Fin POV
Hari ini terasa cukup melelahkan karena harus berurusan dengan dosen-dosen yang menyebalkan itu. Ingin rasanya aku cepat pulang dan segera mandi air hangat. Segera saja kupacu mobilku agar cepat sampai di rumah kesayanganku itu.
Setelah kuparkirkan mobilku di halaman rumah,Aku pun turun dari mobil dan mendongakkan kepalaku,menyadari sesuatu yang ganjil di rumah ini.
Tunggu dulu...
Bukankah biasanya semua lampu dirumah ini mati? Tetapi sekarang, semua lampu tampak menyala. Siapa yang menyalakan lampu?
Ah tidak...
Aku tidak boleh berpikir yang tidak-tidak. Semoga saja bukan pencuri.. Kuberanikan diri membuka pintu utama rumah besar ini. Tidak ada siapa-siapa. Semua terdengar hening.
"Haloo..?"
Ucapku pada rumah besar itu. Tak ada jawaban. Kuberanikan diri untuk masuk lebih jauh. Semua pintu terbuka lebar. Semua lampu menyala terang.
Tidak!
Aku tidak pernah meninggalkan rumah dalam keadaan lampu yang menyala terang benderang begini. Tidak juga dengan semua pintu yang terbuka lebar. Rasa takut mulai menyelimutiku. Tidak mungkin ada yang memiliki kunci rumah ini selain...
"Kamu masih disini rupanya.."
Suara itu benar-benar membuatku terlonjak kaget."Pa..papa..?"
Aku sedikit bersyukur karena ternyata papalah pelaku semua keganjilan ini.
"Pa..papa kapan keluar dari penjara pa...? Kenapa nggak telfon aku? Kan aku bisa jemput..."
Aura lain yang lebih menyeramkan segera meliputiku. Jarak kami hanya beberapa langkah.
Tidak mungkin!
Aura ini.... Aura pembunuh ini... Aku melangkah mundur didalam kesunyian yang mencekam ini.
"Kamu masih baik-baik aja kayaknya..?"
Pertanyaan itu menaikkan seluruh bulu kudukku.
"Pa..papa juga sehat-sehat aja kan..?" Tanyaku takut-takut.
"Menurutmu?"
Ucapnya datar dan menambah kesan menyeramkan Kuperhatikan lengan papa dengan seksama. Ada yang sangat berbeda dengan lengan itu. Lengan itu tampak lebih berotot, dan menunjukkan urat-urat yang tampak dibentuk dari hasil olah tubuh. otot-otot itu benar-benar menambahkan kesan sangar dan menyeramkan. Dada nya juga tercetak di balik kaos tipis itu, memperlihatkan dadanya yang juga berotot dan bidang.
Kenapa?
Kenapa aku setakut ini sama papa?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely dad
Romance"Ma...maaff.." Fin mulai terisak. "Ngapain kamu minta maaf JALANG..!? Kutanya sekali lagi... Dimana foto Mary dan Ian..?" "Maaf ....hiks.. A..aku nggak ber..maksud...." Adi terdiam. Masih menghimpun kesabarannya untuk mendengarkan penjelasan F...