| 39 : Penyakit Perth |

262 27 5
                                    

"Perth terkena penyakit gagal hati" Ucap Tyo dengan terbata.

"Hah?" Kaget mereka berdua.

"Dari kapan om?" Tanya Jimmy.

"Entah, tapi memang selama ini kami taunya Perth hanya mempunyai mag kronis nggak terlintas di pikiran om, kalau Perth bisa ke tahap gagal hati" Jelas Tyo.

"Selama ini tuh dari kapan om?" Tanya Nanon.

"Dari sd" Jawab Sean.

Nanon dan Jimmy saling bertatapan terkejut. Mengapa mereka baru mengetahuinya sekarang?

Mengapa Perth yang notabenenya anak berandalan bisa mempunyai penyakit semengerikan ini?

Nanon meneteskan air matanya, selama ini Perth selalu menyembunyikan rasa sakitnya dan menutupinya dengan tingkah dia yang baik-baik saja.

Perth seketika di bawa perawat untuk di pindahkan tempat.

.....

"Kenapa dok?" Tanya Tyo.

"Detak jantung Perth tidak stabil, maka kita membutuhkan penanganan yang extra" Jelas dokter.

Tyo terkejut mendengarnya, Sean mencoba menguatkannya.

"Lakukan yang terbaik Dok" Ucap Sean.

Dokter mengangguk kemudian berjalan meninggalkan mereka.

Perth telah di pasangkan selang-selang yang banyak di sekujur tubuhnya.

"Dok detak jantungnya benar-benar tidak stabil" Ucap suster.

"Siapkan alat pacu jantung" Perintah dokter.

"Baik dok" Jawab suster yang kemudian menyiapkan alat pacu jantung tersebut.

"100hz" Pinta dokter.

"100hz siap dok" Ucap suster.

Dokter kemudian menaruh alat pacu jantung tersebut di dada Perth. Detak jantung Perth masih tidak stabil.

"150hz" Pinta dokter.

"150hz siap dok" Ucap suster.

Dokter kembali menaruh alatnya, namun reaksinya masih tetap sama.

"200hz" Pinta dokter.

"200hz siap dok" Ucap suster.

Setelah percobaan ke tiga kalinya, detak jantung Perth mulai stabil. Dokter akhirnya bernapas lega, dan berjalan menuju mereka.

"Bagaimana dok?" Tanya Sean.

"Kondisi Perth memburuk, Perth harus segera melakukan operasi transplantasi hati" Ucap dokter.

"Kalau gitu saya saja dok" Ucap Tyo.

"Saya juga dok" Ucap Sean.

"Saya juga" Ucap Nanon

"Saya juga" Ucap Jimmy

"Kita harus periksa dulu ya pak, dik... belum tentu semuanya cocok dengan Perth" Ucap dokter.

Mereka kemudian dibawa ke ruangan untuk di periksa satu sama lain. Apakah hatinya cocok untuk Perth atau tidak.

......

"Bagaimana dok?" Tanya Sean.

"Negatif, hati kalian semua tidak cocok dengan Perth" Ucap dokter.

"Dok... Ada satu lagi. Tapi--" Ucap Tyo yang terpotong.

"Om, nggak apa-apa seperti yang tertulis. Ini permintaannya" Ucap seorang wanita dengan tangisnya.

"Baik kita coba cek" Ucap dokter.

......

Dokter kemudian kembali setelah mengecek hatinya.

"Cocok, apa kalian bersedia untuk melakukan operasi?" Tanya dokter.

Tyo dan Sean saling bertatapan kemudian mengangguk.

"Kalau gitu, kamu beserta bapak silahkan tanda tangani persetujuan operasinya" Ucap dokter.

......

Operasi dilaksanakan dengan khidmat. Mereka semua berharap yang terbaik untuk Perth, ruang tunggu penuh sekarang dengan kehadiran Chimon, Drake dan Love.

Semuanya berharap Perth bisa menjalani operasi dengan lancar. Namun, dimana Ohm? Apa dirinya bahkan sudah tidak peduli dengan keadaan Perth sang kekasihnya?

Chimon dan Love menangis deras, dan sedang di peluk oleh Drake dan juga Nanon.

.......

Perth terbangun dari tidurnya dan melihat cahaya putih mengelilinginya.

Perth menatapi sekitar yang terasa asing baginya, mengapa semuanya berwarna putih? Apa dirinya sudah mati?

"Perth" Panggil seseorang.

Perth menoleh ke arah yang memanggilnya, dan menatap seorang laki-laki yang dia selalu nantikan.

Matanya yang sipit, senyumannya yang merekah. Membuat Perth merasa selalu damai ketika bersamanya. Ohm Pawat.

"Paw" Ucap Perth yang kemudian memeluknya. Ohm menerimanya dan memeluk hangat tubuh Perth.

Perth melepas pelukannya.

"Kita ada dimana Paw? Kenapa semuanya putih?" Tanya Perth.

"Habis ini, lo nggak bakalan pernah ngerasain sakit lagi" Ucap Ohm.

Perth tersenyum menatap Ohm, kemudian mengangguk.

"Gua pengen selalu ada di samping lo Paw" Ucap Perth.

"Gue akan selalu ada di samping lo Perth, mengawasi lo dari jauh. Jangan nakal lagi ya PERTHe!" Peringat Ohm yang mencubit pipi Perth.

"Ih PAWus" Kesal Perth.

Ohm seketika berdiri, kemudian berjalan meninggalkan Perth.

"Lo mau kemana Paw?" Tanya Perth.

Ohm hanya terdiam, seketika seorang laki-laki dan wanita yang tak di kenali Perth menghampirinya dan memeluk Ohm. Ada nenek Ohm juga disana.

"Perth, nanti kita ketemu lagi ya" Ucap Ohm.

"Lo emang mau kemana Paw?" Tanya Perth.

Ohm hanya tersenyum.

"See you in another time, another life, and another love" Ucap Ohm.

......

Perth membuka matanya perlahan, dirinya sadar sedang berada di rumah sakit. Bayangan tentang Ohm masih ada, Perth kemudian tersenyum ke arahnya.

"Perth" Panggil Tyo.

"Pah" Sapa Perth.

Teman-temannya ada disana lengkap semua termasuk dengan Force yang menggunakan kursi rodanya.

"Pawat mana pah?" Tanya Perth.

Tyo seketika membuang mukanya dan menangis deras. Love tersenyum dan berjalan menghampiri Perth.

"Bang Paw ada kok kak, disini" Ucap Love yang menunjuk ke arah dada Perth.

.......

Hah? Jadi maksudnya? Hayo.. mau asumsi apani??? Vote ceritanya dulu mending!!!

OHMPERTH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang