Sosok

26.6K 1.1K 2
                                    

"Papaa..."

Fin memeluk tubuh ayahnya dengan penuh rindu.
Ia merasakan dekapan hangat itu lagi.
Kehangatan yang rasanya sudah lama tidak ia rasakan.

Tapi kemudian..

Kehangatan itu hilang perlahan.

"Papaa...?"

Fin mengerjapkan matanya, dan hanya melihat kegelapan yang mencekam.
Fin terbangun dari posisi tidurnya, dan mendapati dirinya tidak bisa melihat apapun.

"Akkhh....!? Kenapa gelap sekali...!?"

Ia meraba-raba sekitarnya.
Dan kemudian Fin meraba-raba matanya, untuk meyakinkan dirinya bahwa ia tidak buta.
Semua kegelapan ini membuat dirinya semakin panik.
Fin segera bangun dan merangkak menuju pintu, hanya dengan mengandalkan indra perabanya.

"Papaaa...!?"

Fin semakin panik, seluruh bulu kuduknya pun ikut meremang.
Setelah jemarinya merasakan kasarnya pintu kayu itu, ia pun segera menggedornya keras-keras.

"Toloooonnggg....!!!
Toloongg nyalainn lampunyaaa...!!!"

Fin berteriak semakin histeris.
Ia benar-benar berharap seseorang akan datang dan menolongnya.

Tidak...

Lebih tepatnya, ia berharap bahwa ayahnya akan segera datang, dan memberikannya kehangatan.

Namun, apakah hal itu akan terjadi?

Saat Fin tengah panik menggedor pintu kayu yang kokoh itu, Tiba-tiba saja terdengar suara kunci yang terbuka.
Fin segera berhenti menggedor pintu itu, ia segera membuka pintu itu dengan cepat, dan memeluk sosok yang ada di depannya.

"Papaaa....Aku takut sekalii...hiks..."

Fin menangis didalam dekapan yang hangat itu.
Fin merasakan kulit lembut yang menggesek pipinya.
Ia mulai menyadari bahwa tubuh itu sedikit lebih kurus.
Fin pun segera sadar ada yang tidak beres dengan sosok yang sedang dipeluknya itu.
Segera ia melepaskan pelukannya, dan melihat tubuh setengah telanjang yang sedang berdiri di depannya.

"Ka...kamu...?"

My Lovely dadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang