Perth.
Ohm menganggukkan kepalanya.
"Gue usahain, nemenin lo" Ucap Ohm.
Perth tersenyum.
"Heii kalian!? Ngapain disini?" Tanya Pak Beno seketika, penjaga perpustakaan sekolah.
Perth dan Ohm terbangun dari duduknya.
"Nyari buku pak, buat olimpiade sains" Ucap Perth.
"Ohh olimpiade sains... Udah daftar?" Tanya Pak Beno.
"Belum pak" Jawab Perth.
"Daftar gih, hari ini terakhir pendaftaran. Hari Rabu udah seleksi soalnya" Jelas Pak Beno.
"Gitu pak? Okay makasih pak" Ucap Perth yang kemudian menarik tangan Ohm pergi dari perpustakaan.
......
"Gue masuk kelas ya Paw" Ucap Perth yang berada di ambang pintu kelasnya.
"Iya, semangat ya belajarnya!" Ucap Ohm yang tersenyum.
Perth kemudian memasuki kelasnya, dan Ohm berjalan pergi menuju kelasnya.
"Ohm" Sapa Prim ketika Ohm berjalan melewati kelasnya.
Ohm menatap Prim sebentar kemudian pergi meninggalkannya.
......
12 MIPA 4
"Woy Perth" Panggil Nanon.
"Kenapa?" Tanya Perth yang kemudian duduk di sampingnya.
"Lo tuh dah jadian belum sih sama si Ohm?" Tanya Nanon.
"Be--lum" Gugup Perth.
"Lah kenapa belum?" Tanya Jimmy yang duduk di depan meja Perth seketika.
"Emang yang posisi atas siapa sih?" Tanya Nanon.
"Ck. Goblok! Ngapain sih nanya gituan" Kesal Perth.
"Ya harus lah, minimal pacaran jangan hubungan tanpa status gitu" Kesal Nanon.
"Yaudah tembak Perth, lo kan biasanya jago nembak cewek. Masa nembak satu batang aja nggak bisa" Perintah Jimmy.
"Hm-- besok gua sama dia mau date, apa pas itu aja?" Tanya Perth.
"Date??" Kaget Nanon dan Jimmy. Perth menganggukan kepalanya.
"Yaudah kalo gitu, hari ini kita pilihin lo baju yang pas buat ketemu sama Ohm" Ucap Nanon.
"Ceilah, repot amat. Paw suka gua apa adanya kali" Ucap Perth.
"Itu bener Perth, tapi come on.... jadiin date pertama lo sama si Ohm tuh berkesan" Ucap Jimmy.
"Nah bener, pokoknya kita mau milihin lo baju" Ucap Nanon.
"Terserah lo berdua deh" Ucap Perth.
Perth kemudian pergi berjalan menuju toilet.
"Woy Jim" Panggil Nanon.
"Ngapa?" Tanya Jimmy.
"Pokoknya nanti kita harus jadiin si Perth kayak uke" Ucap Nanon.
"Si anjir... Uke mana ada yang berandalan gitu" Umpat Jimmy.
"Ck! Tenang! Kalo di dandanin dikit juga bakalan menarik" Kekeh Nanon.
"Lo mau jadiin dia posisi bawah?" Tanya Jimmy.
"Wkwkw jahat ya gue?" Tanya Nanon.
"Kagak sih, gue juga pengen liat si Perth di tusbol" Ucap Jimmy.
"Goblok!" Ucap Nanon yang kemudian memukul kepala Jimmy pelan.
........
Bel pulang sekolah berbunyi, siswa dan siswi berbondongan membereskan peralatan sekolah dan pergi meninggalkan kelas masing-masing.
"Paw" Sapa Perth ketika dia berdiri di depan kelas Ohm.
"Haii" Sapa balik Ohm dengan senyumnya.
"Lo mau pulang ya?" Tanya Perth.
"Iya, kenapa?" Tanya Ohm.
"Boleh temenin gua ke kantor nggak? Gua mau daftar olimpiade sains" Pinta Perth.
"Of course!" Ucap Ohm semangat. Perth tersenyum.
Perth kemudian berjalan menuju kantor di ekori Ohm.
"Lo tunggu di luar aja, gua nggak lama kok" Ucap Perth.
Ohm tersenyum mengangguk.
"Gue ke toilet dulu ya" Ucap Ohm. Perth mengangguk kemudian memasuki kantor sedangkan Ohm berjalan menuju toilet.
......
Toilet laki-laki
Ohm memasuki toilet laki-laki, tiba-tiba secara kasar Prim masuk dalam toilet dan langsung mengunci pintu toiletnya.
"Ngapain si lo?" Kesal Ohm.
"Gue suka sama lo" Ucap Prim seketika.
"Cih" Desis Ohm yang tersenyum menyeringai.
Prim kemudian berjalan menuju Ohm, dan segera menarik gesper Ohm mencoba untuk membuka celana Ohm.
"Bangsat!" Umpat Ohm yang mendorong kasar tubuh Prim sampai membuatnya tersungkur di lantai toilet.
Prim menatap Ohm.
"Murah banget sih jadi cewek" Umpat Ohm.
Prim kemudian terbangun dari duduknya.
"Gue tau lo lagi deket sama Perth" Ucap Prim.
"Dan gue nggak segan buat bongkar itu semua ke publik, kalo lo nggak mau jadi pacar gue!" Ancam prim.
Ohm tersenyum menyeringai.
"Basi ancaman lo, lakuin aja. Selagi itu bermanfaat bagi lo! Tapi bagi gue? Itu sama sekali nggak penting!" Jelas Ohm yang kemudian mengambil kunci dari genggaman Prim dan pergi meninggalkannya.
Ohm membuka pintunya dan menatap Perth yang menatap balik dirinya.
"Perth?" Kaget Ohm.
........
Hayoo ada yang ke gep nih awokaoak
KAMU SEDANG MEMBACA
OHMPERTH (END)
Novela JuvenilDua geng yang selalu bertengkar setiap kali bertemu, perasaan benci selalu tumbuh kepada diri mereka masing-masing setiap harinya. Namun, bagaimana bisa keduanya jatuh cinta? Cinta yang setiap hari makin tumbuh dalam keduanya. Siapa yang harus men...