"Lagi dan lagi... Dia terus melakukannya berulang kali.
Sampai bosan rasanya aku mendengar ceramah yang sama. Sudah ratusan kali rasanya kudengar hal yang sama!" keluh Wan,
"Uhn... Siapapun juga akan menjadi jenuh jika terus mendengar hal yang sama..." kata pria itu simpati,
"Rasanya aku sudah tak tahan.
Aku akan terus mendengar hal yang sama jika aku ada disini..." kata Wan lagi entah untuk keberapa kalinya sejak mereka saling kenal,
"Memangnya Phi mau kemana? Meski kau mengeluh ratusan kali, kita tahu kau sangat mencintai pekerjaan dan keluargamu..."
Huft...
"Khu lu... Aku hanya tak tahan dengannya!"
Urgh...
"P'Wan... Kau baik-baik saja?" tanyanya saat mendengar suara itu,
"Tidak... Aku sudah berhari-hari kurang tidur..." kata Wan jujur,
"Kalau begitu kau harus tidur Phi... Kenapa malah main game?!"
"Tidak kau juga..." keluhnya, "Game adalah saranaku melampiaskan stress. Jika aku tak main game, aku akan lebih tertekan..."
"Urr... Phom lu...
Jadi mau main beberapa ronde sebelum tidur?!" ajak pria itu,
"Uhn... Ayo!"
***
Tul melirik Win beberapa kali, merasa ragu untuk mulai bicara. Win pun merasakan hal itu, tapi dia diam saja. Dia tak ingin mendengar omong kosong yang biasa dilontarkan Tul pada semua orang.
"Win..." panggilnya,
"Hmm..."
"Kau... Sibuk?" tanyanya lagi,
"Aku sedang mengerjakan laporan... Alai wa?"
"Aku ingin membicarakan sesuatu..."
"Wa..."
"Tentang... P'Wan..."
Nama itu berhasil merebut perhatian Win. Tak biasanya Tul menyebut nama Wan, Kakaknya.
"Ada apa dengan P'Wan?" tanya Win acuh,
"Uhm..."
"Jika kau mau menjodohkan seseorang dengannya, yut lei!
Dia takkan tertarik..." sahut Win meliriknya tajam.
Dia tahu Tul punya beberapa Kakak perempuan yang belum menikah.
"Bukan itu..." sanggahnya,
"Lalu?!" desak Win tak sabar,
"Uhm... Apa kau bertemu dengannya akhir-akhir ini?"
"Hm... Bao... Ta mai wa?!"
"Kurasa... Kau harus lebih perhatian padanya..." kata Tul akhirnya memberanikan diri, membuat Win menatapnya bingung,
"Bukan Wiew, adikku. Tapi kau ingin aku memperhatikan Hia Wan?!" tanyanya,
"Urr... Terakhir kali aku melihatnya, dia nampak lelah..." kata Tul,
"Hia Wan selalu nampak lelah. Dia bekerja keras di hotel.
Dia tak mengijinkanku membantunya karena tak ingin pelajaranku terganggu, tapi kadang aku ingin membagi bebannya!"
"Dia akan mencapai batasnya na... Kau tahu itu..."
"Khu lu... Kau kira aku tak tahu itu?! Aku juga sudah sering mengingatkannya!" kata Win, "Lagipula, darimana kau bisa berkata begitu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US The Series (Side Couple Version) END
FanficSiapa yang ga kesel liat P'Wan ama Tul cuma dapat cerita secuil?! Atau Prince ama Bee yang cuma dapat beberapa menit showtime... Padahal gemes banget liat mereka tuh... Walaupun senang bisa tahu cerita lengkap Win ama Team tapi rasanya masih kurang...