"Selamat datang di olimpiade sains tingkat nasional"
"Wahh ramai sekali ya kak"
"Benar kak sangat ramai"
"Di kesempatan kali ini izinkan kami memberi hormat kepada bapak presiden yang ikut serta menyaksikan olimpiade sains tingkat nasional ini"
Begitulah sekiranya sambutan dari MC.
......
Aula
Perth terduduk tenang di bangku, sedang menunggu MC memanggil namanya.
Hanya ada 15 siswa hebat yang terpilih untuk mengikuti olimpiade ini.
Perth terduduk dengan Ohm yang berada di sampingnya, serta teman-temannya.
Perth tersenyum menatap Ohm dengan tenang, perutnya yang masih sedikit nyeri hanya bisa dia tahan supaya Ohm serta teman-temannya tidak khawatir.
"Pokoknya Perth, setelah lo menang kita harus party nge-clubbing semaleman" Ajak Nanon.
"Heh lo mau kena senggol si Ohm" Bisik Jimmy.
"Kok gua nggak liat Force?" Tanya Perth.
"Nggak dateng kali, dia kan selalu pengen ngalahin lo" Ucap Jimmy.
Perth mengangguk paham.
"Ohm, ayo ke tribun. Nanti keburu rame" Ajak Chimon.
"Hm gue mau ngomong sama Perth kalian bisa duluan nggak?" Pinta Ohm.
"Okay, they need a time guys ayo pergi" Ajak Chimon.
"Awas lo Ohm kalo ngewe kurang waktu 15 menit" Ancam Drake yang berjalan di seret oleh Chimon.
Ohm hanya tertawa melihat tingkahnya, Ohm kemudian menatap Perth tenang.
"Apapun hasilnya gue bangga lo udah di tahap ini Perth" Ucap Ohm.
Perth tersenyum, Ohm kemudian memeluk tubuhnya erat.
Ohm mengusap punggung Perth sayang, berusaha untuk membuatnya tetap kuat.
"Kalo ngerasa sakit diem dulu ya?" Pinta Ohm.
"Gua akan baik-baik aja, tolong doain gua baik-baik aja" Pinta Perth juga.
"Pasti" Ucap Ohm.
Perth terdiam kemudian MC mulai memanggil nama peserta lomba.
"Gua kesana ya Paw" Ucap Perth.
"Semangat" Ucap Ohm.
Perth kemudian berjalan meninggalkan Ohm, begitupun Ohm yang berjalan menuju tribun.
......
Perth telah terduduk di mejanya, lengkap dengan peralatan alat tulisnya. Kemudian tak lama, panitia memberinya beberapa lembar kertas soal serta jawaban.
"Okay kertas soal sudah di atas meja peserta semua. Kita mulai dari... Sekarang" Perintah MC.
Perth mulai membaca soal satu persatu, karena ini merupakan olimpiade individu jadi Perth tidak bisa meminta bantuan ke siapapun.
Perth membaca dengan detail, menjawab soal yang sekiranya dia tau dan melewati soal yang susah.
Perth memegang kepalanya, seketika kepalanya terasa pusing, darah segar mengalir dari hidungnya. Perth kembali mimisan.
Tapi dengan cepat Perth menutupnya menggunakan kain yang dia bawa. Dan kembali fokus untuk mengerjakan soal.
......
Olimpiade sains telah selesai. Dari 15 siswa dan siswi hanya akan terpilih 3 siswa dan siswi terbaik. Begitu sekiranya yang di ucapkan MC.
Perth sedang terduduk sambil menenangkan pikirannya serta tubuhnya yang terasa tidak karuan.
"Perth" Panggil Ohm yang menghampirinya.
Perth tersenyum lebar mencoba menutupi rasa sakitnya.
"Nggak usah mikir yang macem-macem, menang atau kalah nggak udah biasa" Jelas Ohm.
"Gua tau, tapi kalo jadi pemenang di hati lo itu beda" Goda Perth.
"Jelas lah, dan lo udah jadi pemenang di hati gue" Ucap Ohm.
Perth tersenyum.
~Uhuk ~Uhuk
Perth terbatuk beberapa saat.
"Lo nggak apa-apa?" Tanya Ohm yang kemudian memberikan sebotol minuman.
Perth menegak air putih tersebut.
"Thanks ya Paw" Ucap Perth.
"Iya" Ucap Ohm.
"Bukan untuk itu, tapi.. untuk lo yang selalu ada saat gua butuh" Ucap Perth.
Ohm mengangguk tersenyum.
.......
"Baiklah terimakasih kalian sudah sabar menunggu, tanpa panjang-panjang lagi. Mari kita umumkan 3 pemenang lomba olimpiade sains" Ucap MC tersebut.
Semua orang yang menonton di tribun ikut tegang, pasalnya 15 sekolah berada disana dan menyaksikan kira-kira siapa yang akan mengharumkan nama sekolahnya.
"Juara ke 3, di raih oleh...." Ucap MC yang membuat suasana semakin menegang.
"PERTH TANAPON" Lantang MC.
Semua orang bersorak senang, mereka semua bangga dengan pencapaian Perth yang bisa membawa nama baik sekolahnya serta mengharumkannya.
Ohm tersenyum bangga melihat Perth yang menatap dirinya juga, perasaan haru muncul di benaknya.
Namun, seketika ponselnya berbunyi. Ohm kemudian melihatnya, nama Love yang tertera disana. Ohm segera pergi dari kerumunan dan mengangkatnya.
Perth bejalan menuju panggung, seketika penglihatannya menjadi kabur. Pusing menggebu kepalanya begitu sorakan demi sorakan menyebut nama dirinya dengan bangga.
Darah segar mengalir dari hidungnya, Perth kembali mimisan. Tak lama setelahnya Perth terjatuh dan pingsan di tempat.
Semua orang yang menyaksikan bergegas panik dan menghampiri Perth, Tyo dan Sean yang menyaksikan langsung bergegas dan menelepon ambulance.
"Eh si Ohm kemana?" Tanya Nanon.
"Nggak tau" Jawab Chimon.
"Coba lo telepon" Ucap Nanon.
"Gue sama Drake bantu cari sekitar sini ya" Ucap Jimmy.
Nanon mengangguk, kemudian petugas medis membawa Perth berjalan menuju mobil ambulance.
Perth telah di bawa ke rumah sakit terdekat.
"Non lo sama Jimmy urus Perth, kita mau cari Ohm" Ucap Chimon.
Nanon mengangguk kemudian menyalakan mobilnya mengekori ambulance.
......
Rumah sakit
Perth telah di bawa ke rumah sakit.
"Pak tolong biar kami tangani ini" Ucap suster.
Tyo dan Sean terhenti di ruang tunggu, tak lama setelahnya Nanon dan Jimmy sampai.
"Om kenapa Perth sampe kayak gitu om?" Tanya Nanon.
Tyo dan Sean saling bertatapan, apa ini waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada mereka?.
Sean mengangguk, seolah tau apa yang dipikirkan Tyo.
"Perth terkena penyakit gagal hati" Ucap Tyo dengan terbata.
.......
Hmzzz lagi genting gini si Ohm menghilang. Kemana coba?
KAMU SEDANG MEMBACA
OHMPERTH (END)
Teen FictionDua geng yang selalu bertengkar setiap kali bertemu, perasaan benci selalu tumbuh kepada diri mereka masing-masing setiap harinya. Namun, bagaimana bisa keduanya jatuh cinta? Cinta yang setiap hari makin tumbuh dalam keduanya. Siapa yang harus men...