Kamar Ohm
"Bang" Ucap Love yang seketika masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa?" Tanya Ohm.
"Kak Perth nginep?" Tanya Love.
"Boleh?" Tanya Perth.
"Boleh lah, lagian nenek lagi tinggal di rumah bibi" Jelas Love.
"Oh gitu? Yaudah gua mau nginep" Ucap Perth.
"Obat lo kan ketinggalan?" Tanya Ohm.
"Nanti biar gua minta tolong bokap bawain" Ucap Perth.
"Gausah, kita aja yang ke rumah lo. Sekalian nyari makan nanti" Ucap Ohm.
"Ngapain nyari makan, gue kan abis masak tadi?" Ucap Love.
"Oh iya? Masak apa?" Tanya Ohm.
"Ayam bakar" Jawab Love.
"Hmm yaudah kita ambil obat lo sekarang" Ucap Ohm.
Perth mengangguk, kemudian bergegas dengan pakaiannya.
......
Angin malam yang sangat kencang, menerpa setiap helai rambut Perth. Dia sedang di boncegi oleh Ohm.
Pandangannya teralihkan oleh pedagang di sebuah taman.
"Eh Paw.. ada jagung rebus, beli dulu yuk!" Ajak Perth.
Ohm melihat dari kaca spionnya dan kemudian meminggirkan motornya.
Kemudian mereka membeli dua jagung rebus dan memakannya di taman tersebut.
Perth melahap jagung rebus tersebut, sedangkan Ohm hanya tersenyum melihat Perth seperti seorang kegirangan.
"Seneng banget kayaknya? Emang nggak pernah makan jagung?" Tanya Ohm.
"Pernah, cuman jarang. Gua kebanyakan makan junk food" Ucap Perth.
"Kurangin ya? Kan lo lagi sakit" Ucap Ohm.
Perth menatap Ohm dengan tenang.
"Okay" Jawab Perth.
Perth tersenyum sambil memakan jagung rebusnya.
.......
Rumah Perth
Mereka telah sampai disana, Ohm memarkir motornya kemudian mereka bergegas masuk ke dalam rumah.
"Loh Pawat? Perth? Kalian abis darimana?" Ucap Om Tyo seketika yang sedang terduduk di sofa.
"Ngomong sama Paw pah, aku mau ke atas" Ucap Perth yang bergegas menaiki tangga.
Ohm berjalan menghampiri om Tyo dan duduk di sampingnya.
"Perth mau nginep di rumah saya om, boleh nggak?" Tanya Ohm.
"Ya kalo saya bilang nggak boleh juga, Perth bakalan kabur kan?" Tanya om Tyo.
Ohm hanya tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Berapa hari?" Tanya om Tyo.
"Sehari aja om, soalnya nenek lagi di rumah bibi" Jawab Ohm.
"Rumah kamu sepi dong?" Tanya om Tyo.
"Ada adek saya om" Ucap Ohm.
Om Tyo mengangguk paham.
"Yaudah, inget omongan saya ya!" Peringat om Tyo.
"I--ya Om" Gugup Om.
Kemudian Perth kembali dengan tas backpack hitamnya.
"Ayo Paw" Ajak Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
OHMPERTH (END)
Teen FictionDua geng yang selalu bertengkar setiap kali bertemu, perasaan benci selalu tumbuh kepada diri mereka masing-masing setiap harinya. Namun, bagaimana bisa keduanya jatuh cinta? Cinta yang setiap hari makin tumbuh dalam keduanya. Siapa yang harus men...