Special Chapter : Half Drunk, Sweet Confession

147 4 4
                                    

Bee menggerakkan tangannya, membiarkan puting kemerahan itu menyelinap di antara jemarinya. Saat dia memilinnya pelan, suara erangan lemah keluar dari bibir Prince.

"Aaaah... Bee..."

Saat bibir Bee mencumbu leher dan dadanya, suara Prince terdengar semakin vocal.

Bee bisa merasakan tonjolan di pangkal pahanya telah mengeras, menekan pahanya. Terlebih saat pinggul Prince bergerak seolah mencari kontak fisik demi memuaskan dirinya.

"Aku... Tak memiliki apapun untuk..."

"Khu mi! Laci kedua...

Aaaah... Cepat Bee!" desaknya,

Glek...

Bee menuruti permintaan Prince dan membuka laci yang disebutkannya.

'Haruskah aku khawatir?' batinnya saat melihat sekotak kondom dan sebotol pelumas.

Berusaha membungkam suara hatinya, Bee meraih keduanya dan meletakkannya di samping Prince.

'Apa dia benar-benar menginginkan ini atau ini hanya alkohol yang bicara?' batinnya ragu.

Prince menggenggam pergelangan tangan Bee, membuatnya terbangun dari lamunan.

"Bee... Ada apa?" tanyanya,

"Apa kita... Sungguh-sungguh akan melakukannya?" tanya Bee,

"Kau... Tak mau?" wajah Prince nampak sedikit kecewa,

"Bukan begitu... Aku...

Ini... Pertama kalinya bagiku..." akunya,

"Bagiku juga..." sahut Prince tersenyum,

"Tapi..."

"Dan aku ingin Bee menjadi yang pertama bagiku...

Aku tak menginginkan yang lain..." tambahnya,

"Aku... Hanya ingin memastikan... Apa kau takkan menyesal besok saat kau terbangun dan menyadari bahwa kau dan aku...

It's just me na..."

Bee tak bisa menahan diri untuk tak merasa kecil hati. Awalnya dia mengira takkan bisa memiliki Prince karena status pria itu begitu jauh dari dirinya yang hanya seorang mahasiswa miskin yang mengandalkan beasiswa dan orang lain untuk hidup.

"Justru karena ini kamu... Maka aku ingin melakukannya... Kau bilang... Aku boleh memilikimu..."

"Krap..." angguknya pelan,

"Then let me own you, Bee...

And you can own me too..." kata Prince,

Glek...

'Shiaaa... Kenapa kau harus terlihat setampan ini?

Kenapa aku bisa secinta ini padamu?'

"Prince..." panggilnya,

"Krap Bee..." sahut Prince dengan nada manis yang dia sukai,

'The hell...'

Bee menangkup wajah Prince dan mencium bibirnya dengan lembut. Sedikit ragu dan seolah mengira-ngira. Bee menggunakan waktunya dengan baik, dia tahu dia tak sedang buru-buru.

Dia mengeksplorasi cara berciuman yang mereka sukai.

Prince mengerang pelan saat Bee menyelipkan lidahnya untuk memperdalam ciuman mereka. Tangan Prince naik melingkari pinggang Bee dan menariknya turun agar tubuh mereka semakin merapat.

BETWEEN US The Series (Side Couple Version) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang