Exhausted Heart

85 2 1
                                    

"Kau akan datang hari ini kan?"

Pertanyaan itu terdengar sedikit manja dan clingy, bahkan untuk telinga Prince. Pria itu hanya tersenyum simpul membayangkan ekspresi pria yang bicara dengannya di seberang sambungan.

"Urr... Pekerjaanku akan selesai setelah makan siang.

Kurasa aku akan sampai di tempatmu sekitar jam tiga!" jawabnya, tangannya memainkan gantungan di tas dengan tatapan melamun,

"Apa kau takkan terlalu lelah? Pagi ini kau berangkat dini hari che mai?

Apa tidak lebih baik jika kau istirahat hari ini?!"

"Mei dai Bee... Aku lebih suka menyelesaikan tugas kita secepat mungkin supaya tidak kepikiran..." jawabnya,

"Urr... Baiklah! Sampai jumpa na..."

Prince mendesah pelan sembari menatap layar handphone-nya. Sudah beberapa hari dia tak masuk kuliah. Film yang dia kerjakan sudah masuk di episode-episode akhir dan sutradara ingin mereka segera menyelesaikan proses shooting.

Itu membuat jadwal Prince lebih padat dari sebelumnya. Dia pun terpaksa tak masuk kuliah demi mengejar jadwal itu.

Bruk...

Maim duduk di kursi di sampingnya dan meletakkan tasnya di atas meja dengan muka masam.

"Kau akan bertemu teman kuliahmu itu lagi?

Tidakkah menurutmu kalian terlalu sering bergaul akhir-akhir ini?"

"Kami mengerjakan tugas kelompok Phi!" jelasnya berpura-pura sibuk dengan handphone-nya,

"Kau yakin?! Tugas kuliah anak tahun pertama harusnya tak sesering ini kan?"

Tek...

Prince meletakkan handphone-nya di meja dan menyilangkan tangan di depan tubuhnya.

"P'Maim... Apa kau tak percaya padaku?" tanya Prince,

"Aku percaya padamu...

Tapi aku tak percaya bocah itu!" sahut Maim jujur,

"Te wa Phi... Ai'Bee wa ben dek di. Dia pria yang baik na...

Selama ini dia tak pernah melakukan hal buruk pada Prince na..."

"Yet! Jangan lupa kalau kau ini bintang film terkenal! Semua orang ingin mendapatkan sesuatu darimu...

This Bee ngai... Tak jauh berbeda!"

"P'Maim!! Aku takkan diam saja jika kau menghina temanku!" seru Prince,

"Urr terserah kau saja! Jika sampai kau terluka, jangan bilang aku tak pernah memperingatkanmu na..." balas Maim sembari bangkit dari kursinya dan melangkah pergi meninggalkan Prince.

Prince menyilangkan tangannya dengan sebal. Dia tak suka manager-nya itu menceramahinya tentang Bee atau kuliahnya. Terlebih karena Maim lah yang awalnya tak setuju Prince berkuliah tahun ini.

Kini apapun yang dia katakan terdengar seolah mencela pilihan Prince.

"Aku yakin Bee berbeda dengan orang-orang itu..." gerutu Prince sebal.

***

Tok tok...

Prince hanya menunggu beberapa detik sebelum pintu kamar Bee terbuka dan pria itu muncul disana.

"Ai'Prince... Kau sudah datang!" sapanya.

Wajah ceria Bee saja sudah cukup bagi Prince sebagai pengobat lelahnya.

BETWEEN US The Series (Side Couple Version) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang