Fin POV
Aku terdiam di dalam pelukan Otto yang hangat.
Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Pikiranku terasa kosong.
Padahal ada kartun kesukaanku di layar televisi itu.Tapi...
Aku sudah tidak bisa lagi menikmatinya...
Apakah karena pelukan ini...?
"Sugar..."
Tubuhku menegang saat ia berbisik di belakang telingaku.
"A...Ada apa Otto?"
Kenapa aku begitu gugup?
Padahal dia kan hanya...
Otto..
Ia mematikan televisi itu, dan kembali menenggelamkan wajahnya di bahuku.
Kurasakan ia menarik nafas dalam-dalam disana."Tolong jangan pernah pergi lagi..."
Apa?
Apa maksudnya?
Apakah ia ingin aku tinggal disini?
"Kenapa...?"
Ia kembali menarik nafas dalam-dalam.
Otto menarik kepalanya dari bahuku, dan kembali berbisik di belakang telingaku."Karena..."
Aku masih terdiam menunggu lanjutan kata-katanya.
"Karena kamu...
Spesial bagiku..."
Apa?
Ia bilang aku....
Spesial?
"Spesial?
Kenapa?
Bagian mana yang spesial dari aku Otto?"
Oh aku begitu penasaran dengan kata-katanya.
Apakah ia tulus mengatakan hal itu?"Kamu...
Jauh lebih spesial dari orang-orang yang pernah hadir di hidup aku Fin...."
DEG
Aku...?
Sebegitu spesial kah aku di matanya?
Tapi bagaimana dengan mantan istrinya?
"Dibandingkan siapapun?"
Dapat kurasakan ia mengangguk kecil di pundak ku.
Oh, pipiku terasa panas sekali.
Kata-katanya benar-benar membuat ku...Entahlah....
Bahagia...?
Tapi...
Bagaimanapun juga...
Aku bukanlah siapa-siapa baginya...
Kusandarkan kepalaku di dadanya yang bidang.
Hangat...
Empuk....
Aih...
Andai saja....
Andai saja kamu adalah ayahku Otto....
Mataku mulai terasa panas oleh air mata.
Yah, aku memang cengeng...Selalu cengeng jika menyangkut tentang orang yang kusayangi.
"Otto...?"
Ah! Bagaimana ini...?
Suaraku begitu bergetar...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely dad
Romance"Ma...maaff.." Fin mulai terisak. "Ngapain kamu minta maaf JALANG..!? Kutanya sekali lagi... Dimana foto Mary dan Ian..?" "Maaf ....hiks.. A..aku nggak ber..maksud...." Adi terdiam. Masih menghimpun kesabarannya untuk mendengarkan penjelasan F...