Fin POV
Untunglah papa mau menyalakan lampu kamar mandi ini untukku.
Kalau terang seperti ini, rasanya jauh lebih nyaman dibandingkan di dalam kegelapan.Mau bagaimana lagi..
Aku memang penakut. Takut gelap, dan juga takut sendiri.
Kalau aku takut di malam hari, biasanya aku akan menyelinap ke kamar papa, dan tidur didalam dekapannya yang hangat sampai pagi menjelang.Ah....
Aku benar-benar ingat betapa hangatnya pelukan papa.
Dipeluk papa sampai pagi hari, benar-benar bisa membuat hariku lebih baik...Hiks...
Aku kangen papa...
Kangen sekali..
Apakah semuanya akan kembali seperti semula lagi...?
Tapi kapan...?
Apakah hal seperti itu mungkin terjadi...?
Tiba-tiba saja, kudengar suara orang yang sedang bercakap-cakap.
Dari suaranya, dapat kupastikan bahwa itu adalah suara pria dewasa.
Lalu juga ada suara tawa yang cukup banyak...
Juga suara air kolam renang yang bercipratan...Dan ini...
Wangi ini...
Wangi pizza..
Ya! wangi pizza yang sangat lezat..
Ah aku jadi semakin lapar..Saat aku hendak mendekatkan diri pada pintu, kusadari ada sesuatu yang lengket di pahaku.
"Hah? Darah..?"
Aku tidak ingat punya luka di bagian ini...
Baru lah kusadari, bahwa ini adalah tanggal datang bulan ku.
Pantas saja dari tadi perutku nyeri sekali.
Kupikir perutku nyeri karena lapar..Tapi...apakah nanti malam aku bisa masuk dan mengambil beberapa pembalut?
Ah tidak mungkin...
Papa pasti akan marah sekali kalau sampai menangkap basah diriku yang menyelinap masuk ke dalam rumahnya..
Lalu, bagaimana ya?
Akhirnya kuputuskan untuk menunggu sampai besok pagi.
Mungkin saja besok pagi, aku sudah bisa masuk ke dalam rumah lagi...Perhatianku teralih lagi pada suara-suara diluar.
Suara mereka terdengar gembira sekali.
Suara orang-orang yang berenang juga terdengar menyenangkan..Tiba-tiba saja suara pintu terkunci, yang dicoba dibuka dari luar, mengagetkanku.
GREK GREK GREK
"Eh pintu ini nggak bisa dibuka?"
Entahlah suara siapa yang bertanya.
"Nggak...Kamar mandi itu sudah lama rusak..."
DEG
Itu suara papa..!
Lalu terdengar suara langkah kaki yang menjauh.
Ah...
Papa pergi...
Entah kenapa, tapi aku sangat rindu suara itu..
Aku rindu suaranya yang lembut...
Aku masih terduduk diam sambil menikmati wangi-wangi makanan lainnya.
Kali ini ada wangi barbeque..
Aroma daging panggang dengan saus barbeque...Ahh...aku ingin sekali mencobanya walaupun hanya segigit.
Tapi, malam ini sepertinya akan menjadi malam yang panjang kalau aku tidak cepat-cepat tidur.
Kupejamkan mataku, sambil membayangkan jika aku masih menjadi anak papa...
Sepertinya menyenangkan..
Perlahan, mataku pun mulai terpejam karena lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely dad
Romance"Ma...maaff.." Fin mulai terisak. "Ngapain kamu minta maaf JALANG..!? Kutanya sekali lagi... Dimana foto Mary dan Ian..?" "Maaf ....hiks.. A..aku nggak ber..maksud...." Adi terdiam. Masih menghimpun kesabarannya untuk mendengarkan penjelasan F...