The Loner Prince

173 6 0
                                    

Cut...

Seruan itu membuat Prince merasa lega. Lawan mainnya memberinya pelukan erat dan tepukan pelan di punggung, lalu berjalan kembali ke mejanya.

"Khob khun krap!"

"Good work, Ai'Prince!"

"Jek kan na..." sahutnya sembari melambaikan tangan.

Huft...

Baru saja dia menghempaskan tubuhnya di kursi seorang pria flamboyan mendatanginya dengan ipad di tangan.

"Setelah ini kau masih harus melakukan fitting untuk..."

"Phi... Ini sudah hari ketiga sejak kampus dimulai..." kata Prince dengan wajah masam, "Aku bahkan belum masuk satu kali pun Phi..."

"Tapi pekerjaanmu masih belum selesai!" sahutnya acuh,

"Aku bisa dikeluarkan jika tak segera masuk kuliah...

Kau janji aku boleh kuliah tahun ini, che mai?" tuntut Prince tak mau kalah,

"Urr... Khu san ya...

Tapi pekerjaanmu..."

Prince hanya bisa cemberut mendengar alasan yang diberikan managernya itu.

Huft...

Sebuah usakan gemas di rambutnya membuat Prince menengadah melihat New, sutradara film itu berdiri di belakangnya.

"Maim... Jangan terlalu kaku! Prince juga seharusnya menyelesaikan pendidikannya na...

Dia tak bisa mengandalkan pekerjaan ini selamanya..." kata New.

Pria itu jugalah yang mendorong Prince untuk mengambil kuliah di jurusannya saat ini. Ilmu Komunikasi.

"Kau pasti sudah tak sabar bertemu teman-teman barumu kan?"

"Cai wa P'New... Tapi jadwalku justru semakin padat... Bagaimana aku bisa mencari waktu untuk kuliah?

Meski Pinyon University memberikan jadwal yang flexible karena tak mengharuskan kehadiran di kuliah offline, tapi tetap ada kuota yang harus kupenuhi jika mau lulus..." keluh Prince,

"Urr... Itu benar!" angguk New senang,

"Urr... Lu lao... Besok kau bisa kuliah setelah menyelesaikan pemotretan..." sahut Maim,

"Cing wa Phi?"

"Cing! Sekarang kita pergi dulu dan selesaikan fitting-nya..."

"Khob khun na..."

"Urrr..."

New mengusak rambutnya sekali lagi sebelum berlalu, senang karena bisa melihat senyuman di wajah Prince yang sebelumnya nampak lesu.

Prince tak ingin mundur kali ini. Dia telah bekerja keras agar Maim memberinya kesempatan untuk kuliah. Manager-nya memang punya banyak cara untuk mengontrol hidupnya, tapi Prince juga punya caranya sendiri untuk mendapat apa yang dia inginkan.

Kesempatan berkuliah tahun ini pun dia dapat setelah bertaruh dengan Maim bahwa dia akan bisa mendapatkan penghargaan pendatang baru tahun lalu. Jika tidak, dia mungkin harus menunda kuliah hingga tahun depan.

Prince menatap jalanan di luar sana dengan penuh rasa rindu.

Sejak dia memutuskan menjadi aktor, dia hampir tak memiliki waktu untuk menikmati masa remajanya. Meski dia tahu itu sering terjadi pada aktor seumurannya, tapi dia tak ingin menyerah begktu saja.

BETWEEN US The Series (Side Couple Version) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang