Big Brother Boyfriend

212 11 22
                                    

Wan terbangun saat telponnya berbunyi dan segera mengangkatnya, tak ingin Tul yang tidur dalam keadaan tengkurap terbangun karenanya.

"Krap..."

"Hia... Aku butuh baju gantiku... Bisakah kau bukakan kamarnya?" suara Wiew terdengar dari seberang sambungan,

"Pinjam saja baju Win!" sahut Wan setengah berbisik,

"Mei au, Hia... Aku mau bajuku! Setelah berenang tadi aku sudah meminjam baju P'Team...

Sebentar lagi Por dan Mae akan tiba dan aku belum bersiap untuk makan malam..." keluhnya,

Huft...

'Jika tidak kuturuti, dia akan terus merecokiku...' batinnya kesal,

"Urrr... Urrr... Aku akan mengeluarkan kopermu!"

Wan mengusak rambutnya kasar sebelum keluar dari balik selimut. Meraih jubah mandi di dalam lemari, dia pun mengenakannya dan mengikat longgar di pinggang. Saat Tul mengeluh pelan, dia bergerak dengan lebih pelan.

Koper Wiew dalam keadaan terbuka di sudut kamar, jadi dia memasukkan semua barang bocah itu dan  menutupnya. Wan memastikan dia tak menimbulkan suara saat membawanya mendekat ke pintu.

Berencana untuk meletakkannya di luar, Wan hendak membuka pintu saat suara ketukan terdengar.

Tok tok tok...

"Hiaa..."

'Shiaa, Wiew!!' batinnya mengutuk.

Dari sudut matanya dia bisa melihat Tul mulai terbangun.

Cklek...

Tek...

"Kopermu! Sekarang pergi dari sini!" usirnya,

"Aw Hiaa... Kau belum mandi? Sebentar lagi Por datang..." ingat Wiew,

"Lu lao!! Ok pai!!" geramnya kesal karena kekeraskepalaan adik bungsunya itu,

Klep...

"Hiaa..."

Masih terdengar rengekan samar Wiew dari balik pintu.

'Akan kugantung dia di salah satu pohon di belakang resort suatu hari nanti!' batinnya kesal,

"Urgh..."

Wan bisa mendengar gemerisik selimut dan erangan pelan dari arah tempat tidur.

"Aaaw..." keluh Tul pelan,

"Kau butuh sesuatu?" tanya Wan saat berjalan menghampirinya,

"P'Wan... Ada siapa tadi?" tanya pria itu,

"Wiew mengambil kopernya..." sahut Wan,

"Koper?" tanyanya bingung, "Aw... Koper itu tadi milik N'Wiew?"

Ada sedikit rasa lega yang terdengar dari celetukan singkat Tul itu, tapi Wan menangkapnya.

"Kau kira milik siapa?" tanya Wan dingin,

"Uhm...

Phom mei lu..." sahut Tul,

"Kau kira itu milik orang lain?!" tuduh Wan dengan nada dingin, Tul hanya diam tak menjawab, "Kau kira aku tidur sekamar dengan orang lain?"

"Aku tak bilang begitu..."

"Tanpa kau bilang aku sudah tahu..."

"Lagipula, sebelum ini aku dan P'Wan tak punya perjanjian apapun kan? Jadi kau bebas bersama siapapun..."

BETWEEN US The Series (Side Couple Version) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang