Chandra tertawa sesaat setelah mengirim pesan terakhirnya di grup keluarganya. Ia yakin jika tidak segera pamit, mamanya pasti akan dengan senang hati mengirim pesan-pesan berisikan ejekan sekaligus wejangan untuknya, yang sudah pasti tidak jauh-jauh masalah pasangan hidup yang belum ia miliki sekarang.
"Mm, kak? Kok ketawa?"
Chandra tidak sadar, bahwa Arga ternyata memperhatikan sejak tadi.
"Gapapa kok, lucu aja baca grup keluarga."
Chandra dan Arga sudah mulai keluar dari area kafe, kini menyusuri jalanan yang cukup sepi.
"Kamu keberatan ga? Kalau aku setel lagu?"
Chandra menoleh ke arah Arga yang duduk di sebelahnya, sedang melihat lurus ke jalanan yang ada di depannya.
"Atau kamu mau request?"
"Kaya di kafe aja kak."
Keduanya tertawa. Biasanya Mas Danu yang akan mencarikan lagu pesanan pelanggan. Tapi sekarang, di mobil Chandra, ia yang menawarkan diri untuk mencarikan lagu pesanan pelanggannya.
"Boleh request lagunya Day6?"
"Kamu dengerin kpop juga?"
"Eh, juga? Maksudnya kakak juga?"
Chandra terkekeh saat Arga menoleh cepat setelah mengetahui fakta bahwa laki-laki di sebelahnya juga penikmat lagu pop korea.
"Ga banyak sih, tapi aku suka dengerin kpop."
"Mau request Goodbye Winter, boleh?"
"Kamu galau banget apa? Sampai minta dengerin Goodbye Winter?"
Sekarang Arga yang tertawa malu mendengar pertanyaan Chandra.
"Ga harus galau tau, kak, kalau mau dengerin lagunya. Aku suka aja sama lagunya."
"Kalau Healer aja, gimana? Atau Walk? Suka ga?"
"Kakak kayanya menolak galau banget."
Keduanya tertawa sebentar, lalu Chandra memilih untuk memutar Healer sebagai lagu pembukanya. Arga ikut menyanyi selama perjalanan menuju kosnya, dengan Chandra yang sesekali tersenyum saat mendapati laki-laki di sebelahnya masih asik mengikuti lirik lagu Healer. Tak terasa, sampai tiba-tiba terdengar suara pemberitahuan di ponsel Chandra. Chandra melirik ponselnya, mendapati satu nama yang bertengger di ujung atas layar ponsel.
Mas Raka mengirim pesan padanya. Chandra yang masih fokus menyetir lalu melakukan hal yang membuat Arga tertegun setelahnya.
"Boleh minta tolong buka chat barusan ga?"
"Hah? Maksudnya buka HP kakak?"
Chandra mengangguk. Ia pantang jika harus mengetik pesan saat menyetir. Mengangkat telpon masih bisa ia lakukan dengan maklum, tapi membaca dan membalas pesan? Tidak. Ia tidak mau mengulang hal yang membuat ayahnya tidak pulang ke rumah, meninggalkan dirinya, mas Raka, dan mama untuk selamanya.
"Serius gapapa? Passwordnya apa?"
"160596"
Arga dengan wajah masih menatap Chandra bingung akhirnya benar-benar berhasil membuka ponsel yang lebih tua.
"Dari Mas Raka, ya? Dia chat apa? Tolong bacain."
"Dek, aku tau aku ga seharusnya bilang ini, tapi mama beneran pengen lihat kamu sama pacarmu pas aku nikah nanti. Mama barusan curhat ke Lian, mama seneng karena sebentar lagi anak sulungnya bakal nikah, tapi mama juga sedih kamu belum ada temennya. Bahkan mama bilang, ga ada yang tau umur manusia. Makanya mama pengen banget lihat anak-anaknya nikah, biar punya pegangan satu sama lain. Biar kalau mama pergi, anak-anaknya udah ga sendiri lagi, ada yang nemenin, ada yang jagain, walaupun bukan sama mama lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Sewaan on Twitter by @chxcolada (Woohwan AU)
Fiksi PenggemarBook ini adalah kumpulan narasi dari on-going au yang aku post di twitter https://twitter.com/chxcolada/status/1655037090596536320?t=Vb_IlVdlSpnVTZ0iPN3a3Q&s=19