Hanya satu hal yang ingin Book akhiri saat ini. Yaitu mual. Jujur, susah untuknya beraktivitas jika sedikit sedikit mual begini. Alhasil apa? Book jadi tak mood melakukan kegiatan apapun, kecuali jalan jalan pagi. Ditambah lagi tak ada yang bisa menghiburnya. Kakak kerja dan adiknya kuliah, begitu juga dengan suaminya. Bahkan dia sempat dengar kemarin bahwa Mike akan segera mempersunting kekasihnya dan akan membangun rumah tangganya.
Kini, dia hanya punya Nanon. Itupun adiknya tak bisa 24 jam selalu menemaninya, Nanon harus berkuliah. Jadi setiap hari dirumah, Book benar benar dilanda kebosanan dan kesunyian. Hari ini, yang bisa Book lakukan hanya diam dirumah sembari menonton di iPad miliknya sembari mencari inspirasi menulis.
Namun, ditengah kesunyian yang ada. Ponsel milik Book berbunyi, ada sebuah panggilan suara dari CEO perusahaan pentas seni tempat Book menjalani kontrak kerja sama selama kurang lebih 5 tahun kedepan. Book dibuat binggung, mengapa langsung CEO nya yang menelpon. Walaupun begitu tetap Book angkat dengan segera.
"Halo Na?" jawab Book
"Book. Kita bisa bicara berdua, gak?"
"Bisa, dimana?" tanya Book
"Gue denger lo lagi hamil kan? Dirumah lo saja. Gue akan datang 15 menit lagi"
"Oke, gue tunggu" turut Book
Panggilan telpon itu berakhir begitu saja. Book dengan segera menyiapkan minuman dan beberapa cemilan, barang kali CEO perempuan yang bernama Nana itu ingin.
Sesuai dengan perkataannya, Nana datang setelah 15 menit. Bel rumah berbunyi, Book dengan segera membuka dan mempersilahkan Nana masuk lalu duduk di sofa ruang tamu yang dimana sudah ada minuman yang Book sediakan.
"Jadi ngerepotin kan gue" ucap Nana
"Santai aja kali, Na" balas Book
"Btw, udah berapa minggu kehamilan lo?" tanya Nana basa basi
"7 minggu" jawab Book
"Wuih, cepet yaa. Perasaan belum lama Gawin konfirm ke gue" ucap Nana
"Gak cepet. Lama bagi gue, karna tiap hari dirumah doang. Kalo ada kerjaan pun cuman nulis doang, Na" celetuk Book
"Ohya, gue hampir lupa kan tujuan gue kesini" ucap Nana
"Minum dulu, takutnya yang mau lo jelasin panjang" tawar Book
Dengan tersenyum setuju, Nana meminum teh ice yang dibuat Book itu. Sebelum akhirnya dia beralih pada tasnya, mengambil sebuah buku dan beberapa lembar kertas yang diberikan untuk Book. Atensi Book terlebih dulu terfokus pada buku yang diberikan Nana itu.
"Lo mau akhir tahun nanti pentas ini?" tanya Book
"Eumm, jadi gini. Setelah gue liat lagi, banyak banget orang minta kalo pentas drama adaptasi dari buku lo itu Stars duluan. Soalnya mereka pengen ngerasain POV dari Blue" jelas Nana
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Astrophile Wife [FORCEBOOK]
FanfictionMain Cast! Jiratchapong Srisang Kasidet Plookphol Korapat Kirdpan Chinnarat Siriphongchawalit Perawat Sangpotirat Sattabut Laedeke Java Bhobdhama Pawat Chittsawangdee Force itu terlalu sibuk pada pekerjaannya, mengurus perusahaan keluarga dan milikn...