17. Nasihat Mae

1.3K 119 4
                                    

"bisa kan nak? 1 minggu lagi aja. Kalo kamu sibuk, kamu balik aja dulu sebentar ke Bangkok. Baru kesini lagi jemput anaknya mae, soalnya neneknya masih kangen. Apalagi seneng banget waktu tau cucu nya lagi hamil" bujuk Davika

"Oke mae, Force izinin. Force gabakal kemana mana kok, disini aja. Perusahaan ada yang bisa ngurus sementara, mae tenang aja" turut Force

"Terimakasih nak, mae benar benar nggak enak sama kamu. 2 minggu kamu jadi kebuang karna nemenin anaknya mae" ungkap Davika

"Mae.. Mae ngomong apa sih, kan Book itu istrinya Force. Mae juga jangan keberatan kalo mau minta sesuatu sama Force, kan Force udah nikah sama anaknya mae. Udah dari 3 tahun yang lalu" balas Force

Mendengar jawaban dari Force itu membuat Davika hanya bisa mengusap lembut rambut kepala menantunya itu. Oke dia bilang bahwa tak masalah, tapi namanya seorang CEO. Meninggalkan pekerjaan dua atau tiga hari saja sudah berat, apalagi 2 minggu.

Bukan tanpa alasan mengapa Davika menyarankan Force untuk balik dulu ke Bangkok. Sudah seminggu disini, mertua dari Force itu langsung dibuat paham betapa beratnya menjadi seorang CEO. Setiap malam bahkan sampai larut malam Force tak lepas dari laptop miliknya, dan setiap siang dia terus menelpon bawahannya untuk melakukan apa yang dia perintahkan. Sulit, apalagi bekerja dari jarak jauh begini.

Hal itu tak hanya membuat Davika sadar, tapi dia harus mengatakan pada anaknya agar tak memberatkan Force. Dan hal itu Davika katakan mencari kesempatan bicara berdua dengan sang anak saat Force sibuk pada pekerjaannya.

"Nak" panggil Davika

"Iya mae?" jawab Book

"Selama ini, kamu gak ada bebanin suamimu kan?" tanya Davika

"Kalo bikin dia stress, sempet mae. Waktu itu Book gak tau kalo dia lagi ada masalah di kantor, jadi kami berantem 2 hari" jawab Book

"Kenapa nak? Kamu buat salah apa?" tanya Davika

"Waktu itu. Kak Tay datang, awalnya Force bilang kalo mau pulang cepet. Tapi telat, Book gak masalah kok mae. Pas pulang, mood Force ternyata lagi berantakan. Liat Book dimanja sama kak Tay, dia cemburu mae. Disini Book salah, niatnya mau bercanda doang untuk ngerjain Force. Tapi malah berakhir dia gak mau ngomong sama Book, Book sendiri yang datang minta maaf ke kantornya" jelas Book

"Kapan itu nak? Waktu kamu udah hamil?" tanya Davika

"Bulan lalu, mae. Waktu sudah hamil" jawab Book

Mendengar itu, Davika tak bisa menyalahkan anaknya. Akhirnya dia hanya mengusap rambut kepala Book dengan lembut dan terus menerus sambil dia berbicara pada anaknya itu.

"Sayang, mae tau. Mungkin hormon kehamilanmu yang kadang bisa buat kamu pengen jail sama suamimu. Tapi nak, Force itu bebannya di kantor saja sudah berat. Pulang ke rumah, harapannya cuman pengen istirahat dengan melihat senyum kamu. Tapi jangan sampai, keuntungan itu kamu manfaatkan untuk ngusik dia" nasihat Davika

"Kasidet Srisang, you gonna be a mommy. Untuk kedepannya, kamu harus bisa bijaksana. Ingat kan mae sering ngajarin apa dulu waktu kamu masih pacaran sama Force? Kalo udah nikah. Suami itu harus dihargai dan dihormati, nak. Otomatis, dia juga akan ngelakuin itu ke kamu" lanjut Davika

"Iya mae" turut Book

Davika melihat itu melemparkan senyum bagi anaknya itu karna mau menerima nasihatnya.



















Malamnya, saat dikamar. Book duduk ditengah tengah ranjang sembari memainkan ponselnya, dan tak lama saat dia mulai memainkan ponselnya Force datang. Force duduk dipinggir ranjang dan menatap wajah manis istri tercintanya itu.

Beloved Astrophile Wife [FORCEBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang