23. Persiapan Pentas Seni

1.1K 106 7
                                    

"Guys! Besok hari terakhir kita latihan. Jangan sampe ada yang gak latihan, kita udah gak ada waktu untuk latihan lagi. Paham kan?" jelas Book

"Paham tuan penulis!" seru mereka semua

"Alright, kalo gitu kita pulang semua. Istirahat, soalnya besok jam 10 pagi udah disini" ucap Book

Semuanya mengiyakan apa yang Book katakan, Book mengemaskan naskahnya lalu dia pulang ke rumah dengan Nanon yang menjadi supir. Karna Force sudah berpesan, Book tak boleh menyetirnya.

Diperjalanan, Book masih terfokus pada naskahnya. Serta melihat hasil rekaman dari setiap adegan yang dilatih tadi, Book cukup terkesan dengan kemampuan akting adiknya itu. Wajar Nanon sampai dapat penghargaan dalam seni drama, karna Nanon memang sangat profesional dalam melakukan perannya.

"Kamu keren banget, Non. Rasa sakitnya dapat banget" puji Book

"Jadi, dulu. Rasanya sesakit itu, kak?" tanya Nanon

Hening, Nanon menoleh kearah Book yang tak menjawab apa apa.

"Awalnya, aku gak mau terlalu bawa perasaan. Cuman kalo aku gak masuk dan gak mendalami karakternya, aku gak bisa bawain peran itu. Tapi sekalinya aku masuk, rasanya sakit banget. Itu ya rasanya, kak?" tanya Nanon lagi

"Hmm, itu rasanya" jawab Book

"Itu sakit banget kak, kenapa dulu kakak nggak pernah mau jujur? 2 tahun nahan itu sendirian" tanya Nanon

"Non. Gak semua hal bisa diutarakan dengan mudah. Waktu itu, kakak gak bilang ke siapapun karna yang nyakitin kakak itu orang yang deket sama kakak. Temen kakak sendiri, itu yang ngebuat kakak jadi punya trust issue untuk bisa mempercayai orang lain" jelas Book

"So, kita gak usah ngebahas masa lalu. Nanti abangmu marah, Non. Kan kamu udah pernah diingetin sama dia" ucap Book

"Yaudah. Mau berhenti beli makanan apa langsung pulang?" tanya Nanon

"Kita beli somtum didekat kampusmu aja. Belinya dua. Satu yang pedas untuk kalian, satu gak pedas untuk kakak" jawab Book

"Takut kebablasan, kan?" tebak Nanon

"Iya, suka susah ngontrol kalo udah sekali makan" jawab Book

Nanon hanya menuruti saja apa yang minta oleh kakaknya itu. Saat sampai di rumah makan, Nanon yang turun membelikan somtum itu. Saat menunggu Book sambil melihat sosial medianya, ditengah menunggu. Lewatlah postingan terbaru dari suaminya, dan yang membuat senyum Book menjadi rekah bukan karna fotonya. Tapi captionnya, ditambah lagi adiknya Aj berkomentar.

"Iyaa, udah keliatan kok kalo bakal sering sama kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iyaa, udah keliatan kok kalo bakal sering sama kalian. Tiap hari kalian yang paling sering ngajak ngobrol biar gak asing sama kalian" gumam Book

Tak lama setelah gumam Book itu, Nanon datang. Dia membawa somtum yang dipesan oleh kakaknya itu, dan sedikit mengeluh karna ada orang yang masuk antrian.

Beloved Astrophile Wife [FORCEBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang